HUJAN DAN KITA

18.8K 322 7
                                    

Disebuah sekolah bernama SMA Yurekaa dibilangan jakarta. Ada seorang remaja belia bernama Wiyuna Afsyarani seorang perempuan bertalenta, semua kegiatan sekolah ia ikuti kecuali Olahraga, duduk dikelas 11 IPS. Ia tumbuh dri keluarga yg sederhana mempunyai 1 orang kaka perempuan dan adik laki" ke2 orang tuanya sangat sayang padanya, pekerja keras dan tangguh. Wiyuna wanita yg sangat baik, tak jarang ia cuek. gadis manis ini tak jarang selalu bersikap sopan kepada guru" serta teman" nya, ceria dan humoris, penyanyang dan juga ringan tangan. Yuna sapaan nya sering sekali mendapat kesialan dan tak jarang selalu terlihat panik, ia sangat suka boneka, coklat, bunga, gitar birunya, dan penggemar berat tokoh kartun angry bird. Iyaa, ia sangat suka warna merah jadi apapun barang yg berwarna merah selalu ia beli, tak peduli uang nya seberapa toh ia setiap hari diberi uang saku oleh ayahnya:fikirnya. Saat pagi" ia sudah trlambat berangkat kesekolah
"Yunaaa, ayo bangun kmu udah ditunggu ayah didepan, sarapan kmu juga udah ibu siapin" ibu nya brkata
"Iyaa ibu, yuna udah bangun tunggu bentar bu" balasnya
Setelah brgegas dan mengacak" lemari buku nya, seprai yg trlepas dari kasur dan handuk yg tergeletak di tempat tdurnya pun ia tinggalkan, karna tak ingin terlambat yuna pun pergi tanpa perut kenyang hanya mengecup tangan ibunya dan brgegas pergi menaiki motor ayahnya.
"Ayah, maaf yuna kesiangan abis nonton kontes audisi nyanyi di tv yah" ucapnya
"Kamu itu, gapernah berubah.. ayah kan udah bilang jangan tidur larut malam lagi sayang" cemas ayahnya
"Hehe, maaf ayah aku ga setiap hari ko" canda yuna
"Yasudah, cepat naik ayah juga udah telat, kmu juga gamau kan di hukum!"
*yuna pun mengiyakan dan bergegas naik* memang yuna sering sekali insomnia setiap malam, dan ayah ibunya sangat cerewet setiap kali kamar yuna berisik karna suara televisi yg ia tonton *masa bodo tetangga bicara tentang nya, yg penting ia tak terlewat film acara" malam kesukaan nya* memang anak ini sangat unik, penuh imaji dan tidak pernah berfikir apa kata orang lain.

Sesampainya disekolah, kesialan pun menghampirinya pak ngadiman mengunci pintu gerbang sekolah. Tiba" seorang pria belia berpakai seragam, bukan seragam SMA Yurekaa tapi seragam sekolah lain. Rambut rapih, wajah hitam manis sawo matang, tinggi 169, hidung mancung dan alis tebal bak shincan version indonesia. Ia menyapa yuna yg bersandar di bahu tiang pagar gerbang "Anak SMA YUREKAA?" Tanya nya "Iyaa kenapa?"balasnya dengan nada ketus. "Galak amat, gue Wisnu anak pindahan gue mau sekolah disini" diulur lah tangan nya dan tersenyum bagai cover majalah tahunan. "Gue wiyuna panggil aja yuna" dijawabnya dengan cuek. "Oke, lo mau masuk atau mau diem disini?" Tanyanya dengan sok akrab. "Yaa gue mau masuk gimana, udah tau gue telat, emang lo bisa gtu bikin gue masuk kelas?" Jawabnya dengan ketus. "Lo remehin gue? Gue kasih liat permainan gue, liaat nih!" Jawab wisnu dengan berani nya. Wisnu memanggil pak ngadiman dan tidak butuh waktu lama pintu gerbang dibukakan oleh pak ngadiman, entah apa yg wisnu bicara kan ke pak ngadiman sampai pak ngadiman membukakan pintu gerbang tersebut.
"Bisakan gue buka gerbang dalam waktu 5menit" dengan bangga nya. "Gausah banyak omong deh gue ada ulangan geografi. Makasih gue cabut dluan..."Sambil berlari dan tak menengok sama sekali seorang wisnu.
"Gue baru pindah aja udah kenal sama cwe, gimana 2tahun disini. Hahaha tapi tuh cwe jutek-jutek gemesin juga yah, ah udah lah gue kan disini mau sekolah duh!"
Beruntung yuna tidak dihukum oleh pak ruzi guru geografi, begitu ia datang lngsung diberi kertas soal dimejanya, tanpa pikir panjang yuna dengan yakin menjawab pertanyaan yg tertera dikertas tersebut masa bodo ia tidak belajar semalam gara-gara menonton film kontes audisi pencarian bakat menyanyi.
Selesai nya momentum ulangan yg runyam dan menguras otak yuna. Wali kelas yuna Ibu Yossy Tartianti S.pd memasuki kelas "anak-anak ibu minta waktunya sebentar, kita kedatangan teman baru dari Bandung tempatnya di SMK Pramudi 1 Bandung, ibu mohon semua jangan berisik." Tegas bu yossy.

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang