"Lo di UKS, tadi lo pingsan dikelas"jelasnya. Kemudian sasya datang dengan nafas yg terengah2 "Wisnu?? Yuna?"Mengatur nafasnya, setelah ia berlari dari kantin ke Ruang UKS "wisnu. Kenapa na? Huh..huh.."mulai mengatur nafasnya lagi. "Wisnu tadi pingsan, kenapa si lo ngosngosan gitu"Sambil memegang botol minyak angin. "Tadi ada yg ngasih tau gue kalo wisnu diruang UKS, makanya gue langsung lari kesini"ujarnya dengan nafas yg mulai normal. Sasya segera duduk disebelah kanan wisnu, sementara Yuna bungkam mendengar penjelasan dari sahabatnya itu, "Gue telpon ka Gerald yaa, kayanya lo ga bakal mungkin ikut pelajaran lagi"ujar nya. "Engga usah, gue bawa motor nanti motornya gimana?"masih memegang kepalanya yg sakit itu. "Yaudah terserah lo"dengan nada ketusnya yuna mengalah. "Lo sakit apa si nu, ampe pingsan2 segala mirip yuna kemaren, jangan2 lo berdua jodoh hehehe"tertawa kecil. "Masuk angin doang centil"dengan nada kesalnya telah meledek wisnu. Yuna melirik sasya dengan tatapan mata tajam nya. "Kenapa si na? Serem begitu ngeliat gue hihi iyaa maaf na maaf"masih dengan tertawa kecilnya. "Gue disini aja deh, sampe jam belajar selesai, gue masih pusing banget perut gue juga keram"jelasnya. "Gue temenin"dengan sigap menjawab. "Ciyee ehmm ehm"ledek sasya. "Itu pun kalo lo mau kalo gak mau yaudah gue balik ke kelas, yuk sya"menarik tangan sasya dan beranjak bangkit dari kursi yg mereka duduki. "Eh, iya lo boleh nemenin gue, gue sakit gini masih aja diketusin aduh"berusaha tersenyum dengan sikap yuna. "Yaudah gue balik kekelas ya na, di jaga tuh hihi"ledeknya lagi. "Herrrgghh telmi"yuna geram dengan candaan2an sahabatnya itu. Kemudian sasya berlari menuju kelas, karna bel istirahat sudah berakhir 3 menit yg lalu, sementara yuna dan wisnu hanya berdua di ruang UKS yuna mengelilingi ruang UKS melihat" pelaratan obat2an alat2 yg ia tidak ketahui, dan membuka2 laci yg ada dimeja dekat tempat tidur wisnu. Melihat keatas ke samping ke bawah, seperti tidak pernah melihat seisi ruangan UKS. "Lo ngapain si na? Dari tadi mundar mandir terus"Ujar wisnu dengan suara seraknya. "Gue belom pernah masuk ruang UKS ternyata se apik ini yaa"kagum nya. "Na?"panggil wisnu. "Yaa?"sambil menengok ke arah wisnu. "Alesan lu mau temenin gue di UKS kenapa? Lo juga udah bantu gue tadi"tanya nya dengan nada serius. "Emm, gak apa2 gue cuma mau bales budi aja sama lo"Balasnya sambil asik memegang2 obat yg ada di lemari UKS. "Makasih ya na" wisnu kecewa dengan penjelasan yuna tadi, ia pikir yuna perhatian dengan nya. Yuna mengiyakan ucapan terimakasih wisnu.
Hari sudah siang, menunjukkan pukul 12.30 setengah jam lagi anak SMA YUREKA pulang, yuna tertidur dilengan wisnu yg sedang berbaring yuna tertidur sambil duduk dikursi sebelah wisnu dibaringkan. Kemudian wisnu bangkit dari tempat tdur nya, dan berusaha mengganti posisi duduk, wisnu melongok wajah yuna yg lelah itu "Yah, tidur"tersenyum kecil. Wisnu melihat wajah yuna kembali. "Cantik juga yaa, kalo lagi tidur"masih dengan senyuman nya, dan mencoba membasuh kepala yuna yg tertutup oleh jilbabnya. Belum menyentuh kepalanya yuna, handphone yuna berbunyi dari kantung saku yuna, wisnu kembali dengan posisi tidurnya, dan berpura2 tertidur pulas. Yuna bangun dan mengangkat telpon nya tersebut. Ternyata yuna mendapatkan telepon dari Ka salwa
📞 Yuna
"Hemm, yaa ka kenapa?"
📞 Ka salwa
"Lo abis ngapain de? Tidur? Disekolah ko tidur?"
📞 Yuna
"Engga ka, gue ga tidur serius deh, tadi lagi males aja sama pelajaran nya jd gue agak2 ngantuk dikit deh hehe"
📞 Ka salwa
"Ko lo bisa angkat telpon gue?"
📞 Yuna
"E.. gue.. gue lagi dikamar mandi ka, yaa dikamar mandi"
📞 Ka salwa
"Awas lo bohongin gue, lo mau gue jemput ga?"
📞 Yuna
"Emm, gausah deh ka gue ada urusan mendadak"
📞 Ka salwa
"Ohh yaudah, jangan sore2 yaa pulang nya"
📞 Yuna
"Iyaa ka siaap"
📞 Ka salwa
"Yaudah assalamualaikum"
📞 Yuna
"Walaikumsalam"
Menutup telepon ka salwa dan menaruh di saku nya kembali. "Huftt, untung ka salwa ga curiga"membuang nafas. "Tapi kenapa gue bisa ketiduran yaa, aduh wisnu belom bangun lagi, gue bangunin ga yaa"bimbang yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN DAN KITA
Teen Fiction"To: Wisnu aksara Orang bilang benci bukan benar2 benci, tapi melainkan cinta yg sebenarnya, tuhan telah menurun kan Hujan bersamaan dengan kehadiran mu yg tak sengaja, aku menemukan kembali cinta dan mimpi ku yg baru, aku ingin setiap hari Hujan, a...