HUJAN DAN KITA 4

4.4K 95 0
                                    

Sampai hari ini pun sasya belum juga memberitahu apa yg ditanyakan wisnu kepada sasya, menurut yuna ini adalah hal terpenting karna disetiap harinya selalu memikirkan wisnu selepas pulang sekolah dan menyendiri dikamarnya.
Hari minggu pukul 09:00 yunna masih dengan tergesa" nya berangkat kesekolah dengan mata sembab, bukan karna menonton televisi tapi membaca novel sampai malam MY MIND IS YOU BE MIND novel yg ia baca semalaman suntuk itu sudah memasuki halaman ke 43. Sesampainya ia disekolah pelatih tari nya sudah datang dan ia terpaksa dihukum karena telat tidak mengikuti pemanasan alhasil ia harus merendah selama 10menit, sial sekali pikirnya tapi mau bagaimana toh ini kesalahan nya, sasya dan teman" yg lain sudah mengikuti tahap demi tahap gerakan yg akan mereka lombakan 2minggu kedepan. Dengan penuh semangat yuna kembali menghampiri teman"nya dan mengikuti semua gerakan yg sudah diajarkan pelatih yuna dan sasya sebut saja Mba Sofy. Yuna sangat cepat menangkap apa yg dilakukan ka sofy dengan gerakan"an tari tersebut, tibatiba yuna merasa ia sedang diperhatikan dari kaca jendela aula sekolah, ingin menengok sejenak namun yuna takut mba sofy menegurnya, lalu tibatiba sasya sahabatnya yg melihat siapa dibalik jendela aula sekolah tersebut. (Menyenggol tubuh yuna)"na, wisnu liatin kita latihan tuh" ucapnya. "Ah, lo ngaco kali sya mana mungkin wisnu kesini" pekiknya. "Itu dia lg dijendelaa yunaa, lo liat dlu makanya"perintah sasya. "Ngapain dia kesini yaa sya?"tanya yuna kepada sahabatnya tersebut. "Mau nyemangatin lo kali na, ciyeeee haha"ledek nya. (Senyum sumringah)"loh, ko udh ga ada? Aneh bgt tu anak sumpah, udh jgn ngobrol terus nanti ka sofy marah lagi" nasihatnya. Beberapa menit kemudian wisnu sudah tidak terlihat dijendela aula itu lagi, ia sudah pergi entah kemana.
Ekstrakulikuker pun sudah bubar tidak ada murid satu pun disekolah kecuali pak ngadiman penjaga sekolah sekaligus satpam sekolah SMA YUREKA. Sore ini ayahnya tidak bisa menjemput yuna karena ayahnya sedang bertemu orang yg ingin membeli tanah ayahnya didaerah Bandung sudah dua hari ayahnya pergi, jadi terpaksa yuna pulang dengan naik angkutan umum. Tak lama angkutan umum tersebut datang dan yuna bergegas menaiki angkot tersbut, yuna harus naik angkutan umum 2 kali memang sekolahnya jauh dari rumah yuna, kemudian yuna turun di pangkalan ojek dan menunggu angkutan yg lain, ia tak ingin menaiki ojek pikirnya itu sangat memboroskan uang jajan, lebih baik ia membeli boneka bantal angrybird berwarna merah dibanding menaiki ojek yg mahal itu.
Tiba tiba hujan besar turun pangkalan ojek sangat sepi, ia sendirian tak ada yg melihatnya, "coba ayah ga ke bandung, pasti gue ga sengsara gini, yampunnn ayah yuna takut"Keluhnya. Yuna pun kesal karena hujan tak kunjung reda, ia nekad lari dan menerobos runtuhan air hujan yg sangat deras dan dipertengahan jalan ia sudah lelah dan letih berlari akhirnya baju yuna basah kuyup seperti ayam kate yg sedang dimandikan. Ia tak kuat ia meneduh dibawah pohon besar masa bodo pohon itu angker atau tidak yg penting ia tak terlalu ke basahan, tiba" motor matic berwarna merah berhenti didepan nya saat ia sedang menundukan kepalanya menahan kedinginn dan menggenggam sendiri jari" tangan nya berusaha menghangatkan tubuhnya dan selalu meniup"kan jilbab nya agar tak loyo dan menempel dengan kening nya.
(Turun dari sepeda motornya)"Yunaa? Lo ngapain? Ayah lo mana? Ko lo ga dijemput?"tanya wisnu. "E..ngg..a nu.. a..yah gu..e la..gi ada.. u..ru..san.."dengan usahanya walau kedinginan ia tetap berusaha membalas pertanyaan wisnu. Kemudian yuna terjatuh*pragggh* "yunaa? Yun..yuna bangun lo kenapaa aduh. Yunn yunaa bangun please"kejut wisnu. "Gimana ini, gue gatau rumah nya lagi malah ujan gini, apa gue telpon sasya aja dlu,ah udh telpon aja lah dri pd ni anak mokat ntr"paniknya.
*tuuuutt..tuuutt..tuuttt..*
Sasya : hallo?? Siapa ini?
Wisnu : hallo sya? Ini gue wisnu lo dmna ? Bsa ke jl.meruya asri2 ga?
Sasya : mau ngapain nu? Ini kan ujan gede
Wisnu : justru itu sya ini temen lo kedinginan trus dia pingsan, gue gabisa bawa dia pulang dia...

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang