HUJAN DAN KITA 7

3K 63 0
                                    

Seselesainya ibu dan ka salwa menghadap dokter, ibu dan ka salwa berjalan menuju kamar yuna lagi sambil memberi tahu bahwa ibu dan kaka nya harus pulang sebentar karna ingin mengambil baju-baju yuna dan memberi tahu ayahnya.
Krekkekk
"Ibu.."panggil yuna dengan suara lirihnya. "Ibu, yuna sakit apa, yuna mau pulang bu disini gak enak"mengadu kepada sang ibu. "Sasya sm temen kamu yg satu lagi keman? Iyaa yuna cuma kecapean aja, tapi yuna harus dirawat kalo yuna mau sembuh yuna harus janji sama ibu"sambil menghusap kepala sang anak tersayang nya itu. "Mereka udh pulang bu, wisnu ada urusan trus sasya mobilnya mau dipake sm papahnya. Janji apa bu? Ibu ih kaya difilm2 aja deh"ledek yuna. "Ibu gak mau setiap malem liat kamu nonton tv lagi, ibu mau kamu tdur normal, kamu masih muda kamu gak boleh tdur malem2 gtu, ayah sm ibu udh cape bilangin kamu, skrng kamu kena batunya kan ini teguran sayang, pkonya abis pulang dri rumah sakit ibu bakal tdur sama kamu terus, gak pake tawar tawaran"Memperingati yuna kesekian kalinya, dan mempertegas ucapan ibu. "Iyaa bu, maafin yuna udh ngerepotin ibu, yuna kapok bu"keluh yuna dengan suara lirihnya. "Udah, ibu maafin kamu, ibu sm ka salwa pulang sebentar yaa mau ambil baju kamu sambil bilang ke ayah juga, oyaa ade kamu juga ata lagi les jadi ibu lupa jemput sejam lagi ata pulang"sambil memegang tangan yuna dan duduk disamping nya. "Iyaa bu, gapapa nanti yuna telpon sasya aja suruh temenin"menaruh senyum kepada sang ibu. "Yaudah, ibu tinggal dlu yaa sayang.."mencium kening yuna dengan perasaan cemasnya. "Lo jangan lupa telpon sasya cepet2 ini udh mau sore, gue sm ibu pulang dlu, klo ada apa2 pencet bel yg ada diatas kepala lo itu yg nempel ditembok, buat panggil dokter/telpon ibu/gue. Nih cassan gue lo pake dlu"Dengan nada bicara yg membentak tapi ka salwa tetap memberi perhatian yg tidak biasa.
Dengan berat hati ibu dan kakanya meninggalkan kamar rawt yuna, mereka berjalan dengan wajah lesu, bagaimana kalau kalau ayahnya tau yuna bisa ada dirumah sakit dan bagaimana kalau ayahnya begitu cemas serta semua perkerjaan ayahnya terganggu, pasti yuna pun semakin merasa bersalah dan hanya menyusahkan kedua orang tuanya. Motor ka salwa melaju dengan pelan, karna ia pun tidak pernah melihat yuna sakit sampai dirawat biarpun ia galak dengan semua adik2nya tapi didalam hati ka salwa benar2 menyayangi yuna maupun ata.
Sesampainya dirumah ia melihat motor ayahnya sudah terparkir didepan rumah dengan ban yg berlumuran tanah gumpal *mungkin dibandung juga sedang hujan: pikir ibu.
Krekkkk(membuka pintu)
"Assalamualaikum ayah.. ayah udah pulang?"Panggil ibu dengan wajah lesunya. "Iyaa bu, ayah diruang tamu"menekan nekan tombol televisi yg sedang ayah tonton. Ibu menghampiri ayah sementara ka salwa kekamar yuna membereskan baju2 yuna yg ingin dibawa. "A.. ayah udah makan?"dengan terbata-bata ibu berbicara dengan ayahnya itu berharap ayahnya tidak segera bertanya dimna keberadaan yuna. "Udah ko bu, oyaa td ata udh ayah jemput, skrng dia lagi distudio musik, tadi temen2nya nyamper, oyaa bu yuna mana ya? Udah hampir sore dia blm pulang"Tanya ayah dengan wajah menghadap televisi. "Ayah.. yuna lagi dirumah sakit, yuna pingsan dijalan tadi pas ujan besar turun yah, ayah maafin ibu, ibu gabisa tegas sm anak kita sendiri yah, ibu juga ga langsung jemput yuna pas ujan nya turun,maafin ibu yah.."Menangis dan memeluk tangan kanan ayah dengan tersendu2. "Apa? Yuna pingsan dijalan? Ibu kenapa ga bilang ayah, ibu ga telpon ayah, sekarang yuna dmna? Ayah mau liat yuna sekarang"ayah segera bangun dari sofa tersebut tapi ibu tetap menarik tangan ayah mencoba menceritakan kembali kejadian sebenarnya "yuna udh ditangani dokter yah, tadi ibu sm salwa kesana yuna harus dirawat selama 3hari yah, ayah ibu bener2 minta maaf ibu ga sigap pada saat itu, ibu ga bakal ulangin lagi yah maafin ibu"Ibunya terus2 meminta maaf dan menangis didepan wajah ayahnya "ibu.. semua bukan kesalahan ibu seutuhnya, kalau ayah hari ini ga tugas ke bandung pun ayah tetep bisa jemput yuna, ibu jangan nangis nanti sore kita ke rumah sakit ya

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang