Yuna hanya melihat obrolan wisnu, dan tidak membalas. Wisnu sedikit kecewa dengan penyataan yuna tadi, tetapi wisnu percaya yuna memang sedang berbohong, dan wisnu segera mematikan lampu kamarnya dan tertidur.
Sementara yuna masih asyik dengan Gedget nya, yuna merasa bersalah karna tidak berterimakasih kepada wisnu tadi, dan berbohong atas kesenangan nya bersama wisnu.
"Dasarrrr cewek bodoh, udah tau lo tuh bahagia banget tadi sore, malah bilang biasa aja duhhh, bodoh bodoh"menepuk kening nya sendiri. "Gue harap, hujan bisa nemuin gue lagi sama wisnu, dan dimoment-moment yg gapernah gue duga, gatau lah perasaan gue gimana sekarang intinya gue bahagia hari ini dan gue juga ga terlalu takut sama hujan amin aminn"ujar yuna dengan seisi kamarnya, berbicara sendirian, yuna sudah mulai mengantuk dan segera tertidur dengan perasaan bahagianya hari ini.
#Pagi hari
Disekolah SMA YUREKA
Pagi ini yuna sudah berada didalam kelas nya 11 IPS 1 ia ingin menunggu sasya yg sedang dalam perjalanan, ia ingin sasya mengetahui cerita kejadian yuna dan wisnu kemarin, tapi sasya belum terlihat pagi ini. Kemudian wisnu datang, dan menaruh tas nya diatas meja, ia duduk sebentar tidak berbicara atau pun menyapa yuna yg sedang duduk didepan nya, wajah wisnu terlihat sumrawut dan tidak bersemangat, terlihat bad mood, dan pada akhirnya wisnu keluar kelas, meninggalkan yuna.
"Tuh anak kenapa ya? Ko ga biasanya diem gtu"bicara sendirian. "Apa dia marah yaa sm gue, gara-gara semalem itu"memegang dagunya. "Duhh, gimana yaa, gue minta maaf ga yaa"cemas nya. Kemudian tidak lama sasya memasuki kelas berlari dan menghampiri sahabatnya itu. "Yuna, tadi gue liat wisnu dikantin sendirian aja, trus mukanya gitu ditekuk terus kaya kertas hahah"ledeknya. "Dia sendirian? Loh ko lo bisa ke kantin si?"tanya nya. "Iyaa sendirian na, tadi gue abis sarapan, gue ga sempet sarapan dirumah jadi gue sarapan nya disekolah deh"ujar sasya sambil menaruh tas nya keatas meja sebelah yuna. "Sebenernya gue mau cerita tentang ini sama lo"duduk dikursi sebelah sasya. "Cerita ini? Maksudnya gimana?"sasya merasa kebingungan dengan ucapan yuna. "Gini sya, kmren gue kan ga pulang bareng lo, nah gue itu kemaren ke toko buku sendirian, tiba-tiba gue ketemu wisnu ditoko buku juga, terus dia ngajakin gue makan es krim, awalnya gue nolak, tapi dia pake ngehadang gue dijalan yaudah gue mau deh"ucapnya. "What? Lo jadi jalan sama dia na? Ciyee so sweet banget sih"ledeknya. "Dengerin gue dulu, pas kita mau pulang ternyata hujan gede sya dijalan, trus gue neduh di tukang mie ayam mangkal, eh abis itu wisnu ketakutan gitu pas gue kedinginan berat, dan gue juga takut banget sama hujan yg gede gitu kan sya, pokonya itu romantis banget"sambil memegang lengan sasya. "Lo sukaa yaa sya sama wisnu hihihi gapapa sya wisnu baik ko"ujarnya berusaha mendukung sahabatnya itu. "Ihh lo tuh yaa, ngaco banget ngomongnya, dengerin gue dlu sasyaaaa gue tuh belom kelar ngomong"geram nya. "Iyaiyaa maaf, yaudah lanjutin, terus pas dia mukanya ditekuk gitu, itu salah lo?"tanya sasya. "Iyaa mungkin, soalnya pas malem-malem dia nge WA gue sya, trus dia bilang kejadian tadi sore itu katany di seneng banget, terus dia nanya balik ke gue, gue seneng juga apa engga, yaa gue gengsi sya gue bilang biasa aja, apa dia marah sama gue yaa sya?"tanya sahabatnya itu dengan suara sendu. "Yampunn na, lo tuh bener-bener ya, yaa jelas dia marah lah, dia kecewa sama yg lo omongin, minta maaf gih, mumpung masih lama nih masuk kelas, cepet lo susul dia dikantin"Perintahnya. "Tapi gue males banget sya, nanti dia gede kepala"memegang kepalanya seakan pening. "Tapi ini lo yg salah sya, cepet"memaksa yuna. "Oke, gue lakuin, lo disini aja awas lo ngikutin gue"ancam nya dengan candaan. "Iyaiyaa engga ngikutin lo hahaha, takut banget sih di intip"ledek sasya. Kemudian yuna berlari dari kelasnya menuju kantin sekolah untuk menemui wisnu, hany beberapa menit saja yuna sampai di kantin, ia berlari sangat kencang, seperti ingin mengejar sesuatu. Yuna baru saja sampai di depan kantin, wajah wisnu sudah terlihat oleh nya dari kejauhan,
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN DAN KITA
Teen Fiction"To: Wisnu aksara Orang bilang benci bukan benar2 benci, tapi melainkan cinta yg sebenarnya, tuhan telah menurun kan Hujan bersamaan dengan kehadiran mu yg tak sengaja, aku menemukan kembali cinta dan mimpi ku yg baru, aku ingin setiap hari Hujan, a...
