HUJAN DAN KITA 14

1.9K 47 0
                                    

Wisnu masih dengan perasaan bahagianya, meskipun yuna lebih banyak berbincang dengan sasya wisnu tetap menatap yuna diam" agar selalu melihat keceriaan yg yuna dapatkan hari itu. "Na, ktanya orang rumah mau pada kesini, ini udah mau masuk adzan asar loh"Ujar sasya sambil menatap handphone yuna. "Oiyaa, gue hampir lupa, coba gue minjem hp gue dlu sebentar mau nelpon ibu"Mengambil handphone dari tangan sasya.
☎ Ibu
"Iyaa na? Kenapa? Kepala nya pusing lagi?"
📞 Yuna
"Engga bu, malah seneng disini ada sasya sm wisnu bu, jadi ada temen nya, ibu sm yg lain katanya mau kesini lama bgt si bu"
☎ Ibu
"Seneng ada wisnu nya atau sasya? Hehehe, iyaa sayang sebentar ya ayah blm pulang, ibu sm yg lain juga masih nunggu ayah nih, kaya nya ayah udh perjalanan pulang"
📞 Yuna
"Ihh ibu apaansih, hem yauda bu, bu bawain bantal merah aku yaa yg dikamar, sm itu dong bu aku mau coklat, boleh yaa bu kan coklat manis, aku ga lg batuk kan? Hehe"
☎ Ibu
"Ibu becandaa sayang, iyaa kalo mulut nya udh enak buat makan ibu beliin, asal dimakan jangan ga dimakan, nanti ibu mampir ke supermarket ya, ka gerald juga ikut loh"
📞 Yuna
"Siap bu, bakal dimakan ko, ka gerald dateng bu? Wahh asik dong jadi rame hehe, yaudah bu aku tunggu yah"
☎ Ibu
"Iyaiyaa"

Kemudian yuna memberi handphone nya kembali pada sasya, "Emang ortu lu pada mau kesini lagi yaa na?"Tanya wisnu. "Iyalah, apa lagi ada ka Gerald nanti dateng, duh seneng bgt gue"Jawab yuna dengan nada antusias. "Gerald siapa?"Bertanya kembali seakan pernah mendengar nama tersebut. "Kepo banget si lo, emng kalo gue ceritain lo bakal kenal? Gak kan? Yaudah diem aja"kali ini menjawab dengan nada ketus. "Iyaa maaf"bungkam dan terlihat murung, ia mengira Gerald adalah sesorang yg ia sukai, bahkan yuna begitu senang mengucapkan nama tersebut, Gerald hanya diam diam dan diam, tidak cerewet seperti biasanya, tidak bertanya2 hal2 aneh kepada yuna, ia bersandar di bahu kursi yg ia duduki merenungkan sejenak karna cinta nya telah pupus hatinya telah patah mendengar satu nama yg Yuna lontarkan tadi. "Lo kenapa diem? Biasanya gangguin gue"Yuna penasaran apa yg sedang wisnu pikirkan. "Engga, gue gpp, gue keluar bentar yaa"Membangkitkan tubuhnya dari kursi yg ia duduki. Sasya mengangkuk dengan santainya, kemudian wisnu berjalan tanpa arah, pikiran nya seketika kosong, perasaan nya sangat kacau dan ia hanya ingin sendirian.
"Gerald siapa ya? Nyesek bgt gue pas yuna antusias gtu nyebut nama tu orang, perih banget ya tuhan.."bicara dalam hati hanya dia yg mendengar. Namun ia kembali ke kamar rawat yuna, dengan wajah yg seperti semula, tidak memikirkan nya lagi masalah nama Gerald tersebut. "Sya, lo pulang jam berapa?"sambil duduk dilengan2 sofa rumah sakit. "Nanti.. tunggu ortunya yuna dateng, buru2 amat sih lo biasanya juga gamau pulang"sindir wisnu dengan mata sinis. Wisnu hanya bungkam, pikir nya benar kata yuna biasanya wisnu pulang lebih sore dan tenggelam nya matahari.
Krekeeeekkk (ibu membuka pintu kamar rawat yuna)
"Assalamualaikum.."ibu memberi salam kepada orang yg sedang bersama yuna.
"Walaikum salam ibu"yuna dengan antusias menjawab. "Bu, yg lain mana?"Menanyakan keluarga nya yg lain yg tidak terlihat pada saat itu. "Ada ko"Tersenyum ibu. "Hallo sayang"
"Hai adek" "ka yunaa.." "hai yuna" semua menyapa yuna, yuna sangat senang hari ini keluarga nya berkumpul meskipun dirumah sakit tapi ini adalah moment yg sangat ia nanti kan, dibanding dulu, dirumah hanya bertiga saja, yuna, ibu dan ata, yg lain sibuk dengan perkerjaan masing", Tbtb ka gerald terkejut melihat wisnu dikamar yuna "Loh, wisnu? Lo ngapain disini?"Tanya ka gerald dengan perasaan kaget. "Ka ge? Ko bisa disini juga? Gue temen nya yuna, ngapain ka ge kesini?"berdiri membangkitkan tubuh nya dihadapan Gerald. "Gue nemenin cwe gue kesini sambil nengokin yuna, ohh lo satu sekolah sama yuna" Tanya gerald kedua kalinya. "Ka salwa? Cwe lo?"Wisnu terkejut kedua kalinya. "Dia siapa kamu ge?" Ka salwa bertanya kepada Gerald sambil melihat wajah mereka bergantian. "Dia ade aku sal, dia emang lama di Bandung dulu dia ikut papa ku tugas, skrng dia tinggal disini

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang