HUJAN DAN KITA 2

8.4K 160 0
                                    

"Mari nak masuk" suruhnya, lalu ia masuk dan melihat keadaan kelas tersebut dengan mata keatas, kesamping, dan area kelas manapun.
"Perkenalkan dirimu ke teman-teman"
"Hallo.. nama saya wisnu aksara praatmadja, saya pindahan dari SMK PRAMUDI 1 BANDUNG" ungkapnya.
"Haaa?? Itukan yg tadi sama gue digerbang, kenapa dikelas ini si!"sesal yuna. "Lo kenapa na? Ko kaget gtu liat itu anak? Lo kenal?" Tanya sasya teman sebangku yuna. "E.. engga ko gue  ga kenal, tapi itu orang td sempet nyelametin gue pas gue gabisa masuk kelas gara-gara pak ngadiman ngunciin gerbangnya" jelasnyaa "ohh, jadi lo udh kenal, ciyeee yunaaa" ledek sasya.
Setelah berbincang dua orang sahabat tersebut kembali fokus ke arah wisnu yg masih bercerita tentang dirinya, sangat membosankan menurut yuna yg notabene nya tidak suka orang yg banyak omong "Yasudah wisnu, kamu bisa duduk dimana saja yg kamu suka, cari kursi kosong. Anak-anak bersikap baik dengan teman barumu yaa" amanat bu yossy.
"Iyaaa bu..."semua murid mengiyakan.
Ibu yossy pun pergi meninggalkan kelas dan wisnu masih celingak celinguk melihat mana kursi yg kosong untuknya.
Baris ke 4 paling pojok deretan ke 1 disitu lah tempat ia duduk dan mengasah ilmu, dan bertepatan dibelakang kursi wiyuna. Wiyuna masih bersikap cuek dan asik mengobrol dengan sasya sahabatnya sebelum guru pelajaran selanjutnya datang. Tiba" wisnu menyapa lagi "Eh, lo yg tadi telat kan? Ga nyangka yah kita sekelas" girang wisnu. "Terus gue ngapain? Goyang dumang sambil naek pohon jambu gitu biar lo seneng? Ketus yuna "yaa seengga nya kita ketemu lagi, pasti ga nyangka bgt kan? Yakan?"masih dengan senyum ala cover boy nya. "Cah setruk"kembali nya ketus yuna.
Bel istirahat berbunyi semua anak" SMA YUREKA bergegas mengerubingi warung" yg ada di kantin seperti lautan manusia" yg tidak pernah makan  7bulan dan melahap makanan nya dengan penuh semangat dan lain dengan yunaa dengan santainya ia pergi ke kantin bersama sasya sahabatnya duduk disatu meja dan 4 kursi, memesan makanan kesukaan nya mie ayam bu jono dan segelas jus mangga, sementara sasya tetap denga makanan ringan nya, tiba" seorang yg menurutnya pengganggu datang menghapiri meja yg sedang ia tempati bersama sasya "Hai, gue boleh gabung?" Tanya nya. "Boleh ko boleh, sini gabung aja" ajak sasya*sasya memang cewek yg genit,manja dan lola(loading lama) tapi cantik dan pintar. "Apaapan si lo sya! Gue gamau ada dia titik!". Tegas yuna "ih, kenapaa si mihuuu yuna afsyarani, dia kan murid baru disekolah kita, nah kita harus berteman baik sm dia, jadi dia boleh kan duduk disini?"Senyum sasya yg membuat yuna mengantuk.
"Yaa, terserah lo!"ketus yuna
Wisnu menaruh semua makanan yg ia bawa ke atas meja yuna dan sasya, mereka pun berbincang" layaknya teman lama tapi lain dengan yuna yg terus bungkam. Akhirnya yuna pergi meninggalkan sasya dan wisnu "gue ke toilet dlu"ucapnya ke arah sasya

TOILET
"Gila..gila..gilaaaaa gue gabisa bayangin setiap hari gue ketemu orang itu ngeliat manusia itu di belakang kursi gue, yg selalu cerewet dan gajelas  apa yg dia bicarain, ngebosenin banget, bikin bete banget, sumpah gue bisa gila kalo lama2 dket2 sm itu manusia, lagian si sasya ngapain si pke sok akrab segala sm si sinchan indonesia! Kesel deh heeeergggghh sasyaaa.... lo kenapa bloon banget si sebel deh gue" ungkapnyaa. Pyur pyurr sambil mencuci muka yuna menatap kaca dan mengambil sehelai tissu yg ia selalu bawa disakunya dengan muka kesal ia tetap membasuh wajahnya dengan kencang tak peduli sisa" tissu menempel melekat diwajahnya toh emosi nya telah terluapkan ditoilet.

Jam pulang sekolah sudah tiba, ayah yuna sudah menunggu yuna sekitar 15 menit yg lalu, menunggu dibawah pohon parkiran sekolah dan menggenggam handphone ayah nya tak menghiraukan apapun yg lewat tiba-tiba yuna sudah disamping nya "huaaah"mengejutkan ayahnya. "Allahu akbar, yunaa kamu tuh usil bgt sih, bagus tadi ayah ga melemparkan handphone ayah ke wajah kamu" Ucap ayah "hehehe, maaf ayah abis ayah terpaku banget sm handphone ayah sampe aku udh disamping ayah aja, ayah ga tau"ledeknya.

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang