HUJAN DAN KITA 23

1.8K 36 0
                                    

KEESOKAN HARINYA
#TOKO BUKU
Sore itu selepas pulang sekolahnya, ia langsung pergi menyambangi sebuah toko buku disalah satu mall, yuna hanya sendirian, tidak bersama sasya/siapapun, pikirnya pergi sendirian lebih tentram dan tidak banyak pembicaraan serta dengan cepat nya ia sampai dirumah. Yuna memasuki toko buku tersebut, melihat ke kanan, ke kiri, area toko buku tersebut. Seorang spg toko menghampiri nya. "Ada yg bisa saya bantu dek?"ujarnya. "Emm, iyaa nih mba saya mau cari buku tentang sajak sama novel best seller disini mba"jelasnya. "Oh, ade lurus aja, nah belok kanan itu buku tentang sastra dan sajak dek, nanti ade keluar lagi terus lurus aja ambil kiri, itu novel best seller nya"sambil menunjuk2 area yg ia maksud. "Emm, makasih yaa mba"meninggalkan spg toko tersebut. Kemudian yuna berjalan menelusuri dimana buku yg ia butuhkan. Sesudahnya sampai di buku Tentang bahasa indonesia. Kemudia ia memilih salah satu buku tentang kesastraan, yaitu Sajak Pujangga. Kemudian ia membaca sedikit tentang buku tersebut, menurut nya sangat menarik dan dibawalah buku itu, lalu yuna mencari buku keduanya Novel best seller yg ia incar ia mencari cerita yg unik, menarik dan menyentuh hati, *lumayan buat temen pulang sekolah atau lagi ga ada kerjaan*pikirnya. Yuna berlama di toko buku sekitar 2 jam dan masih mencari buku yg ia maksud. Sedang asik membaca yuna tak menghiraukan orang lalu lalang di hadapan nya, ia sedang membaca buku tersebut berjudul AKU CINTA tibatibala BRUUUKKKKKK!!
"Aww.."jerit kecil yuna. "Aduh, kalo jalan pake mata dong!"memarahi yuna. "Lo tuh yg ga pake.." belum selesai ia bicara ternyata yg ia tabrak adalah Wisnu, Yaa! Musuh bebuyutan yuna disekolah dan mungkin didunia ini. "Wisnu?"kejutnya. "Ehh sorry2 gue gatau kalo itu lo"meminta maaf kepada yuna. "Lo tuh yaa, dunia sempit banget si ketemu lo terus, lo ga ada tempat lain gtu biar jauh2 dari gue"ketusnya. "Siapa juga yg mau ketemu lo terus, gue kesini juga ada maksud tertentu bukan main2, lo tuh yaa mancing keributan terus"membalas amarah yuna. "Lo pembuat onar, minggir lo gue mau lewat!"menyingkirkan tangan wisnu. "Tunggu!"wisnu segera bangun dari lantai toko buku itu. "Apa lagi? Mau ngajak ribut lagi?"sambil memegang buku ditangan sebelah kiri. "Please, hari ini jangan marah2 dulu sama gue, kita jangan berantem dlu"pintanya. "Loh kenapa? Lo yg buat gue marah, lo yg nyebelin"jelasnya. "Iyaa maaf, gimana sebagai permintaan maaf gue, lo gue traktir makan? Atau lo mau ice cream? Sekedar nonton? Mumpung lagi ada film bagus"tawar nya. "Engga!"yuna menolak dengan keras dan langsung pergi. "Na... yunaa tunggu dulu"mengejar yuna dan berlari ke arah kasir, kebetulan yuna ingin membayar kedua buku nya tersebut. "Yuna, please kali ini aja"memelas kepada yuna. "Jadi berapa mba?"berbicara ke pekerja kasir. "87.000 ribu mba"jawab sang pekerja kasir. "Makasih yaa mba"yuna bergegas menghindar dari kejaran wisnu, yuna tidak mau menerima tawaran wisnu tadi. "Yuna.. please, gue janji sepanjang kita jalan gue ga bawel gue janji"menghadang yuna. Yuna diam sejenak dan berfikir singkat. "Oke, jam 5 kita pulang"masih dengan kejutekan nya. "Huftt, oke sekarang lo mau kemana? Makan? Nonton? Main game? Kita photo box? Atau es krim?"melontarkan senyum. Yuna berhenti berjalan dan diam. "Iyaa maaf, gue ga bawel piss"tersenyum sumringah. "Gue mau es krim mix berry"pintanya dengan nada kesal. "Oke, silahkan putri marah"mempersilahkan yuna berjalan. Kemudian ia berjalan berdampingan bak pasangan anak muda masa kini, masih berpakaian seragam sekolah dan wajah yg kelelahan karena rutinitas disekolahnya, akhirnya yuna dan wisnu sampai di tempat toko ice cream disalah satu mall tersebut. "Mas, mix berry sm duren with choco nya yaa"memesan kesalah satu pelayan. Kemudian mereka duduk berhadapan, wisnu hanya memandang yuna, lain dengan yuna, yuna hanya melihat disekeliling nya, dan pada saat yuna ingin memandangi wisnu ternyata wisnu sedang memandang nya terlebih dahulu. "Ngapain lo ngeliatin gue kaya gtu?!"tanya nya dengan ketus. "Engga, kepedean lo"balas wisnu dengan ketidak jujuran nya.

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang