HUJAN DAN KITA 22

1.7K 36 1
                                    

dengan gugup yuna menolak suguhan ibu wisnu. Kemudian wisnu datang muncul dari pintu kamar nya dan sudah berganti pakaian. "Wisnu, gue mau pulang"pinta nya. "Mau pulang sama siapa? Ka Ge ga ada"ledek nya sambil tertawa kecil. "Rese lo, yaudah gue telepon ka Salwa suruh jemput gue"mengambil handphone nya dari saku. "Ehhh jangan, iyaiyaa gue anterin tapi lo jangan telepon ka salwa ya, please"memasang wajah melasnya. "Iya, udh cepet lama lo!"ketus yuna. "Iyaiyaa, tunggu gue ambil kunci motor gue dlu, lo tunggu diluar aja deh bawel dasar"wisnu segera mengambil kunci sepeda motor didalam kamar nya yg menggantung di samping meja belajarnya, sementara yuna masih menunggu diruang tamu dan tidak keluar dari rumah wisnu, "gue bilang kan tadi tunggu luar aja kenapa masih disini?"tegasnya. "Berisik lo, gue mau pamitan sm mamah lo tau ga! Gini2 gue punya sopan santun"geram nya memuncak. Kemudian ibu wisnu menghampiri mereka berdua yg sedang beradu mulut. "Ini ada apa sih? Mama lagi didapur sampe kedengeran suara kalian berdua, udah kaya tom and jerry aja deh berantem"tersenyum tipis. "Ini mah yuna mau pamit pulang tapi dia malah marah2 sm wisnu"jelasnya. "Iyaa bu, ehh mama. Yuna mau pamit pulang, takut ibu marah soalnya hp yuna mati takut nyariin. Tapi wisnu ga mau cepet2 anter yuna pulang"sindirnya sambil melirik wisnu dengan mata tajam. "Duh, mau pamitan aja ko harus ribut2 dulu sih, yaudah yuna kalo mau pulang gpp, lain kali main lagi yaa, salam sama ibu nya, makasih juga yaa udah nganterin wisnu pulang tadi"dengan ramahnya ibu wisnu mengizinkan yuna pulang. "Aduh mah kesini lagi nanti dia ngomel2 terus mirip nenek2"menggoda yuna. "Enak aja lo, gue masih muda dibilang nenek2 alis lo tuh udah kaya sincan abal abal"masih geram dengan perkataan wisnu. "Ehhh udah, wisnu kamu gaboleh gtu ah, udah sana anter yuna pulang kasian nanti ibunya nyariin"berusaha memisahkan pertengkaran antar mulut wisnu dan yuna. "Yaudah bu, ehh mama. Yuna pamit pulang yaa, assalamualaikum"mengecup tangan ibu wisnu. "Yaudah ma, wisnu nganter harimau dulu"godanya kembali. Kali ini mereka sudah berada didalam perjalanan, sudah jauh dari wilajah rumah wisnu. Perjalanan rumah wisnu dan rumah yuna lumayan agak jauh, maklum wisnu dan keluarga nya tidak suka keramaian, begitu pun dengan wisnu. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam beda dengan wisnu membonceng sasya sahabatnya yuna, mereka begitu asyik dengan bungkam seribu kata. Kemudian wisnu memulai obrolan kecil. "Rumah lo dimana?"tanya nya dengan suara kencang. "Haa? Apa?"yuna tidak mendengar pembicaraan wisnu karna kebisingan area jalan besar. "RUMAH LO DIMANA"kedua kalinya dengan volume yg agak besar. "Oh, ikutin jalan aja trus ada gang sebelah kanan Jl.Sawi 1 nanti juga nyampe"jelasnya. Wisnu hanya mengangguk pelan. Wisnu sudah menemukan gang rumah yuna dan terlihat rumah yuna sedang ada ayah dan ibu nya, serta ata adiknya. "Assalamualaikum ibu, ayah?"menyambut seseorang didalam rumahnya. Ibu yuna menghampiri yuna. "Aduh, yuna kamu kemana sih, kamu itu baru sembuh kenapa keluyuran ga bilang2 ibu dulu"cemasnya. "Maaf yaa bu, tadi hp yuna mati bu, tapi yuna udah kasih tau ka salwa ko, yuna nganterin wisnu pulang bu tadi wisnu pingsan dikelas"menjelaskan singkat kejadian tadi pagi. "Yaudah gpp, ini wisnu udah baikan? Ko nganter yuna pulang, kamu gimana si yuna orang sakit ko disuruh pergi2"membela wisnu. "Orang dia udah enakan bu, yaudah dia juga mau nganterin pulang"ketusnya. "Iyaa bu, saya yg mau anter yuna pulang, saya juga udah enakan ko bu"sambil mencium lengan ibu yuna. "Tuh kan bu, denger sendiri kn bu?"masih dengan kejudesan nya. "Yunaa, gaboleh gitu ah, yaudah yukk wisnu masuk dulu sini"mempersilahkan wisnu masuk. "Engga usah bu, saya ditunggu mama dirumah, nanti deh bu lain kali yaa, saya permisi yaa bu, assalamualaikum"mencium tangan ibu yuna kedua kalinya. "Oh yaudah deh, iyaa hati2 yaa wisnu, makasih yaa udah nganter yuna pulang, walaikumsalam"Ibu yuna menunggu wisnu sampai tak terlihat lagi dari area rumah nya, sementara yuna sudah memasuki kamar.

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang