HUJAN DAN KITA 19

1.7K 40 0
                                    

Kemudian jam pelajaran bahasa indonesia pun sudah usai, bel istirahat sudah berbunyi, sasya dan wiyuna segera pergi ke kantin sekolah untuk sekedar makan dan minum, sementara wisnu tidak bergerak dari kursinya, ia tertidur sangat nyenyak, wajahnya tampak merah dan rambut yg amburadul. Sementara yuna sudah sampai kantin 5menit yg lalu ia duduk dikursi biasanya dan hanya memesan jus mangga, serta membawa coklat yg ia peroleh. "Sya?"memanggil sahabat nya itu. "Hemm"sedang melahap semangkuk mie ayam yg ia pesan. "Lo ga ngajak wisnu kesini? Tadi muka dia merah banget gue jadi ga tega"Ujarnya dengan nada cemas. "Lo coba samperin gih, kali aja dia butuh temen ngobrol, makanan gue blm abis nih mubazir tau na"sambil mengunyah makanan nya, sasya berusaha berbicara. "Yaudah deh"yuna bangkit dari kursinya meninggalkan sasya, jus mangga dan coklatnya, berjalan kedalam kelas menghampiri wisnu, yuna masih didepan pintu kelas, melihat wisnu yg masih tertidur dengan wajah merahnya, yuna terlihat sangat khawatir. *Si sinchan indo kenapa ya, katanya masuk angin tapi sebegitu lemes nya dia* berbicara dalam hati. Segeralah yuna menghampiri wisnu yg sedang tertidur tidak nyaman itu. Duduk disebelah wisnu dan belum membangun kan nya, yuna sangat canggung untuk membangunkan wisnu yg sedang tertidur, namun demi mengobrol dengan wisnu terpaksalah yuna membangun kan wisnu perlahan. "Nu..?"menggerakkan tubuh wisnu. "Nu?"kemudian wisnu mengangkatkan kepalanya, dan berusaha tersenyum. "Iya? Kenapa na?"jawabnya. "Engga nu, lo sakit? Kita ke UKS yuk"tawar nya tanpa nada marah yuna. "Engga usah na, gue masih kuat ko"tolak nya sambil tersenyum. "Yaudah gue ambilin obat di UKS aja ya"tawaran kedua kalinya. "Engga na, gausah"memegang tangan yuna, supaya tidak pergi ke UKS. "yaudah"yuna gugup dan melepaskan genggaman wisnu. "Makasih yaa"menatap yuna dengan mata sembab nya. "Makasih buat apa"yuna tidak membalas tatapan itu. "Udah care sama gue"memegang perutnya dan berusaha menahan sakit. "Iya sama2" dengan nada ketusnya. Yuna menarik tasnya dan membuka tas nya itu, mengambil sebuah coklat untuk ia berikan kepada wisnu "nih buat lo, cepet sembuh ya"tidak menatap wisnu sama sekali. Wisnu hanya tersenyum dan.... Bruuukkkkkkkk jatuh dipangkuan yuna, coklat yg yuna berikan pun juga ikut terjatuh. "Wisnuuu...wisnu.. bangunn"membangun kepala wisnu. Semua murid yg ada dikelas heboh dan mengerubungi wisnu maupun yuna. "Eh lo tolong panggilin guru yg jaga di UKS dong cepet"dengan panik yuna mambaringkan kepala wisnu di pangkuan nya berusaha membangunkan wisnu. Kemudian guru yg menangani ruang UKS datang "ada apa ini, semua bubar"dengan panik sang guru berjalan dikerumunan murid. "Astagfirullah, wisnu"kaget sang guru. "Yuna, ada apa ini? Kenapa wisnu?"tanya nya dengan rasa kecemasan. "Wisnu lagi sakit pak, tiba2 tadi pas ngobrol sama saya wisnu pingsan"sambil mengipas2 kan kepala wisnu. "Sudah2 tolong anak2 bantu wisnu ke ruang UKS"Sang guru menunjuk 4 orang teman wisnu untuk membopong wisnu ke ruang UKS dengan cekatan sebut aja pak Yayan membantu mengarahkan jalan agar wisnu bisa keluar dari kelas yg ramai tersebut. "Yuna kamu ikut bapak ke ruang UKS"dengan paniknya murid seisi kelas keluar untuk melihat kejadian wisnu pingsan itu. Sementara yuna mengiyakan perintah pak yayan, yuna membututi wisnu yg sedang dibawa keruang UKS beruntung kelasnya dengan UKS tidak terlalu jauh, kemudian wisnu langsung dibaringkan ditempat tidur UKS tersebut, wisnu masih belum sadar, wajahnya memerah, dan terlihat keringat dingin, yuna tetap di samping wisnu memperhatikan wisnu, yuna mengambil minyak angin yg ada di laci meja dekat tempat tidur yg sedang wisnu baringkan. Yuna berusaha  memboreh kan ditangan wisnu, di hidung wisnu agar cepat siuman. "Yuna, kamu bantu kipasin wisnu ya"ujar pak yayan. "Iyaa pak"yuna mengangguk. Yuna mengipaskan kepala nya wisnu agar tidak mengeluarkan keringat lagi. 10 menit kemudian wisnu sadar dan ingin membangkitkan tubuhnya sendiri. "Lo mau kemana, udah tiduran aja"memegang pundak wisnu. "Gue dimana na? Kepala gue pusing banget"sambil memegang kepalanya

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang