Sore itu Yuna sudah berada dirumah nya, ternyata Sasya tetap bersihkeras ingin ikut pergi kerumah Yuna. Dia rindu sekali dengan suasana rumah Yuna dan orang-orang didalam nya. Meskipun Yuna masih tetap dengan wajah yg tidak sumringah tapi, dia tidak bisa menolak perkataan sahabatnya tersebut.
Dan kebetulan sekali dirumah Yuna memang sedang berkumpul, sejak tadi Kak Salwa asyik menonton tv dengan Ibu, Ayah.. asyik dengan proyek kerjaan nya yg baru. Beginilah keluarga Yuna setelah 2tahun belakangan ini.
Sedikit cerita ternyata Kak Salwa dengan Kak Gerald sudah lama putus hubungan, alasan nya sudah tidak sependapat. Padahal Yuna tahu dari Kak Gerald sendiri, bahwa Kak Salwa lah yg memutuskan hubungan tersebut. Dan alasan nya hanya karna ia ingin fokus didalam kegiatan kuliah dan pekerjaan nya. Begitu lah kakak perempuan Yuna, kalau sudah target, apapun ia kejar. Sejak itu pula, Kak Gerald sudah tidak pernah kerumah Yuna lagi. Padahal Yuna sangat rindu, hanya dia seseorang yg mampu menyembuh kan rasa rindu kepada Wisnu. Mungkin, kerena satu darah dengan Wisnu gen nya sama persis, setelah Yuna perhatikan kedua bola mata Kak Gerald dengan Wisnu sangatlah mirip, sangat mirip. Hampir tidak ada bedanya. Tapi, sudahlah.. ini takdir Yuna tidak bisa merubah sekehendaknya.
"Assalamualaikum" Yuna membuka pintu.
Semua menoleh kearah yuna.
"Walaikum salam" Ibu membalas.
"Walaikum salam" Kak salwa juga ikut.
"Walaikumsalam" Ayah tak ketinggalan.
"Eh, ada Sasya. Sini masuk" Kata Ibu dengan nada senang.
"Eh, si terompet dateng haha" Ledek Ka Salwa.
"Huss, kakak gaboleh gitu ah"Seru ayah.
"Emang bener yah, iyakan sya? Haha" Lanjut nya lagi.
Sasya hanya menyinyir saja sedari tadi. Sepertinya ia sudah ngambek.
"Musuh amat si lo ka ama gue, heran!" Katanya merajuk.
"Kaya ibu dong, gitu menyambut gue. Mirip Putri kayangan, asek hahaha" Gurau sasya.
"Putri kayang kali haha"ledek Salwa lagi.
"Ish, terserah lo deh ka" Dengusnya.
"Oiya maaf ya bu, baru bisa kesini. Soalnya tuh anak ibu, baru ngizinin. Padahal sih udah kangen banget sama ibu sama om"
"Aduh, yasudah biarin. Emang Yuna lagi agak-agak kayak power rangers, suka berubah-berubah gitu Sya. Dimaklum aja ya" Mengelus kepala sasya.
"Oh iya, kamu mau minum apa? Eh Ibu tadi bikin kue kacang, gatau enak atau gak, baru dingin sih. Sebentar ibu ambil yah" Susul ibu.
"Kangen gue kali lo Sya hahaha"salwa meledek lagi.
"Ogah banget" Cerocosnya.
Sementara Ibu ke dapur Yuna sedang berada dikamar.
Alhasil, Sasya menyusul kekamar Yuna.
Ternyata Yuna sedang asyik memeriksa hasil tulisan yg tadi ia buat.
"Ngomong apa lo sama ibu gue?" Ujar yuna sambil memerhatikan layar laptop.
"Enggak, gak ngomong apa-apa souzon mulu lo ah" Sahut Sasya jengkel.
Yuna terdiam.
"Kamar lo gak berubah-berubah ya"katanya sambil melihat-lihat sekeliling kamar Yuna.
"Apaan yg harus gue rubah?"jawab Yuna.
"Apa kek, cet nya kek nih diganti warna nya. Terus ini nih, kata-kata mutiara yg ada di mading kecil lo ini diganti juga" Ujarnya sambil melihat-lihat isi bacaan.
"Kadang perubahan gak selamanya bagus Sya"jawabnya dingin.
"Maksud lo?"balas Sasya bingung.
"Cari digoogle"
"Lucu lo!" Dengusnya.
"Gih, nyobain kue Ibu gue enak deh. Entar bawa sini, jadi gue gausah jalan hehe" Kata Yuna jahil.
"Sial untung gue baik" Nyinyir sasya.
"Iya, baik. Baik banget kaya bidadari. Makasih ya"senyum meledek.
Sasya hanya pasrah sedari tadi.
Haluuu, sekarang sapaan gue gini ajadeh "halu" wkwk.
Sorry, udah lama gak ngongol. Percayalah. Sibuk kerja, suntuk gada inspirasi gais, udah liburan si kmren ama ma besfren haha. Tapiya? Tetep aja pencerahan nya masih mandek-mandek. Sing sabar ya, nunggu cerita-cerita part nya. Orang sabar dapet pacar yg ganteng, setia ah limited lah pkonya wkwk.*amin
Udah sibuk sekarang akutu jujur, emang si bener kata bang boy chandra. Inspirasi nulis tuh darimana aja. Buktinya tadi gue cuma abis liat lampu dikamar sebelum tidur loh. Trus buka facebook sebentar eh, jengjeng langsung lewat gitu aja. Bedewey yg mau tau fb gue boleh ko. Pertemanan tak indah jika tak mengenal*yaiyalah bege. Mau tau ig gue juga bole ko bole banget. @quinn.na mau sharing disana bisa, adu pendapat, tuker pikiran, tenang aja gue ga gigit ko;;) gue setara sama bidadari yg berhijab*ngahahahahhaha. Ha? APA??? minta nomer Whatsapp? Yaiyaa sorry. Belom bisa gue kasi karena.. ini privasi ya huihui. Kalo ada yg nanya Pin BB gue gapunya. Udeh gue uninstall. Tapi klo mau denger suara ancur gue dismule juga gapapa nih. Kali aja nyamuk dirumah lo pada mokat. @winaam_ dicari aja ampe botak. Adakok.
Badewey tengssssss gue gapernah lepas bersyukur soal vote dicerita gue makin BUAAAAANYYYAAAAAGGGG sangatlah senang, sangatlah bahagia. Kalian semua yg bisa bikin mood gue nulis bisa balik tengkyu hdksiuos. Tolong untuk part ini gue perlu komentar" kalian dibawah ini. Plisss reply my story okay. But u are my happiness.
See u byebye😘
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN DAN KITA
Teen Fiction"To: Wisnu aksara Orang bilang benci bukan benar2 benci, tapi melainkan cinta yg sebenarnya, tuhan telah menurun kan Hujan bersamaan dengan kehadiran mu yg tak sengaja, aku menemukan kembali cinta dan mimpi ku yg baru, aku ingin setiap hari Hujan, a...
