Sama mamah aku"ujar nya Gerald sambil menjelaskan kata demi kata. "Ohh, jadi sekarang dia menetap disini?"Sambil menaikan alis kedua matanya. "Iyaa sayang, aku lupa ga cerita ke kamu"Ungkapnya. "Jadi ge, sama wisnu sodara kandung? Wah seru dong, ibu ga nyangka loh"Dengan antusias ibu mengungkapkan perkataan tersebut. Yuna hanya terdiam terlihat masih tidak percaya bahwa wisnu adalah adik dari Geraldi, tiba2 Dokter dan suster memasuki ruang rawat yuna yg penuh dengan keluarga dan teman"nya tersebut. "Permisi pak, bu, saya mau cek keadaan yuna bisa mundur semuanya?"Ujar dokter dan suster yg sedang membawa nampan berisi perlaratan kedokteran. Semua keluarga dan kerabat yuna mundur mereka tegang karna hari ini adalah keputusan apakah yuna besok akan pulang dari rumah sakit ini atau tidak. Kemudian dokter terus mengecek semua yg ada pada yuna, detak jantung, alat pemompa darah, alat infus dan sebagainya, kemudian dokter dan suster merapihakan pelaratan yg tadi mereka bawa. "Gimana dok? Anak saya besok boleh pulang?"tanya ayah yuna dengan suara kecemasan nya. "Baik, bapak, ibu, dan teman2 yuna yg lain nya, yuna besok pagi bisa pulang, tapi ingat yaa pak, bu, jaga kesehatan nya, jgn terlalu aktif, dan jgn kecapean yaa pak, satu lagi, yuna jangan tdur larut malam lagi yaa pak"Dokter mengutarakan kabar gembira yuna dan menjelaskan semua yg dipantang untuk yuna. "Alhamdulillah, iya dok iyaa saya pasti jaga anak saya baik2 terimakasih yaa dok" dokter mengiyakan dan berjalan menuju pintu keluar ruang rawat yuna. "Yeeeeyy, ka yuna pulang"Ata bersorak dengan riang nya, semua tersenyum melihat yuna.
Hari terakhir yuna dirumah sakit, entah siapa yg menjemput nya, tapi hari ini ia membereskan semua baju" nya sendirian, ibu belum menelpon, ayah, dan ka salwa belum mengabari nya, sasya hari ini sedang pergi dengan teman2 semasa Smp nya, akhirnya yuna hanya duduk terdiam, hari itu masih sangat pagi jam 7.00 . Tiba2 dokter datang lagi bersama suster "selamat pagi yuna, gimana? Seneng ga hari ini udah bisa pulang? Saya cuma mau ngecek detak jantung kamu yg terakhir kali nya aja ko"ujarnya sambil mengalung kan alat detak jantung tersebut. "Hehe pagi juga dok, seneng banget dok, tapi ibu blm hubungin saya, boleh dok silahkan"dengan menaruh senyum ke hadapan sang dokter yuna berbaring lagi ditempat tidurnya itu. "Yuna, keadaan kamu semuanya benar2 baik, kamu boleh pulang hari ini dan ingat pesan saya kemarin yaa"melepaskan alat detak jantung tersebut dan membantu yuna bangkit dari tempat tdur nya berganti posisi duduk. "Makasih yaa dok, iyaa dok siap hehe"bersalaman dengan sang dokter dan tetap tersenyum. "Saya tinggal yaa yuna"menghusap bahu yuna dengan lembut. "Iyaa dok, makasih yaa"tersenyum tipis. Dokter meninggalkan kamar rawat yuna, sementara yuna masih dengan posisi duduk nya, mengambil handphone genggam nya berniat ingin menelpon sang ibu.
☎ Ibu
"Iyaa sayang?"
📞 Yuna
"Ibu, kapan mau jemput yuna? Ibu ga lupa kan kalo hari ini yuna udh keluar dri rumah sakit?"
☎ Ibu
"Iyaa na, ibu ga lupa sebentar lagi yaa jam 9 ibu kesana"
📞 Yuna
"Ibu aja yg kesini? Ayah engga ya bu?"
☎ Ibu
"Ayah kan kerja, mau ibu atau ayah kan sama aja"
📞 Yuna
"Yaudah deh bu, yuna tunggu ya, assalamualaikum bu"
☎ Ibu
"Walaikum salam"
Sementara itu hari ini terlihat aneh menurut yuna, wisnu yg selalu mengganggu yuna, terlihat tidak nampak hadir dihandphone genggam nya, yuna ingin berkomunikasi dengan wisnu namun ia canggung karna selama ini yuna selalu cuek akan wisnu, bahkan memarahi nya, "masa gue kangen si sama wisnu, ah ga bener nih"Pekiknya dengan menepuk kening yuna sendiri. "Tapi dia kemana yaa, tumben bgt ga kontek gue, biasanya pagi2 gini dia udah bbm/whatsapp" mengerutkan kening nya kali ini seperti sedang memikirkan sesuatu. "Ah yaudah lah nanti juga dia bbm gue"Dengan percaya dirinya yuna meyakini wisnu akan menghubungi nya.
Beberapa kemudian ibu nya datang sendirian kerumah sakit terlihat letih dan banyak yg ia pikirkan, tepat pukul 9.00 ibu sudah sampai dan bergegas mengambil semua perlengkapan yuna.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN DAN KITA
Teen Fiction"To: Wisnu aksara Orang bilang benci bukan benar2 benci, tapi melainkan cinta yg sebenarnya, tuhan telah menurun kan Hujan bersamaan dengan kehadiran mu yg tak sengaja, aku menemukan kembali cinta dan mimpi ku yg baru, aku ingin setiap hari Hujan, a...