HUJAN DAN KITA 28

1.6K 46 0
                                    

"Itu- kaya cewe yg waktu dikantin sama wisnu deh"ujarnya sambil mendelik.
"Iyaa bukan sih, tapi dia sama siapa ya"katanya penasaran, yuna melihat lebih dekat dan meninggalkan sasya yg sedang asyik melihat lihat baju yg ia pilih. Yuna menghampiri perempuan tersebut namun tidak terlihat olehnya,yuna mengintip dari celah baju" yg ia pegang. "Itu bukan wisnu, waduh siapa tuh"rasa penasaran yuna semakin memuncak, tiba-tiba sasya menepuk bahu yuna.
"Na!"
"Eh, sya iya"kagetnya sigap.
"Lo ngapain disitu, gue udah selesai nih"katanya sambil memegang plastik ditangan kanan nya.
"Oh iya, yaudah kita mau kemana lagi?"yuna bangkit dari tempat baju-baju yg menggelantung tempat ia melihat perempuan tadi.
"Makan yuk! laper"seru sasya.

***

Yuna dan sasya sudah di deretan bangku disebuah restorant, mereka sedang melahap makanan nya masing-masing.
"Sya?"panggil yuna.
"Hmm?"Sambil melahap makannya tersebut.
"Wisnu punya cewe ga sih?"tanya nya penasaran
"Uhuk uhuk-"tersedak dengan pertanyaan yuna barusan.
"Kenapa sya, nih minum"menyuguhkan minuman, berusaha membantu sasya.
"Lo bikin gue kaget, kenapa nanya bagitu?"katanya penasaran.
"Gak, gue mau tau aja, waktu gue ga jadi minta maaf, itu dia lagi sama cewek akrabbbb banget sya"seru yuna
"Cewek? Dikantin? Ah dia kan gak pernah akrab sama siapa-siapa selain kita atau si jefry temen sebangkunya"ujarnya cuek dan lanjut melahap makanan nya tersebut.
"Serius sya, tadi juga gue liat cewek itu persis banget waktu dikantin sama wisnu, tapi dia sama cowok"seru yuna
"Cowok nya, wisnu?"tanya nya serius.
"Bukan, hehe"tertawa kecil
"Yaudah sih, bukan siapa-siapanya wisnu kali na"jawabnya enteng.
Yuna gumam dan berfikir mungkin itu adalah teman lama wisnu atau siapa pun yuna tidak mengerti.

#

Yuna sudah pulang dari Mall tempat pameran baju tadi, sasya pun sudah pulang, yuna sedang dikamarnya jam menunjukan pukul 20.00 WIB, malam belum larut, kemudian ibu yuna mengetuk pintu kamar yuna.
Tokkk tokk
"Na? Ada tamu tuh"ujar ibu
Yuna membuka pintu kamarnya
"Tamu? Siapa bu?"jawabnya heran
"Ada wisnu, temuin gih"perintahnya.
Yuna keluar dari kamarnya dan menemui wisnu diluar teras rumah nya itu. Wisnu terlihat tampan memakai baju hitam, blue jeans dan jam tangan nya, menurut yuna itu simple but perfect.
"Ngapain lo kerumah gue?"tanya nya ketus.
"Gue mau ngobrol aja sama lo, boleh kan?"tersenyum tipis.
"Duduk sini aja"jawab nya cuek.
Kemudian ibu yuna keluar sekedar melihat anaknya,
"Loh yuna, gimana sih ada tamu bukan nya disuruh masuk malah disini"ujar ibu
"Tapi bu, yun- aw"jerit yuna kecil ternyata ibunya mencubit pinggang yuna.
"Ayo wisnu sini masuk aja, ibu buatin minum yah"suguhnya.
"Ish, ibu deh"dengus yuna.

Wisnu memasuki rumah yuna, ia menyapa ayah dan adiknya ata yg sedang bersantai menonton tv

"Om"menundukan kepalanya sedikit dan tersenyum kikuk
"Eh ada wisnu ya, sendiri aja apa sama yg lain?"ayah yuna pak abrar langsung bangkit dari duduknya.
"Iyaa om, sendiri aja hehe"jawabnya kikuk
"Yuna mana ya, ada temen nya ko ditinggal tinggal terus sih, yunaaa... na.. sayangg..."memanggil anaknya yg sedang berdiam dikamar.
"Apa ayaaahhh.. yuna banyak pr tau"jawabnya dengan nada manja
"Emang ada pr yaa nu? Kalian sekelas kan?"tanya ayah serius.
"Setau saya sih engga om, emm kalo yuna nya lagi ga mau diganggu saya pulng aja deh om" bangkit dari sofa.
"Eh, jangan dong.. sini dulu main, emang gitu anak om nu, agak cuek hehe"ledek ayah sambil melirik anaknya.
"Sini yuna, duduk sini sebelah ayah, kamu tuh gimana sih ada tamu ditinggal-tinggal"ujar ayah
Tak lama ibu yuna menyuguhkan segelas teh manis hangat, dan beberapa makanan kecil, yuna sudah duduk disamping ayahnya, membuat wisnu gemas dengan tingkah yuna yg selalu bermanjaan dengan ayah nya itu.
"Maaf yaa wisnu, yuna emang gini manja sama om"ledek ayah sambil mencubit pipi yuna.
"Ish ayah, apasih"dengus yuna
"Hehe gpp ko om, maklum anak perempuan"wisnu melirik yuna, menurutnya yuna sangat menggemaskan malam ini, sebelumnya hanya terlihat galak, suka marah-marah dan terlihat cuek. Tp kali ini wisnu melihat orang yg ia dambakan begitu lembut, dan menggemaskan

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang