HUJAN DAN KITA

HUJAN DAN KITA 12

"Iya boleh, gue kan disuruh yuna buat jagain lo, gue heran emang gue babysister lo apa ya, dipikir2 sih males jugaa tiap saat sama lo, kuping gue bisa tuli pasti denger suara cempreng lo itu hahaha"Meledek sasya dan tertawa terbahak bahak. "Terserah lo deh yaa, yg penting tuh yuna masih mantau gue walaupun dia ga ada disini, rese lo dasar"Membalas dengan mata tajam nya yg sinis.
Kemudian Guru mereka masuk pada jam tersebut, Wisnu dan sasya tetap dengan buku tulis dan pulpen nya, memandang ke arah papan white board, menulis huruf demi huruf tulisan yg ada dipapan tulis tersebut, sambil mendengar pak guru Anton yg sedang menjelaskan mata pelajaran pada hari ini, walau kelas seperti pasar dan terasa sekali kegaduhan nya, mereka tetap mendengar kata demi kata yg terucap dari pak Anton, Sedang asik serius tiba" handphone mereka bergetar secara bersamaan dari kantong masing" . Mereka membuka nya dan membaca dengan seksama tanpa sepengetahuan pak Anton.
(Handphone sasya)
1 pesan diterima
📩 Yuna mihu
Sya, lo kesini yaa temenin gue abis pulang sekolah terserah lo mau pulang dlu atau gak, gue berdua aja nih sm ata. Ka salwa ngampus, ibu ada panggilan masak dirumah tetangga, ayah gue kerja, bsa kan ?
📩 Sasya telmi
bisa ko na bisa, gue bareng wisnu ya nanti gue kabarin lagi, gue lg dikelas oke.

(Handphone wisnu)
1 pesan baru diterima
📩 Yuna
Nu, kesini yah bareng sasya. Disini ada ata doang boring. Bisa kan ?
📩 Wisnu
Emang gue udh niat kesana ko, tenang aja, lo mau apa? Gue beliin
📩 Yuna
Engga, makasih.
📩 Wisnu
Juteknya blm pulih bareng sakit lo ya na? Hehehe becanda ko✌
📩 Yuna
Belajar lo, kya sasya tuh. Udh ya mkasih
📩 Wisnu
iyaiya na, ditunggu aja yaa😸
"Lo disms yuna juga?" Ujar wisnu sambil memutarkan tubuhnya ke arah sasya. "Iya, dia minta temenin, lo mau ga?"Tanya sasya dengan tetap menghadap kedepan, dan memantau apakah pak Anton akan melihat mereka berdua berbincang. "Gue ga disuruh juga langsung jalan kerumah sakit kali"dengan nada yg berbisik seolah yg lain tidak mendengar, kebetulan kelas sudah terkontrol oleh pak anton dan murid2 sedang mengerjakan soal yg pak anton berikan. "Mau langsung aja apa gimana?"tanya nya sasya sekali lagi, kali ini ia benar2 merasa takut.
Dan pada akhirnya..
"Sasya, wisnu.. ngapain kamu ngobrol, kalo mau ngobrol nanti selesai pelajaran bapak selesai. Mau bapak hukum kalian berdua?"ujar pak anton yg sangat geram melihat dua org teman ini dari kejauhan hanya terlihat mengobrol. "Engga pak, maaf.."sasya terdahulu meminta maaf sambil menundukan kepalanya. "Iyaa pak maafin kami"Disusul dengan wisnu yg tidak menundukkan kepala melain kan menatap wajah pak anton dri kejauhan. "Huuuuuuu"anak2 serentak bersorak untuk ketidak disiplinan nya dikelas.

Hari kedua yuna sakit
Hari ini ayah terlihat murung dikantornya, ibu terlihat melamun saat bekerja dirumah tetangga nya, dan ka salwa selalu salah dalam mengerjakan tugas kampus krna asik memikirkan yuna sang adik menyebalkan nya itu, ayah ingin cepat2 pulang dan langsung melihat yuna dirumah sakit, pikirnya ia sangat bersalah karna sudah meninggalkan anak nya itu, ibu berlaku sama, ingin menyelesaikan pekerjaan nya dan langsung sigap mendampingi yuna dikala yuna ingin sesuatu disana, ka salwa ingin selalu melihat wajah yuna apakah yuna baik2 saja atau masih dengan warna putih dibibirnya.
Sementara ata, tetap tenang namun hatinya sumrawut, ia sudah pulang dr rumah sakit krna ia harus datang ke studio untuk latihan band.
Satu keluarga didalam rumah tersebut mempunyai pikiran yg sama, kecemasan yg sama, dan kebimbangan yg sama.

Ibu sampai dirumah dengan wajah lesu
"Assalamualaikum, ibu pulang"sambut seisi rumah. "Ka?? ata? Ayah?"menghampiri sudut ruangan satu persatu melihat apakah ada orang dirumahnya. "Ternyata cuma aku yg udah nyampe dluan"pekiknya dengan merebahkan tubuh disofa ruang tamu. Kemudian ibu ber inisyatif menelpon satu persatu.
📞 Ayah
"Hallo bu? Ada apa?"
☎ Ibu
"Engga yah, ayah pulang jam berapa?"
📞 Ayah
"Ayah pulang sebentar lagi bu, emang kenapa?"