HUJAN DAN KITA 6

3.2K 72 4
                                    

Tanpa berfikir panjang ka salwa langsung mengambil kunci motor dri kamarnya dan langsung menarik tangan ibu nya "ibu jangan ditarik-tarik gini dong ka,aduh" keluh sang ibu. Salwa bungkam dan terus memikirkan apa yg sedang terjadi pada adiknya tersebut, ia berfikir kalau kalau yuna meninggal dan salwa belum bisa meminta maaf atas kecerewetan nya tersebut, salwa sangat bersalah saat ini karna terlalu keras kepada yuna adik perempuan nya itu. Semua mobil dan motor iya salip, lampu merah ia terobos, dan juga berlawan arah, masa bodo ia ditilang polisi toh ia dan ibunya bisa cepat sampai di rumah sakit.

Kamar rawat yuna
Wisnu dan sasya masih tetap menunggu yuna sadarkan diri, wisnu duduk disebelah kanan yuna dan sasya disebelah kiri yuna, wisnu dan sasya posisi saling berhadapan. Tibatiba wisnu melihat tangan yuna bergerak segera ia berlari menuju dokter agar yuna segera cepat ditindak lanjuti, belum sampai ruang dokter wisnu bertabrakan dengan Salwa kakanya yuna.
Bruuuukkk!!! Saling berjatuhan dan menahan rasa sakit "Aduh, lo kalo jalan liat2 dong, gapunya mata lo!"emosi memuncak ka salwa "maaf2 mba saya buru2"Dengan rasa bersalahnya wisnu membantu ka salwa untuk segera bangkit dri lantai rumah sakit tersebut "Gausah bantu2 gue!"kesalnya "maaf mba maaf saya bener2 lagi panik tadi"ucapnya sambil memasang wajah melas "Salwa, kamu bisa ga si sama orang yg sopan, ga pake marah2 anak ini kan udh minta maaf sm kamu barusan"ibunya membela wisnu. "tapi bu.."memotong pembicaraan. "udah kamu diem, oyaa nak ibu mau tanya kamar cempaka nomor 22 dimana ya?"memasang senyum. "ohh, ini bu kamar nya, emang ibu siapa nya yuna yaa bu?"menunjuk ke arah pintu kamar dan bertanya kepada ibu yuna. "Saya ibunya, dan ini kaka nya yuna" memegang kedua bahu salwa. "Yaudah bu, ibu langsung masuk aja yuna udh sadar ko, didalem juga ada sasya ko bu, tadi saya buru2 karna mau panggil dokter mau kasih tau kalo yuna udh sadar, supaya ditindak lanjuti bu"Memperjelas kejadian tertabrak tersebut wisnu pelan2 menceritakan nya kembali.

Krekeeekk
"Assalamualaikum.. yunaaa.."tanpa berfikir panjang ibu yuna menghampiri dan memeluk anaknya itu.
"Ibu..aku gapapa ko ibu jangan nangis"Suara lirih yuna. "Ibu kawatir sm kamu, ibu gapernah liat kamu sakit, ibu takut kamu lebih dari apa yg ibu pikirin dirumah tadi sayang"cemas ibu "gapapa ibu, besok juga yuna sembuh, yuna kuat ko bu. Yuna kecapean aja bu"menenangkan ibu tercintanya.
Ibunya hanya tersenyum melihat anaknya setegar itu dan berusaha menjaga perasaan ibunya agar tidak terlalu mencemaskan dirinya.
Ibu dan ka salwa tiba" dipanggil keruang dokter untuk memperjelas apa sakit yg yuna derita sekarang.

(Menarik kursi yg sudah tersedia didepan meja dokter malla)
"Dokter gmna apa yuna sedang sakit yg kita tidak ketahui dok?"tanya nya ibu separuh baya tersebut dengan penuh rasa cemas.
"Ibu jangan kawatir, yuna baik2 aja ko, dia cuma kecapean dan butuh istirahat selama 3hari disini yaa bu, keadaan nya sangat tidak memungkin kan untuk pulang kerumah bersama ibu dan mba ini, saya bicara seperti ini hanya ingin yuna lebih banyak istirahat setelah rutinitasnya kemarin dan hari ini bu" menatap ibu yuna dengan serius dan memperjelas perkataan nya.
"Iyaa dok, saya ngerti. Saya yg lalai mengatur jam anak saya sendiri dok, saya akan menuruti pesan dokter, yg penting anak saya sembuh dok"suara pilu nya dan berusaha menahan airmata. "Maaf ibu, saya mau bertanya apa yuna selalu tidur larut malam?"Tanya kepada sang ibu. "Iyaa dok, dia sering banget tidur malem, sampe saya gapernah tidur pulas kalau2 dia lagi nonton televisi tengah malam dok". Ungkap sang ibu. "Kalau begitu yuna jangan sampe tidur malam lagi 3hari ini bu, atau ibu temani tdur nya yuna selama tiga hari supaya yuna terkontrol, karna tidur terlalu malam ga bagus buat anak seumur yuna, masih terlalu muda"Penjelasan ibu dokter yg sedang memakai alat detak jantung dilehernya dan memegang pulpen. "Iyaa dok, saya ngerti, saya akan temenin anak saya tdur 3hari ini, makasih yaa dok"senyum sumringah ibu paruh baya itu dengan menatap ke arah kiri yaitu menatap ka salwa.

HUJAN DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang