Prolog

14.7K 1K 78
                                    

Setahun yang lalu...

Bahagia.

Mungkin itulah yang cowok itu rasakan saat ini. Bagaimana tidak, gadis yang hampir ia sukai selama dua tahun itu, kini secara terang-terangan menyatakan bahwa ia sudah mulai membuka sedikit celah di hatinya untuknya.

"Kalau boleh jujur, gue udah mulai membuka sedikit celah di hati gue untuk lo ..."

Dunia seakan berhenti berputar dan waktu berhenti berdetak saat gadis itu mengatakan kata-kata tersebut. Sekali dalam tujuh belas tahun hidupnya, ia merasa sangat bahagia. Dan itu semua karena ... Lisa. Sebuah nama yang mampu membuat jantungnya berdebar kencang hanya karena memikirkannya.

Rio mungkin memang mempunyai gebetan atau teman dekat perempuan yang lumayan banyak, tetapi semua hanya dilakukannya untuk bersenang-senang. Tidak ada yang ia anggap serius satupun. Lagipula, setiap gadis yang ia dekati, hanya sekedar ingin mendapat sebuah ketenaran semata. Ya, itu memang benar karena Rio merupakan salah satu dari sepuluh cowok keren di sekolahnya.

Hingga waktu kelas sebelas tiba, Rio sekelas dengan Lisa yang memang ternyata sahabat Keira. Saat itu, ia tidak bisa lagi mengalihkan pandangannya dari gadis tersebut. Ada sesuatu dari dalam dirinya yang seakan menarik jika ia lewati.

Sebenarnya, Rio tertarik dengan Lisa sudah dari kelas sepuluh. Namun, ia hanya menganggap bahwa apa yang ia rasakan bukanlah suatu hal yang serius, karena gadis itu memang mempunyai wajah yang sangat cantik jelita. Kulitnya putih dan berhidung mancung. Matanya yang berwarna abu-abu gelap, seakan membawa masuk dirinya untuk mengarungi samudra yang terdapat di dalamnya.

Namun, setelah Rio mengenal baik dan sering sekali menggoda Lisa dengan berbagai macam rayuannya, ia semakin yakin jika itu bukanlah perasaan tertarik belaka. Melainkan, perasaan baru yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Dan ia tahu, itu sangat berbeda.

Tetapi, kata-kata lanjutan dari ucapan Lisa membuatnya kembali jatuh dari langit sampai ke dalamnya dasar lautan. Menimpa sebuah terumbu karang yang meremukkan tubuhnya.

"... tapi gue masih engga yakin kalau gue bisa membalas perasaan lo. Hati gue seakan nolak hal itu."

Dan kini, Rio merasa bahwa sebuah bom atom baru saja meledakkan dirinya dan membuat tubuhnya hancur berkeping-keping.

Sakit sekali.

•••

[A/N]

Wah, akhirnya ke-publish juga cerita ini wkwk. Untuk sekarang, aku emang publish prolognya dulu. Untuk part 1, mungkin akan secepatnya. Hope you enjoy it. Jangan lupa vote dan comment, okay?:)

August 12, 2016.

Broken Over RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang