Part 20

2.3K 271 5
                                    

Seperti hari-hari biasanya, kali ini Lisa kembali masuk sekolah. Tidak ada yang spesial, seperti biasanya lagi, hanya tugas-tugas menumpuk yang menemaninya dari jam pelajaran pertama sampai ketiga. Bahkan, untuk mengecek ponselnya saja, Lisa sampai tidak bisa. Rio yang berada di sebelahnya pun sudah berulang-ulang kali menguap lebar, mulai ngantuk walau hari masih menunjukkan pukul sembilan pagi.

Barulah, setelah bel istirahat terdengar, keduanya bisa bernapas lega. Akhirnya terbebas juga dari pelajaran matematika yang sungguh, membuat kepala rasanya mengepul gara-gara otak yang terbakar. Untuk pelajaran itu, Lisa dan Rio memang bodohnya bukan main. Bolot pula kalau gurunya sedang menjelaskan. Makanya, kalau pelajaran matematika sedang berlangsung, tidak ada yang bisa diharapkan oleh mereka. Ngerti apa yang dijelaskan aja sudah bersyukur.

"Lo gak mau ke kantin?" Lisa menatap Rio, yang sekarang sedang bebas merdeka memainkan permainan andalannya di ponsel miliknya itu.

"Lagi asik nih. Lo duluan aja."

Lisa mendesah sambil menaruh kepalanya di atas meja, sedangkan tangannya berada di bawah meja. Persis seperti orang yang tidak punya tulang. "Yah, gue kira lo mau ke kantin."

Tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel, Rio berkata, "kenapa? Biar ada yang anter?"

"Bukan itu tau!" sela Lisa.

"Terus?"

Lisa menyengir. "Biar gue bisa nitip."

"Yeee, dasar."

Lisa pun terdiam, memikirkan siapa orang yang bisa ia suruh untuk membelikannya makanan di kantin. Pasalnya, kalau jam istirahat begini, di kelas pasti sepi, rata-rata pada berburu makanan di kantin sambil dulu-duluan siapa yang paling cepat sampai agar tidak perlu mengantri lama. Sekalinya ada orang di kelas, isinya cuma anak-anak yang bawa bekal dari rumah, sisanya yang pada males ke luar. Contohnya seperti ia dan Rio.

Kemudian, Lisa mengangkat kepalanya, mengeluarkan ponsel dari kolong meja dan mengirim pesan LINE kepada seseorang. Kali saja, orang itu mau disuruh.

Lisa: Dimana shay?

Ada rentan waktu sekitar tiga menit dulu, sampai akhirnya ponsel Lisa bergetar. Menandakan bahwa ada balasan dari orang tersebut.

Keira: Kantin

Lisa: Sama?

Keira: Samuel, Kenio.

Lisa: Ivy?

Keira: Gak masuk

Lisa: Lo baik gak?

Keira: Sorry gue jahat

Lisa: Dasar jahat

Keira: Baru tau?

Keira: Ada apaan emg?

Keira: Pasti ada sesuatu nih

Lisa: Iya hehe

Keira: Apaan?

Lisa: Beliin roti sama aqua, gue males bgt ke kantin

Lisa: Eh bentar2

Lisa pun mengalihkan pandangannya dan menatap Rio. "Lo mau roti gak? Gue lagi nitip sama Keira."

Rio manggut-manggut, lagi-lagi tanpa mau repot-repot menatap Lisa. "Boleh-boleh."

Lisa: Roti 2 sama aqua 2

Keira: Iye

Keira: Ada lagi ga? Jgn yg repot2 tapi

Lisa: Gak ada, gue tunggu kelas ya. Makasih shay<3

Broken Over RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang