Hari ini banyak sekali tugas yang harus dikumpulkan. Maka dari itu, Lisa berangkat sekolah pagi-pagi sekali untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya di sekolah. Ya ... sekalian mencontek buku temannya yang sudah selesai mengerjakan. Begitu sampai di kelas, ia langsung mengeluarkan buku tulisnya terburu-buru. "Andi, liat Geografi dong, gue belum selesai nih," Lisa menghampiri Andi, si cowok introvert yang pintarnya bukan main. Juara kelas yang nilainya engga pernah turun.
Dengan lirikan yang mengartikan bahwa bukunya ada di atas meja, Andi berkata, "Itu ambil aja."
Lisa pun langsung mengambil buku Geografi tersebut dan dengan segera duduk di bangkunya. Menyalin semua tulisan milik Andi yang sialnya banyak sekali dengan cepat. Begitu cepat sampai-sampai tulisannya hampir tidak bisa dibaca. Tapi, ia tidak peduli, yang penting tugas itu harus selesai sebelum bel masuk berbunyi dan Pak Rendy-guru Geografi-datang.
"Lo lagi ngerjain apa?" Rio yang baru saja datang bertepatan dengan bel yang berbunyi, langsung bertanya sambil menatap Lisa dan pekerjaannya penasaran. Begitu melihat tulisan Lisa, ia langsung tahu bahwa tugas yang dikerjakan oleh teman sebangkunya itu adalah Geografi. Untung saja ia sudah mengerjakannya semalam.
"Jangan banyak tanya, gue lagi buru-buru!" Lisa telat sekali menjawabnya saking terburu-buru.
Dua menit kemudian, Pak Rendy dengan kumisnya yang cenat-cenut pun memasuki kelas. Lisa langsung panik karena tugasnya masih menyisakan satu halaman penuh. Kepanikannya langsung melonjak drastis begitu Pak Rendy berkata, "kumpulkan tugasnya sekarang juga!"
Semua murid di kelas XI-IPS3 langsung mengambil buku mereka dari dalam tas dan segera menaruhnya di meja guru. Buku Andi yang tadi dipinjam oleh Lisa, juga sudah diambilnya kembali karena tatapan Pak Rendy yang begitu mematikan memang membuat siapa saja yang melihat akan langsung membeku di tempat. Lisa benar-benar mati kutu!
"Siapa yang tidak mengumpulkan tugasnya?" Suara Pak Rendy menggelegar di dalam kelas. Belum lagi dengan tangannya yang tidak lepas dari kumis cenat-cenutnya.
Dengan takut-takut, Lisa mengangkat tangan sebelah kanannya ke udara. "Sa-saya, Pak."
Tentu saja wajah Pak Rendy langsung memerah karena ada seorang murid yang berani-beraninya tidak mengerjakan tugas yang ia suruh. "Kenapa kamu tidak mengerjakan tugas?!"
Rio tidak bisa ambil diam begitu saja melihat Lisa dimarahi seperti itu. Apalagi, setelah ia melihat bahwa tubuh cewek itu sudah mulai gemetar dan keringat dingin. Maka dari itu, dengan mantap ia berdiri dan mengangkat sebelah tangannya ke atas. "Maaf, Pak, saya yang membuat Lisa tidak bisa mengumpulkan tugasnya karena buku dia ada sama saya dan lupa saya bawa. Jadi, kalau Bapak mau menghukum Lisa, lebih baik Bapak hukum saya aja."
Bukan hanya Lisa yang terkejut dengan perkataan Rio, namun seluruh murid di dalam kelas. mereka semua tercengang dengan tindakan yang cowok itu ambil, walau mereka juga tahu kalau Rio melakukan itu hanya untuk membela gadis yang disukainya. Mereka semua tahu. Apalagi, sudah jelas sekali kalau Lisa sempat meminjam buku tulis Andi, sebelum pak Rendy masuk ke dalam kelas dan menagih tugasnya.
"Rio, lo apa-apaan sih. Jangan jadi pahlawan kepagian deh," Lisa menarik tangan Rio agar cowok itu kembali terduduk, namun sayangnya tenaga yang ia miliki tidak cukup kuat untuk melawannya. Apalagi, saat melihat Pak Rendy yang mulai percaya dengan perkataan cowok itu.
"Kamu ini, dari kelas sepuluh memang tidak pernah berubah, ya?! Jangan harap saya akan memaafkan kamu, sebelum kamu mengumpulkan tugas itu tiga kali lipat! Sana, hormat di depan tiang bendera sampai jam pelajaran saya selesai!"
Rio mengangguk patuh dan langsung keluar dari kelas yang mendadak hening bagai kuburan. Mengerjakan hukuman yang Pak Rendy berikan sesegera mungkin tanpa rasa menyesal karena telah mengorbankan dirinya sendiri untuk gadis yang ia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Over Reality
Fiksi RemajaRio Lionel, merupakan gangguan terbesar bagi Lisa dalam menjalani kehidupan sekolahnya di SMA Angkasa Mirta. Setiap hari selalu membuat dirinya kesal dengan berbagai macam tingkah konyol dan bodoh yang dibuat oleh cowok itu. Masalah utama yang membu...