Saara's POV (Point of View)
March 2015
"I wished him a happy birthday, on Twitter," kataku pada Mike saat kami sedang bersantai di studio. "And ... he didn't respon me at all."
Aku, Saara Palvin, penulis lagu dan seorang Belieber. Ya, Belieber. Nama penggemar dari seorang Justin Bieber. Aku sudah menjadi penggemarnya sejak 2010. Cukup lama bukan? Diapun sudah mengikuti ku di Twitter. Namun itu masih kurang. Aku merasa dia tidak mengenaliku. Aku berharap suatu saat nanti kami bisa menjadi partner kerja dengan menulis lagu bersama.
"C'mon Saara ... dia mempunyai banyak penggemar di Twitter. Mungkin tweet mu tenggelam." Mike langsung duduk disampingku dan memelukku dari samping. Aku hanya bisa tersenyum tipis. Dia ada benarnya. Sebenarnya aku bisa saja meminta Mike atau Rodney untuk mempertemukanku dengan Justin, karena mereka berhubungan denganya. Namun aku tidak mau 'pertemuan' kami ini seakan-akan tidak natural atu sudah diatur. Aku ingin benar-benar bertemunya karena dia ingin bertemu denganku untuk membicarakan masalah lagu.
"You need to write a song about it, Palvin," ucap Julia semangat. "Sorry i'm forgot you wrote about it all the time ...," lanjutnya sambil tertawa dan diikuti oleh semua orang yang ada distudio ini. Menyebalkan sekali.
"No no no ... it's all fine Saara. At least you ever wrote a song for him and he featured it on his latest album, right?" Mendengar Jason, aku langsung jadi bersemangat. Bagaimana tidak, aku mulai masuk di industri ini tahun 2013 dan aku mulai ikut dalam membuat lagu-lagu yang sekarang terkenal ini. Karena aku tidak mengenal Justin, tidak, yang benar Justin tidak mengenaliku, jadi aku meminta Mike untuk mengirimkan demo laguku yang berjudul 'What Happen' yang sekarang berjudul 'What's Hatnin'' ke Justin. Dia langsung meneleponku, melalui handphone Mike, dan dia ingin mengubah sedikit lirik dari lagu itu dan aku menyetujuinya. Jujur, aku sangat bangga sekali. Tapi, setelah itu tidak ada kelanjutan dari cerita ini. Aku mencoba menghubunginya untuk memberikan lagu yang kubuat, melalui Mike pastinya, namun tidak ada respon.
"Answer your phone, dumbass," teriak mereka yang mengagetkanku. Ya Tuhan ternyata aku melamun dari tadi. Aku memasang tampang kesal ke mereka sambil mengangkat telepon.
"Hello good afternoon, am i speaking to Saara Palvin?"
"Good afternoon, yes i am," balasku sedikit bingung. Jarang sekali aku mendapatkan telepon yang menanyakan namaku.
"Um ... can you be a guess star on talk show 'Ellen'?" Aku langsung mengerutkan dahiku dan mereka yang ada dihadapanku, terutama James terlihat kebingungan.
"Is it possible? Because i'm not famous ... i'm just a songwritter i guess?" Aku menjawabnya dengar ragu. Bagaimana tidak, aku hanya seorang penulis lagu. Bukan penyanyi, model, aktris atau sebagainya. Dan kecil sekali kemungkinan aku terkenal. Kalaupun iya, tidak semua orang didunia ini mengenaliku. Mungkin hanya 5 % saja.
"You're quite famous, Saara. You made a hits songs in this era. And Ellen wants to see you in person." Aku hanya menyengir dari seberang sini. Dan ini membuat Mike mencoba menguping pembicaraan kami. Lalu dengan sigap aku mendorongnya agar dia tidak bisa mendengar apa yang kami bicarakan.
"Sure i'd love to!," kataku semangat.
"Okay, come to our studio at Saturday 9 a.m. Don't be late okay! See ya."
Saat telepon sudah selesai, semua berteriak, "What?" Serentak.
"I will be a guesstar on Ellen this saturday. Isn't that cool? I know this sounds weird, but ... yeah," ucapku santai. Mereka semua berteriak dan membuat kegaduhan sambil bernyanyi.
"Let's go get some pizza. Aku yang traktir kalian." Rodney langsung keluar studio disusul kami yang kesenangan karena Rodney akan mentraktir kami.
Semoga jalan terang ini akan mengantarkanku menuju mimpiku, bertemu idolaku, Justin Bieber
* * * * * *
End of Part 1. Wait for Part 2!
Saara's 'writting squad' (friends):
- Mike Posner
- Julia Michaels
- Poo Bear (James Boyd)
- Justin Tranter
- Rodney Jerkins
- James Abrahart
KAMU SEDANG MEMBACA
You're A Song To Me
FanfictionI'll wait for you, Justin. Love triangle between Justin Bieber, Saara Palvin and Calum Hood.