Part 41

271 33 1
                                    

"You can go home, Saara. You're healing and you'll be healthy soon." Dokter membolehkanku untuk pulang. Selang infus sudah dilepasnya dan sekarang aku bersiap untuk pulang.

Aku tidak sabar untuk kembali lagi ke studio setelah seminggu dirawat dirumah sakit.

Aku bergegas untuk membersihkan diriku dikamar mandi dan menyiapkan barang yang akan kubawa pulang.

Setelah selesai, aku memesan uber untuk menjemputku dirumah sakit. Karena semua orang sedang sibuk dan aku tidak ingin merepotkan siapapun.

-

"Heeeyyyy." Aku berteriak saat memasuki studio. Semua orang terkejut melihat kedatanganku.

"What the fuck? Kau sudah keluar?" Mike terlihat kesal namun dia tetap memelukku. Lalu aku memeluk semua orang yang ada di studio ini.

Studio sedang ramai karena sedang ada rekaman lagu untuk album terbarunya William a.k.a DJ Snake yang berjudul Encore (nanti 6 agustus). Kulihat didalam ruang rekaman ada Justin yang sedang bernyanyi.

Don't you give up, nah, nah, nah
I won't give up, nah, nah, nah
Let me love you
Let me love you
Don't you give up, nah, nah, nah
I won't give up, nah, nah, nah
Let me love you
Let me love you

Seketika mataku dan matanya saling beradu. Ya Tuhan, mengapa aku tidak bisa berhenti menatapnya? Menatap mata 'temanku'. Aku memalingkan pandanganku dan duduk disebelah Mike. (Ini kalo yang asli kayaknya ga mungkin ada Mike, Saara dan teman2nya wkwk.)

"Your voice is sick!" William (soalnya kalo ngetik DJ Snake rada aneh dan ceritanya Saara udah pada kenal sama para2 entertain hollywood) memeluk Justin dan dia membalasnya. Setelah itu dia menghampiriku. Aku menjadi salah tingkah.

"Hey you're back." Justin menyuruh Mike pindah tempat duduk agar dia bisa duduk disebelahku dan aku bisa melihat Mike yang kesal.

"Yeah. Here i am." Aku memasang senyuman yang sangat lebar. Senang sekali bisa bertemu dan dekat dengannya walau hanya sebatas teman. Lol we've been just friends since the first time.

"I'm so glad i can see you again." Dia merangkul bahuku dan memelukku dari samping. Pelukan teman. HAHA DIA SEKARANG ADALAH TEMANKU.

"Can i hear the preview of the songs Justin sang recently?" Tanyaku pada William.

"Oh you mean Let Me Love You? Okay then." William memutar bagian dimana Justin bernyanyi bagian yang dia rekam tadi. Aku mendengarkannya dengan seksama.

"Oh man this is dope." Aku memukul lengan Justin pelan. "It's gonna be my jam when it's out."

"Okay I gotta go. Somebody is calling me and I need to be there. Bye." Justin memelukku lalu beranjak dari kursi dan berlalu.

"Are you okay with that?" Tanya Mike saat Justin sudah pergi.

"I don't know ... it feels so weird and strange. You know ... we acted like nothings happen when there is. This is so hard for me. We used to have an intimate time. But now ... he has his own time with her girlfriend, one of my 'friend'." Aku menyandarkan kepalaku ke pundak Mike. "But, I need to let that go. I have to be professional."

"You always got my back, okay?"

"Okay."

 - - - - -

"Hey," sapaku ketika panggilanku diangat olehnya.

"Hey Saara. What's up?"  Suara disana terdengar sangat berisik.

"Uh nothing ... I just want to call you."

"Sorry but, i'm in studio recording our new song. featuring Hey Violet. (No, ini cuman ngarang)" Oh, he must be with her girlfriend.

"Alright, bye Cal."

Aku mematikan panggilan tersebut. Lalu aku menelepon Mike.

"What?"

"Kenapa kau ketus sekali?"

"Sorry I didn't meant to be like that. I thought you were my friend."

"lol what? I'm your friend btw?"

"I mean my other friend."

"Okay ... what are you doing right now?"

"Just laying with my fiancée."

"Ah maafkan aku yang mengganggu kalian. Dah."

Aku menaruh handphoneku dan menghela nafas. Semua temanku sekarang sedang sibuk dengan pasangannya. Sedangkan aku? Sibuk dengan kasurku saja. Kalau saja ada Justin disini, pasti aku tidak akan kesepian. Saara, stop. Stop memikirkan Justin karena dia sudah mempunyai pacar. Aku mengambil handphoneku dan berencana untuk menelepon Justin. Namun aku ragu dan menaruh handphoneku lagi. Aku mengambil handphoneku dan langsung menelepon Justin tanpa ragu.

"Heyyy." Justin menyapaku dengan hangat.

"Hi. Are you with Selena?" Apa yang barusan kau tanyakan Saara?

"Yes I am. Why?"

"Tell her I say hi. Okay? See ya."

Aku langsung menutup panggilan karena aku merasa malu dan aneh. Untuk apa aku bilang seperti itu padanya?


* * * * * * * * * *

End of Part 41. Wait for Part 42.

well... I have a good news for you guys. there's gonna be a sequel for this story!!

siapa yang setuju???????

You're A Song To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang