Part 25

267 33 0
                                    

Saara's POV (Point of View)

Cal's bday party

"We just met today." Aku tidak terlalu mengacuhkan celotehan seorang lelaki yang mengajakku berkenalan di pesta ulang tahun Calum.

"Yes i know, but it feels like i know you for years. You're amazing woman. You know, when you we-"

"Stop talking, okay? Just tell me what you want." Suaraku sedikit kukeraskan agar dia tidak banyak bicara lagi karena semua omongannya hanyalah bualan.

"Uh ... mungkin kau bisa mengenalkanku pada Mike Posner? Or Justin Bieber? Because they're amazing singer and i want to be their partner." Tangan lelaki yang menyebutkan namanya 'Jake' itu menyentuh pahaku dan langsunh kutepis.

"What the fuck?" Aku menamparnya dan langsung pergi meninggalkannya. Semua mata langsung tertuju padaku.

Aku berlari ke lantai atas dan duduk di sofa. Calum menyewa sebuah Mansion untuk dijadikan tempat pestanya yang mewah dan meriah ini. Wow.

"I've been looking for you, Saar." Calum mendekat dan duduk padaku. Aku langsung memeluknya.

"Happy birthday." Aku melepas pelukannya dan mengeluarkan sebuah hadiah yang sudah kubungkus rapi untuknya. "Here is it. For you."

Calum menerima hadiahku dan mengajakku turun. Kami berpesta ria bersama teman-teman Calum lainnya. Termasuk Luke, Ash dan Michael.

-

"You're sober, Saara." Calum menarik minuman yang baru saja akan kuteguk. Kepalaku sungguh sangat berat. Dengan lemas aku mengambil lagi gelas yang berada ditangan kirinya. Aku meminumnya lagi dengan cepat.

Aku merasa ingin mengeluarkan sesuatu dari mulutku. Aku tidak bisa menahannya lagi dan aku muntah. Dibaju Calum. Seketika aku sedikit tersadar.

"Maafkan aku, Cal." Aku mengelap baju Calum dengan tisu yang ada ditasku. Dia langsung membuka bajunya dan bertelanjang dada. Kepalaku menjadi berat lagi. Dan badanku langsung ditahan olehnya.

"I'll drive you home." Dia merangkul pundakku dan kami berjalan menuju parkiran mobil.

Walaupun aku dalam keadaan seperti ini, aku masih bisa memandang jelas mobil SUV yang terparkir dipinggir jalan. Lalu keluar seseorang dari mobil itu dan berjalan mendekati kami.

"I'll drive her home." Badanku ditarik oleh nya. Sepertinya aku mengenali suaranya. Aku lalu duduk di jok depan. Mesin menyala lalu mobil berjalan dengan sangat cepat. Untung aja aku sudah dipasangkan seat belt.

"What the fuck, Barbara?" Suara kencangnya langsung memekakkan telingaku.

"Sorry Justin." Aku tidak bisa berkata banyak karena kepalaku sudah sangat berat. Pandanganku sudah semakin kabur.

*

Home

Aku membuka mata dengan perlahan. Seluruh badanku sangat pegal. Aku mengucek kedua mataku dan aku memandang pintu yang ada didepanku. Seperti pintu kamar apartemenku. Aku memandang sekitar dan ternyata aku memang berada didalam kamarku.

Aku langsung bangkit dari kasur walau kepalaku masih terasa pusing. Aku keluar kamar dan mencari Justin. Dia sudah tidak ada. Aku melihat pesan yang ditempelkan di kulkas.

'Don't ever did that shit again. I made you some food. -J'

Aku berjalan ke meja makan dan melihat Justin membuatkanku bubur. Dan ini masih hangat. Berarti dia baru saja pergi. Sepertinya aku senang sekali membuatnya marah. Semoga saja dia tidak berpaling dariku.

Nada telepon dari handphone ku berbunyi. Pasti dari Justin. Aku langsung berlari secepat kilat ke kamar untuk mengambil handphoneku. Ternyata dari Calum.

"Hi," sapaku singkat.

"Are you alright? Kau sampai rumah dengan selamat?"

"Ya, kau melihatku pulang diantar Justin." Aku mencoba acuh tak acuh agar percakapan ini cepat selesai.

"Okay." Calum mematikan panggilan. Syukurlah dia mengerti.

Aku membuka pesan dan mengimkan pesan singkat untuk Justin.

Thank you for drove me home safely. I love you

Dengan keraguan aku mengirim pesan itu. Semenit kemudian ada pesan masuk dari Justin.

I love you too

Senyumanku langsung menjadi lebar. Senang sekali Justin membalas dengan 'i love you too'.

* * * * * *

End of Part 25. Wait for Part 26!

Fact: Saara and Justin still not date yet.

You're A Song To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang