Saara's POV (Point of View)
Boise, Idaho
Aku sedang berdiri didepan rumahku di Boise. Rumah berukuran sedang berwarna cokelat. Sudah 2 tahun aku tidak melihat rumah ini. Seketika, memori masa lalu muncul dihadapanku. Dimana aku bermain di depan rumah bersama teman kecilku, Valerie. Lalu ayah dan ibu ku memanggilku dan Val untuk makan siang. Aku dan Val masuk kedalam bersamaan dengan ayah dan ibu. Ya Tuhan, itu sudah lama sekali.
"Angel? Saara Angeline?" Seseorang memanggil namaku. Aku menoleh dan melihat bibi May, tetanggaku.
"Hey Aunty May." Aku memeluknya dengan erat. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya.
"I'm so sorry for your lost, sweetheart." Tangan bibi May mengelus pipi kananku. Aku hanya bisa tersenyum. Lalu aku berpamitan dan masuk kedalam rumah.
Tidak ada yang berubah sama sekali. Semua masih tertata rapih seperti 2 tahun yang lalu. Namun foto ayah, ibu dan aku di dinding telah diganti dengan foto ayah, Jill dan aku. Dan terdapat foto Samantha berada di meja. Aku berjalan mengelilingi rumah. Sungguh, aku sangat merindukan rumah ini.
Aku menaiki tangga untuk ke lantai atas. Aku membuka pintu kamarku. Tidak ada yang berubah. Semua masih sama persis seperti terakhir aku meninggalkan kamar ini. Terdapat beberapa poster Justin yang tertempel rapi di dinding. Aku menghampiri meja belajarku dan melihat beberapa barang disana.
Ada fotoku dengan Valerie, lalu ada foto-foto Justin dan beberapa pernak-pernik yang berhubungan dengan Justin. Ternyata aku dulu lucu juga. Mengidolakan Justin tanpa tahu kedepannya bagaimana. Sekarang aku berteman dengannya. Aku tidak pernah membayangkan kalau hal itu akan benar-benar terjadi.
Aku turun kembali ke lantai bawah dan masuk ke kamar ayah. Kamar yang sering aku datangi kalau ingin sesuatu. Aku berencana untuk tidur dikamar ini. Dan aku akan tinggal dirumah ini untuk seminggu kedepan.
*
"Kau dimana, Saar? Semua orang menanyakanmu." Julia terdengar sangat khawatir. Sudah 3 hari aku disini dan tidak pergi kestudio. Bahkan aku tidak memberi tahu siapapun kalau aku pulang ke Boise.
"Don't tell anyone. Aku pulang ke Boise," kataku dengan santai.
"What? Untuk berapa lama? Mengapa kau tidak memberi tahu dulu? Aku bisa menemanimu, Saar." Julia terdengar sangat kaget.
"Maafkan aku. Aku hanya butuh waktu untuk menyendiri. Aku sedang berada dalam masalah yang berat. Dan aku juga rindu rumahku. Keluargaku." Aku merebahkan tubuhku dikasur.
"Semoga masalahmu cepat selesai, Saar. Aku merindukanmu."
"Me too, Julia. Please don't tell anyone. Siapapun. Termasuk Justin, Mike, Calum. Siapa tahu mereka menanyakan kabarku." Aku sedikit tertawa dan Julia pun begitu.
"Okay! See ya later." Panggilan pun terputus.
*
I drove by all the places we used to hang out getting wasted
I thought about our last kiss, how it felt, the way you tasted
And even though your friends tell me you're doing fineAre you somewhere feeling lonely even though he's right beside you?
When he says those words that hurt you, do you read the ones I wrote you?Aku langsung mematikan radio. Aku jadi kepikiran Calum. Karena ini lagu band nya. Kalau dipikir-pikir, lagu ini cocok untuk Cal. Ah, aku tidak boleh memikirkan siapapun disini kecuali keluargaku.
Aku mengelap foto-foto yang bersda di meja. Foto-foto kecilku. Masa lalu yang sangat indah. "Aku harap, aku masih mempunyai waktu untuk bertemu denganmu, ayah, ibu," gumanku dalam hati.
"Saara ...," panggil seseorang dari luar rumah. Suaranya tidak asing ditelingaku. Dengan cepat aku membuka pintu untuk melihat siapa dia.
"Um ... hi," sapa Calum. Baru saja aku memikirkannya, orangnya sudah ada didepanku. Ha? Calum disini? Di Boise? Untuk apa?
"What. The. Fuck. are you doing here?" Tanyaku mencoba untuk tidak kesal.
"I just wanna check you." Cal tampak salah tingkah dan itu sangat lucu. "Guess i gotta go ... since you seems like doesn't want me to be here."
Cal berjalan mundur lalu mengarah ke mobilnya yang terparkir didepan rumah. "Come in, Cal," teriakku padanya. Dia langsung berbalik arah dan tersenyum sangat lebar.
* * * * * *
End of Part 22. Wait for Part 23!
Terima kasih utk membaca cerita ini. Bolehkah kalian memberi vote untuk cerita ini? Setidaknya untuk menghargai penulis. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're A Song To Me
FanfictionI'll wait for you, Justin. Love triangle between Justin Bieber, Saara Palvin and Calum Hood.