Saara's POV (Point of View)
He comes
To: Justin Bieber
Sure Biebs come here now!!!
Aku membalas pesannya tanpa embel-embel rindu. Haha aku terlalu gangsi untuk mengakuinya.
Tok tok tok ...
Sedetik kemudian suara pintu apartemen ku diketuk. Cepat sekali dia datang. Aku berlari menuju wastafel untuk melihat apa mukaku sudah cantik atau belum. Sempurna. Lalu aku berlari kecil kedepan pintu dan membukanya perlahan. Dang! My Justin is show up.
Justin langsung masuk dengan membawa ... kotak pizza.
"I bring your favorite pizza." Justin meletakkan kotak tersebut diatas meja makan dan aku langsung menyerbunya dengan cepat. Dia tahu sekali aku belum makan pagi ini.
"So what are you doing this morning? Kau tidak ke studio? Apa kau baru bangun?" Justin mengambil sepotong pizza lalu duduk di sofa.
"Aku malas pergi keluar. I'll take my day off today. I just wanna lay in my bed all day long." Aku langsung duduk disamping Justin.
"Lazy gurl." Justin mencubit pipiku pelan dan tidak ku gubris.
"Um ... about the song i wrote lately ... apa kau akan memasukkannya kedalam albummu?" Tanyaku saat Justin beranjak dari sofa untuk mengambil minum.
"Yes, Saara. I'll put in to my album. All the songs we wrote together." Senyumanya mengembang dan membuatku meleleh didalam. "Is that song is for your ex?"
Aku memutar bola mataku. "No he's not my ex ... okay? He just inspired me to wrote the song. It doesn't mean it's for him right?" Aku mengambil potongan pizza yang tinggal 3 lagi. Cepat sekali kami makan.
"Okay ... okay ...," jawab Justin pelan. "I gotta go. Hari ini aku ada pemotretan." Dia berjalan menuju pintu dan disusul olehku.
"I'll be back here. I'm gonna stay with you for a night," bisiknya padaku. Lalu Justin mengedipkan matanya dan berlalu. Dia mau kesini lagi? Dan ... menginap? Yang benar saja! Baiklah aku akan siap-siap.
-
At the studio
"Mike ...," panggilku pelan saat aku baru sampai ke studio. Aku hanya melihat Julia, Rodney dan Jason. Dan juga Kuk Harrell. Aku duduk sebentar disofa dan berbincang dengan mereka.
"Hi Saara ... it's nice to meet you again." Kuk menghampiriku dan aku memeluknya. Sudah lama aku tak berjumpa dengannya.
Kulihat didalam ruangan rekaman sedang ada Selena. Sepertinya akan ada momen canggung diantara kami. Karena ... kalian tahu dia mantan Justin dan sekarang Justin berteman denganku. Penggemar dia di Twitter dan Instagram selalu berkomentar yang pedas dan tidak enak untuk dibaca. Namun aku tidak peduli. Yang aku pedulikan, terakhir aku bertemu dengannya, dia tidak mengacuhkanku. Yang benar saja. Padahal aku tidak ada masalah dengannya atau karena dia cemburu aku dekat dengan Justin? Dasar wanita tidak dewasa.
Kuk kembali mengurus lagu yang Selena nyanyikan dan aku kembali duduk disofa.
"Where's Mike btw?" Tanyaku penasaran.
"I don't know. He didn't told me." Kata Julia. Aku hanya mengangguk saja. Aku bersandar disofa sebentar.
Setelah Selena keluar dari ruang rekaman, aku langsung bergegas pulang.
"I gotta go, Justin akan datang ke apartemenku. Jadi aku harus bersiap-siap. Bye all." Aku berjalan keluar studio dan menangkap basah muka Selena yang kesal. Aku hanya tersenyum sinis.
-
Aku berjalan menyusuri tangga gedung ini. Apartemenku berada dilantai 8 dan lift sedang ada perbaikan. How cool is that? Sekarang aku baru saja dilantai 2 dan masih ada 6 lantai lagi. Aku berjalan pelan karena aku lelah.
"Saara my darling, wait for me!" Teriak seseorang dari lantai bawah. Saat aku menoleh kebawah, aku tidak melihat orang itu. Jadi aku lanjutkan saja perjalananku menuju lantai 3.
"Saara!" Tiba-tiba Justin sudah berada disampingku. Aku yang tadinya lelah menjadi semangat lagi karena ada pria yang kusukai.
"Hi Jason McCan ...," kataku sambil tertawa.
"Kau darimana?" Tanya Justin.
"Aku dari studio. Guess what? I just met your ex." Aku menekankan pada kata 'mantan'. Dan muka Justin berubah seketika.
"What did she do to you?" Suaranya terdengar mulai khawatir.
"No she didn't do anything but showed me a bitchy look. You know that." Akhirnya kami sampai ke lantai 8 dengan rasa lega tanpa lelah.
Aku membuka pintu dan aku langsung berlari ke kasur. Kakiku lelah sekali. Lalu Justin menutup pintu dan bergabung bersamaku.
"Don't ever mind her. I don't have a feeling anymore for her." Justin lalu mendekatkan mukanya ke arah mukaku.
* * * * * *
End of Part 6. Wait for Part 7!
Fact: Saara is beautiful.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're A Song To Me
Fiksi PenggemarI'll wait for you, Justin. Love triangle between Justin Bieber, Saara Palvin and Calum Hood.