-#11#-

11.8K 751 0
                                    

Aldrich POV
"Kita bisa seperti mereka kalau kau mau" godaku dengan menaik-turunkan kening.

"Dasar sinting" dia beranjak dari tempatnya dan hendak menuju ke kamar.

"Hey, apa kau tidak mau berkeliling istana?" Tawarku padanya.

"Apa boleh?" Tanyanya ragu. "Tentu saja" Jawabku dan menghampirinya sembari menarik tangannya. "akhh" Ringisnya.

"Oh maaf, aku lupa" aku langsung melepaskan tanganku dan langsung menggendongnya ala bridal style.

"Hey, tanganku yang terluka, bukan kakiku atau mataku atau apapun selain tanganku. Turunkan aku sekarang!" Tegasnya padaku sambil berusaha untuk turun.

"Sudahlah, kau diam saja" aku langsung membawanya pergi ke suatu tempat.

Kami sampai ke tempat yang sudah ditujukan. Aku menurunkannya dan ia terlihat terkagum-kagum.

"Apa kau suka?" Tanyaku yang tersenyum padanya. "YA!!! ini taman yang begitu indah, trima kasih Ric!" Dia langsung memelukku.

Aku tak menyangka bahwa ia akan sesenang itu.

"Apapun untukmu, amour" kataku. Ia melepaskan pelukannya dan kami saling bertatapan.

Mata abu-abu milikku bertatapan langsung dengan mata coklat indahnya itu. Wajah kami makin lama makin dekat sehingga hanya berjarak beberapa centi saja. Aku lebih mendekatkan wajahku padanya dan ia tidak berusaha melawan atau apapun.

CUP..

Elle's POV

he took my first kiss!. Aldrich Alharon Federick..dialah yang pertama memiliki ciuman pertamaku. ia melepaskan ciumannya itu.

Ahh, kurasakan panas di wajahku. Pasti wajahku ini sudah semerah tomat. Aku langsung beranjak dari tempatku, dan meninggalkannya.

Aku menghampiri danau didekat taman. Aku menceburkan kakiku di air danau.

"Hey, kenapa kau meninggalkanku?" Tanyanya dengan nada menggoda. Ahh kupastikan wajahku merona lagi.
Aku tak menggubris pertanyaannya itu dan tetap memandang danau di didepanku. Ia duduk disebelahku dan mengapit daguku dengan tangan kirinya untuk mengalihkan pandanganku kepadanya.

"Apa?" Tanyaku malas. Dia menatapku dalam-dalam berusaha mencari jawaban.

"Kenapa kau lari?" Tanyanya dengan pandangan mengintimidasi.

"Bukan urusanmu" kataku dan menjulurkan lidahku. Saat hendak beranjak dari tempatku, aku terpeleset dan jatuh ke danau.

"Akhh!! Jadi basahkan" rengekku.

Aldrich POV
Aku tertawa karena mendengar rengekkan mateku yang seperti anak kecil. Dia tampak kesal karena aku menertawakannya, aku menceburkan diriku ke Danau untuk menyusulnya.

"Sekarang sudah impas?" Sekarang gilirannya yang menertawakanku.

"Ya,ya" katanya di sela-sela tawanya itu. Aku langsung menghampirinya dan menggelitiknya.

"Ampun, ampun..kumohon hentikan" ia memohon padaku untuk berhenti tapi aku tak menggubris perkataannya itu dan tetap melakukan aktivitasku.

"Hey! Kumohon hentikan, perutku sudah sakit karena tertawa" aku berhenti dari aktivitasku itu.

"Sekarang kau kuampuni nona, tapi lain kali tidak" kataku sambil tersenyum jahat kepadanya seolah-olah mengatakan 'aku menang'.

"Dan akan kupastikan lain kali aku akan menendangmu agar kau berhenti tuan" ia mengejekku dan menjulurkan lidahnya dan langsung berlari menuju daratan.

Lagi-lagi ia meninggalkanku..hufffff, tapi aku senang melihatnya tertawa seperti ini.

"Hei amour, jangan kira kau bisa lari dariku" kataku sambil menyeringai lebar dan mengerjarnya.

Falling In Love With An AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang