37

6.9K 429 7
                                    

Preview
"Kau ingin mengatakan bahwa dirimu seorang penyihir putih jenis fortior, bukan?"

---

"Ba-bagaimana kau tahu?" Elle terperanjat, ia sama sekali tidak menyangka bahwa Aldrich sudah tahu akan hal yang bahkan dia belum ceritakan.

"Ya, aku tahu. Beberapa hari lalu, err..tepatnya saat kau tertidur nyenyak dan tidak bangun-bangun. Aku sangat-sangat khawatir." Ia terhenti sejenak,

"Lalu aku menyuruh Jonathan untuk memanggil Warren. Ia sepertimu sekaligus juga Warren adalah seorang healer. Aku menanyakan padanya apa yang terjadi padamu. Dan ia mengatakan padaku apa yang sedang terjadi, termasuk juga segelmu terlepas. Aura dari tubuhmu langsung berubah. Dan lagi," ia menarik napas panjang,

"Akhir-akhir ini setelah segel tubuhmu dilepaskan, beberapa kaum  immortal lainnya melakukan penyerangan."

"Syukurlah," kata Elle. Aldrich terkejut, "maksudku adalah aku bersyukur kau tidak apa-apa. Aku juga khawatir tentang keamanan pack ini." Ia melanjutkan.

"Tidak apa-apa. Kau tahu, pack ini memiliki warrior yang sangat kuat begitu juga dengan para bestfigther-nya."

Elle tetap saja tidak bisa tenang dengan keadaan seperti ini. Ia merasa bahwa dirinya merupakan ancaman bagi rakyat serta suaminya itu. Ia tidak bisa menghindari kenyataan bahwa dia akan merugikan pack.

"Aldrich," panggilanya,

"Mungkin aku harus pergi dari sini. Aku membuat segalanya tidak aman dan hanya akan membuat semua orang terluka nantinya. Aku tidak mau menjadi beban kalian." Elle mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Aldrich langsung mencengkram tangan Elle, "Tidak! Kau tidak akan kemana-mana! Lagi pula, mereka tidak ada masalah dengan hal itu. Kau seharusnya tidak beranggapan seperti itu, amour. Aku, aku tidak bisa melepaskanmu begitu saja hanya karena masalah sekecil ini. Ralat, aku tidak akan pernah melepaskanmu."

Wajar saja, Aldrich tidak ingin kehilangan Elle. Baginya, Elle adalah segala-galanya. Dia bahkan lebih menyayangi Elle lebih dari ia menyayangi dirinya sendiri. Apa semua pria seperti itu? Atau hanya beberapa pria tertentu saja?

Aldrich melepaskan tangan Elle. Walaupun ia sedikit kasar, tapi itu demi gadisnya itu.

"Omong-omong, aku ingin meminta sesuatu darimu." Raut wajah Elle sekarang sangat serius.

"Apa?"

"Aku ingin bertemu dengan yang namanya Warren itu."

Apa boleh buat, Aldrich harus menuruti apa yang diperintahkan gadis kesayangannya itu.

***
Setelah sarapan pagi bersama, Aldrich, Elle langsung ke ruang kerja Aldrich. Diikuti juga dengan Jonathan dan Alison. Mereka duduk dengan tenang sambil menunggu seseorang.

Tok tok tok

Suara pintu yang diketuk membuat mereka semua melihat ke arah pintu. Sosok yang mengetuk, langsung masuk, karena Aldrich telah memind-link-nya untuk langsung datang ke ruang kerja Aldrich.

Itu Warren, salah satu kaum fortior, yang tadinya menjadi satu-satunya keturunan terakhir penyihir jenis fortior. Ia tidak terlihat tua, awet muda. Aldrich hendak menyambutnya, namun Elle memeluk pria itu lebih cepat. Ia bahkan sudah mulai memakai kekuatannya. Dan tentu saja, hal itu membuat Aldrich menggeram.

"Elle! Apa yang kau lakukan?!" Tanyanya, menahan amarah.

"Apa kau buta? Aku sedang memeluknya. Uh, aku sangat merindukan," Aldrich melangkah maju, ia benar-benar marah pada Elle karena memeluk Warren. Dasar Aldrich! Saat memeluk Zoey, ia bahkan tidak tahu betapa sakitnya hati Elle. Dan sekarang, saat Elle memeluk Warren, ia malah marah.

"Aku sangat merindukan kakekku ini!" Semua terkejut mendengar apa yang Elle katakan. Aldrich, Jonathan, dan Alison tahu bahwa Warren telah hidup selama 898 tahun, dan ia sudah sangat tua. Tapi yang membuat mereka terkejut adalah saat Elle mengatakan bahwa Warren adalah kakeknya. Mereka tidak menyangka akan hal itu.

"Apa?!" Ucap mereka serentak. Lihatlah, betapa kompaknya mereka!

Elle berbalik, "Ya. Dia kakekku. Aku lupa sekali..namanya adalah Warou Reneese, ayah dari ibuku. Warren, itu sebenarnya hanya singkatan saja. Haha..,"

Ia tertawa terbahak-bahak, kakeknya juga ikut tertawa, "Kalian harus lihat ekspresi kalian saat ini..hahaha..itu sangat konyol."

"Elle kemari!" Kata Aldrich. Elle mendengarkannya, dengan berat hati ia kembali berdiri di samping kekasihnya yang sangat overprotective itu.

"Aku tidak mau kau dekat-dekatnya dengannya. Sekalipun dia kakekmu." Ucapnya blak-blakkan.

Sekali lagi Warren tertawa, "kau cemburu padaku, anak muda? Aku ini makhluk immortal sama sepertimu. Dan tentu saja, aku bisa terlihat muda seperti in. Apa kau iri dengan ketampananku?"

Aldrich menyanggah, "tidak! Hanya saja, aku takut kau melakukan sihir pada gadisku, dan membuatnya lupa padaku. Lagi pula, tidak selamanya para kaum immortal bisa awet muda seperti kita. Mereka adalah para penyihir hitam. Jika mereka mati, maka sebelum benar-benar kehilangan nyawa, mereka akan berubah wujud kembali ke aslinya,"

"Tapi setahuku, penyihir putih jenis fortior seperti kalian tidak akan pernah menua, sekalipun kalian mati."

Warren mengangguk.

"Baiklah, sekarang waktunya kita bicara hal serius." Kata Elle, yang baru saja duduk bersama-sama Aldrich.

Mereka sama-sama serius sekarang. Karena yang akan mereka bicarakan bukanlah hal kecil. Sesuatu yang menyangkut dengan keselamatan semuanya. Dan hal ini, hal ini memang telah diramalkan. Warren tahu apa yang akan dibicarakan cucunya itu. Karena dia, dia ada di saat kejadian mengerikan itu terjadi. Kejadian yang merenggut puteri kesayangannya dan juga menantunya.

"Aku tahu, kau akan membicarakan hal ini, El. Takdir memang berkata begitu."

TBC guys :v
OH YAAAA..JANGAN LUPA BACA CERITA SEBELAH YEE..YANG JUDULNYA 'MY BABY GIRL'...Kalo bagus di vote plus comment/koreksi yang salah :v...

Happy Sunday guys!💋

Falling In Love With An AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang