Morgana kembali.
Dia bangkit dari tidur panjangnya yang nampak seperti kutukan baginya. Jiwanya masuk ke dalam tubuh Belianna setelah upacara pembangkitannya.
"Anna?" Sean bertanya, bingung.
"Sudah lama aku tidak melihat dunia luar,"
"Morgana?" tanya Sean lagi,
"Hello, my dear." Morgana tersenyum miring. Memang, perbedaan Anna dan Morgana sangat jauh. Aura mereka sangat-sangat berbeda.
"Di mana Anna? Apa yang--"
"Di Neraka. Kau menukar jiwanya untuk membangkitkanku. Dan kurasa, kau kehilangan seorang penyihir dengan keturunan langkah. Kau tahu, Sang Kematian mau bertukar sesuatu dengan yang dianggapnya menarik."
"Maksudmu?"
***
Elle memasuki ruangan dengan tergesa-gesa dan berlinang air mata. Matanya bengkak parah, hidungnya memerah, kondisinya benar-benar buruk.
Dia sendiri. Warren dan lainnya tahu apa yang Elle butuhkan. Dia butuh waktu berdua saja dengan kekasihnya.
Elle memegang salah satu tangan Aldrich dan meletakkannya di pipi gadis malang itu. "I'm here, honey. Please, wake up.."
"Aldrich, bangunlah.." katanya gemetar, sambil mengguncangkan tubuh Aldrich dengan sangat kuat berharap dia akan bangun nantinya dan menjahili Elle.
Gadis itu terisak-isak.
"Kenapa kau mengambilnya? Kenapa kau tidak melindunginya?! Kenapa, Moon Goddes? Kenapa?" bahkan menyalahkan yang lain sudah terlalu wajar dalam kondisi seperti ini.
Elle berteriak, sangat kuat, tak peduli dengan tempat ia berada sekarang. Dia duduk di lantai dan meringkuk, meratapi takdir yang menyedihkan. Harapannya hancur. Dia tidak mampu berkata-kata. Hanya tangis yang dapat mengekspresikan segalanya. Ya, dia hanya bisa menangis.
Warren menyusul masuk tatkala mendengar pekikkan dari dalam ruangan. Dia bergegas menghampiri Elle, lalu membujuknya untuk duduk.
Pria itu membawa Elle ke dalam dekapannya, mengelus pelan rambutnya, berusaha keras untuk menenangkan cucunya itu. Dia mengecup dahi Elle, dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.
Elle sudah mulai mengontrol emosinya. Sedangkan Warren bangkit dari duduknya dan menuju tubuh Aldrich yang terbaring tanpa bergerak sedikit pun.
Dia mengambil tangan Aldrich, menutup mata, lalu mengecek kembali apakah lelaki di depannya itu benar-benar sudah meninggal atau tidak.
Warren mendelik, ia kembali memeriksa apa yang dia lakukan tadi.
Kalau ini masih berdetak, berarti..
Warren berbalik menghadap cucunya, lalu berseru, "Elle! Aldrich masih hidup!"
Dengan tergesa-gesa, Elle menuju tempat Aldrich berbaring.
"Kau bersungguh-sungguh?" tanya Elle dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ya, dia masih hidup. Hanya saja, detak nadinya sangat lemah hampir seperti mati," sahut Warren.
Elle tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya mendengar kabar sukacita tersebut. Dia tersenyum lebar, memperlihatkan deretan giginya.
"Kita hanya membutuhkan ramuan penyembuh, dan aku tahu siapa yang memilikinya." imbuh Warren.
TBC
Halo..sorry banget karena baru update sekarang, sorry karena wxnkss melanggar janji yang seharusnya ditepati, sorry karena sangat mengecewakan kalian..
I'M SORRY, GAES :(
-with love,
Wxnkss
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With An Alpha
WerewolfBerpikir bahwa kau seorang gadis yang biasa saja, namun memiliki rupa sangat menawan. Tapi mempunyai kehidupan menyedihkan! Itulah yang dialami oleh Elleanor Achazia Alessandra. Sebenarnya, ada rahasia besar yang tersimpan pada dirinya. Rahasia yan...