-#19#-

8.7K 637 11
                                    

UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA📌

"Aku lapar. Kau mau aku sakit lagi?" Oh trima kasih otak yang penuh alasan berguna. Aku yakin ini pasti berhasil!

Dia melepaskan pelukannya dengan berat hati dan merajuk seperti anak kecil.

"Uh, kau merusak momen romantis kita, kau tahu itu!" ucapnya kesal dan memayunkan bibirnya.

"Sudahlah, kau ingin aku sakit lagi?" Kataku dan ia langsung menggendongku ala bridal style dan membawaku ke ruang makan.

Sesampainya kami disana, ada sekitar 3 orang sedang menikmati makanan

Ada apa pagi ini? Kenapa mereka ada disini? Memangnya mereka kemari untuk meminta tanda tanganku,mungkin(?) Ahh betapa percaya dirinya diriku.

Karena malu, aku menenggelamkan kepalaku di dada bidang milik Aldrich.

"Jangan menatap Luna kalian seperti itu!" Ucap Aldrich tegas yang berhasil membuat mereka mengalihkan pandangan.

Aldrich mendudukanku di pangkuannya.

"Ayolah, aku ingin duduk di kursiku sendiri" keluhku. Lagi pula, aku bukan anak kecil yang harus ada dipangkuan ayahnya.

Ahh ayah, bagaimana kabarnya?

"Uhh baiklah" balasnya yang memutar bola matanya. Aku duduk di kursi sebelahnya.

"Mereka siapa?" Bisikku pada Aldrich. Seolah mendengar apa yang kubisikkan pada Aldrich, mereka memandangku dengan senyuman yang terukir di wajah masing-masing.

Memangnya mereka apa? Anjing? Tajam sekali pendengaran mereka-,-

Oh mereka tidak cocok menjadi anjing, eumm..mungkin mereka harus mengikuti America's Next top model tahun ini.

"Ohh ya, Amour. Perkenalkan dia Rick, ia adalah Gamma pack ini. Gamma adalah pemimpin ketiga atau  third in command. Statusnya dibawah Beta ." katanya sambil menunjuk pria yang tampan, tapi tidak bisa mengalahkan ketampanan dari Aldrich.

Pria ini berkulit sedikit kecoklatan, rambut berwarna coklat dan iris mata berwarna hijau seperti hijau rumput yang baruh tumbuh.

"Dia Ian, ia adalah Delta pack ini. Tugasnya hampir seperti seorang Gamma, hanya saja statusnya berada dibawah Gamma " ia menunjuk pria yang disebelah Rick yang sama tampannya dengan Rick.

Pria yang satu ini memiliki kulit dengan kontras sama dengan kulit Aldrich, rambutnya berwarna coklat keemasan.

"Ini adalah Tom, ia adalah Ceta pack ini. Statusnya berada dibawah Delta" ia menunjuk pria yang ada di sebelah Ian.

Aku hanya mengangguk walau sebenarnya aku tidak mengerti apapun.

Dan blablabla dia memperkenalkan masing-masing dari mereka walau hanya 3 orang.

Ini membosankan, mataku rasanya ingin menutup karna mengantuk mendengar apa yang Aldrich katakan.

"Dan ini adalah Elleanor Achazia Alessandra. Dia adalah Luna pack ini" saat namaku disebut, aku kembali membuka mataku lebar-lebar.

Kini makanan telah tersantap di depanku. Heh, cacing-acing dalam perutku sudah berdemo.

Aku mengambil porsi sedikit banyak karena telingaku tidak ingin mendengar ocehan dari Aldrich.

"Setelah ini, ada yang ingin kutunjukkan padamu" bisiknya padaku.

Uhh suaranya sangat seksi ketika berbisik seperti itu.

Ahhh pikiran kotor apa ini yang menghampiri otakku. Ohh tidak Elle! Jangan jadi perempuan mesum!

Setelah terdiam beberapa lama aku hanya mengangguk dan lanjut menikmati makananku.

***

Setelah makan, Aldrich langsung membawaku ke sebuah taman. Sebenarnya ada berapa taman yang ada disini? Tamannya juga begitu indah.

"Apa yang ingin sebenarnya kau tunjukkan?" Tanyaku penasaran.

"Lebih baik kita duduk dulu" jawabnya sambil menunjuk kursi taman yang ada didekat danau yang ada ditaman ini.

Aku hanya mengekor padanya sedari tadi seperti anjing yang dibawa ke taman untuk bermain dengan tuannya.

Aku duduk sesuai apa yang ia katakan.

"Jadi, ada apa?" Tanyaku lagi.

"Hmm, amour, do you love me?" Malah ia yang bertanya padaku.

"of course" jawabku dengan sejujurnya sesuai perasaanku.

"do you believe that I would never hurt you and will always protect you? " apa yang terhadi dengannya?

Sungguh mengapa kau begitu bodoh, tentu saja.

"yeah, of course " jawabku lagi dengan wajah tersenyum tulus.

"Kau percaya bahwa makhluk immortal itu ada?"

Demi kepala botak Neptunus yang ada di Spongebob, pria ini harusnya memakan Snickers.

Atau aku harus memanggil Jimmy Neutron untuk membuatkan alat untuk mengubah pria disebelahku ini menjadi lebih pintar sedikit.

"Hmm..aku tidak tahu, karena aku belum pernah melihat mereka" balasku dengan wajah bingung.

"Kalau aku salah satu dari para makhluk immortal itu, apa kau masih mau mencintaiku?" Pertanyaannya sungguh-sungguh aneh.

"Kau ini berbicara yang tidak-tidak saja. Memangnya kau kira aku mencintaimu karna modal tampanmu saja? Atau kekayaanmu? Tentu saja aku masih akan tetap mencintaimu." balasku lagi dengan senyum merekah diwajahku.

Dia terdiam terdiam sejenak mendengar perkataanku.

Kerasukan mungkin? Mungkin harus kupanggilkan Tim Ghost Hunters untuk menyelidiki tempat ini.

"Ehh..

"Uhh

"Itu..

"Hmm..

Mungkin dia harus kembali ke bangku sekolahan untuk belajar berbicara.

"Kamu dari tadi Ehh uhh itu hmm, sebenarnya ada apa sih?" tanyaku mengerutkan dahi yang terheran-heran dengan tingkah konyolnya hari ini.

"baiklahh...

Ia menghela napas panjang, seperti ingin mengucapkan perpisahan saja, fuhh

"I'm..

"I'm..

"I'm hungry?" Candaku ditengah-tengah perkataannya.

Ia menatapku garang, aku hanya membalas dengan senyum jahat.

"I'm a werewolves, amour"

DEG



























CIE CIE YANG KETIPU PADAHAL UDAH BERSAMBUNG :b

AYO AYO GIMANA ATUH?? BAGUS GA ?

MAU LANJUT?

VOTENYA DULU DONG :b

100 VOTE? BESOK UPDATE 2 PART SEKALIGUS

JANGAN LUPA KOMENTARNYA GUYSS 😄😄

SAMPAI JUMPA DI PART BERIKUTNYAAA

Falling In Love With An AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang