Someone POV
"Apa-apaan ini! Aku tidak trima! Kau hanya memberi kesan kecil padanya? Kau tahu, Ia sudah membunuh orang yang kusayang! NYAWA DIBAYAR NYAWA!" Bentak seorang gadis bersurai coklat yang terjuntai indah sampai ke pinggangnya.
"Sudahlah, adik. Itu hanya permulaan, kau tenang saja, mereka akan membayar lebih dari tindakan mereka!" Balas seseorang dengan sikap arogannya.
"Tapi kak, apa kau lupa kejadian 9 tahun lalu? Apa kau lupa siapa yang telah membunuh ayah dan bibi kita? Mereka harus membayar itu semua! Seharusnya sudah kubunuh gadis sialan itu dari dulu" ujarnya tidak terima.
"Hentikan ocehanmu! Kita akan membuat mereka membayar semua yang telah mereka lakukan, tapi nanti! Jangan biarkan kebodohanmu itu menghancurkan rencana yang telah kususun rapi!" Tegasnya dengan suara baritonnya.
"Lagipula aku telah menyuruh seseorang untuk menghancurkan hubungan mereka, kau lihat saja, mereka akan terpecah-belah" ucapnya disertai tawa jahat yang mengerikan.
***
Elle POV
"Uhh ayolah, aku harus membeli keperluanku. Lagipula, aku tidak mungkin hanya akan bertahan hidup dengan pakaian milik Alison. Bisa-bisa dia kehabisan stok pakaian" keluhku pada Aldrich.
Ya, memohon padanya tidaklah mudah, selalu saja ada alasan yang tidak jelas yang dilontarkannya padaku.
"Tidak boleh. Nanti akan kuperintahkan Alison dan Jo untuk ke kota dan membelikan pakaian untukmu" balasnya uang sedang mengarahkan matanya kepada dokume-dokumen yang sedang diperiksanya.
"Kau mau aku merajuk lagi?" Kesalku sembari melipat tangan di dada.
"Uhh baiklah!, tapi ada syaratnya"
***
Ahh akhirnya, berhasil membujuk Aldrich. Memang sih Alison dan aku bisa pergi ke kota, tapi...
Aldrich mengutus 8 orang best fighter packnya untuk menjadi bodyguard kami. Membosankan, tapi yasudahlah, yang penting kami bisa jalan-jalan dan membeli keperluanku tentunya.
Uhh benar-benar manusia menyebalkan, oh ralat werewolf.
Sungguh tidak nyaman skali jika melakukan shopping dengan banyak pasang mata yang melihat ke arah kami. Rasanya begitu aneh, biar kutebak, pasti mereka memikirkan kami begitu aneh, shopping saja butuh 8 orang bodyguard untuk menjaga,
fiuhh, untung saja aku bukan anak presiden, bisa-bisa tiap hari pasti keluar kamar langsung muncul bodyguard didepanku.
Aku dan Al berkeliling sepanjang mall, mulai dari toko sepatu, toko pakaian, dan yang terakhir adalah toko keperluan khusus untuk para kaum hawa.
Sebenarnya aku belum pernah belanja sebanyak ini. Yah, rencananya aku hanya akan membeli pakaian yang murah-murah saja, tapi Al malah memaksaku untuk membeli yang lebih berkelas.
Saat kulihat harganya, sangat-sangat mahal.
Bahkan harganya bisa kupakai untuk kebutuhan hidupku selama aku hidup.
Bayangkan saja pakaian yang terlihat biasa-biasa saja harganya bisa mencapai jutaan dolar.
Aku saja hampir jantungan melihat harga pakaian yang di sarankan Al untukku, awalnya aku menolak tapi Al memaksaku, ya sudah terserah dia saja.
Inilah kami di depan toko yang menjual keperluan yang kukatakan tadi.
Para bodyguard ini terus mengikuti kami sampai kemari, uhh ini sangat-sangat memalukan.
"Sebaiknya, kalian tetap diluar" tegas Alison pada mereka.
"Tapi Alpha menyuruh kami untuk tetap berada di dekat Luna dan anda nona" balas salah satu dari mereka.
"Tapi kami akan membeli 'privasi para gadis', jika kalian tidak menunggu diluar, akan kulaporkan pada kakakku bahwa kalian mengganggu hak kami untuk membeli 'privasi para gadis'" Al mengancam mereka dan menatap mereka semua horror.
Mereka terlihat tidak mengerti pada kata 'privasi para gadis'..
dasar bodoh,batinku.
"Kami akan membeli dalaman bodoh!" Kesalnya yang sudah tidak tahan lagi oleh sikap ketidak-pekaan mereka.
Akhirnya mereka memutarkan tubuh mereka dan menunggu di depan toko.
Syukurlah!
kami masuk ke dalam toko dan mulai memilih.
Aku hanya memilih beberapa set untuk keperluanku. Ku pilih warna yang tidak mencolok, aku tidak terlalu suka jika dalaman yang berwarna mencolok.
"Sudah selesai memilihnya?" Tanya Al yang tiba-tiba berada di sampingku.
Pertanyaannya hanya ku jawab dengan anggukan saja.
Kami menuju kasir dan membayar semuanya. Sebenarnya para best figther itu seperti menjadi pembantu kami daripada menjadi bodyguard. Mereka membawa semua tas-tas yang berisikan semua keperluan kami yang sudah kami beli tadi.
Aku jadi kasihan melihat mereka membawa barang berat seperti itu.
Saat keluar toko, mereka langsung berbaris rapi layaknya orang yang sedang upacara.
"Ini pegang" ujar Al yang melemparkan kantong berisi keperluannya yang baru saja ia beli kepada salah satu dari mereka.
"Luna, biar saya bawa" tawaran salah satu bodyguard itu padaku. Kasihan mereka, mungkin aku harus memegang ini sendiri saja.
"Eumm.. tidak usah" balasku setelah beberapa detik terdiam.
"Apa kalian tidak merasa berat membawa itu? Jika kalian merasa berat biar aku saja yang membawa itu. Aku tidak apa-apa kok" kataku pada mereka. Yah, aku sudah terbiasa dengan perlakuan Belianna dan mom Helena dulu yang sering menyuruhku membawakan belanjaan mereka.
"Tidak apa, Luna. Biar kami saja yang membawa belanjaan Luna dan nona Alison" jawab salah seorang dari mereka yang mungkin menjadi jubir mereka.
"Benarkah?"
"Ya, Luna" jawab mereka serempak.
"Baiklah. Hmm, apa kalian tidak lapar?" Tanyaku penasaran.
"...." tidak ada jawaban dari mereka, malah mereka hanya menatap satu sama lain. Mungkin mereka malu untuk menjawab 'ya'
"Aku anggap itu sebagai jawaban ya! Al, kupikir kita harus pergi makan siang dulu setelah itu pulang" ujarku sambil melirik ke arah Al.
"Baiklah, kakak ipar" ledeknya sambil menjulurkan lidah mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With An Alpha
WerewolfBerpikir bahwa kau seorang gadis yang biasa saja, namun memiliki rupa sangat menawan. Tapi mempunyai kehidupan menyedihkan! Itulah yang dialami oleh Elleanor Achazia Alessandra. Sebenarnya, ada rahasia besar yang tersimpan pada dirinya. Rahasia yan...