25

7.5K 457 34
                                    

-It was all a lie? Was it?
Every single thing you said was plain bullshit.

"Uhh dasar!" Kesalku dan mencubit gemas pipi Al.

"Ayo makan!!" kataku setengah berteriak karena bersemangat. kebetulan juga perutku sedang menuntut makanan untuk diisi.

Aku malu karena teriakanku tadi membuat orang-orang yang berlalu lalang disekitar kami mengarahkan pandangan mata mereka ke arahku, menatapku aneh dan terheran-heran.

Alison POV

Kau memang orang yang tepat, Elle. Kau sangat rendah hati dan juga baik. Hatimu begitu mulia, aku sangat beruntung kau menjadi mate dari kakakku, batinku.

Oh Moon Goddes, terima kasih untuk kakak ipar yang terlalu baik ini. Aku sungguh beruntung mempunyai kakak ipar seperti dia. Walau terkadang sifat pemalunya selalu membuatnya kurang percaya diri.

"Baiklah, kakak ipar" ledekku padanya sambil menjulurkan lidah mengejek.

"Uhh dasar kau!" Ia terlihat malu akibat perkataanku. Perkataanku membuatku harus menerima cubitan di pipiku.

"Ayo makan!!" Katanya setengah berteriak. Saking bersemangatnya, orang-orang yang mendengar teriakannya tadi langsung memandangnya dengan perasaan terkejut.

Aku dan para best fighter yang ditugaskan kakakku hanya tertawa kecil melihat kekonyolan yang dibuat Luna kami. Dia terkadang sangat lugu dan polos, itulah yang membuatnya terlihat lemah.

***

"Aigoo, aku kenyang sekali" ujar Elle yang sudah selesai dengan makanannya.

"Kau makan 2 porsi, bagaimana tidak akan kenyang" ujarku yang menikmati makanan penutup.

"Chinca? Aku makan sebanyak itu?" ia tersontak kaget mendengar ucapanku. Cih, bagaimana mungkin ia tidak sadar telah makan 2 porsi, dasar pikun.

"Apa kalian tidak mau tambah?" Tanya Elle pada 8 best fighter pack kami.

"Tidak Luna, kami sudah cukup kenyang" Cihh! Mereka berbohong, mereka hanya malu untuk meminta tambah, yang benar saja.. jika aku menjadi mereka aku pasti akan menerima tawaran itu.

"Aku selesai" kataku sambil mendorong gelas berisi makanan penutup yang kumakan tadi.

"Kalau begitu, ayo pulang"

"oh Daebak! Aku terlalu banyak makan, apa aku akan gemuk nanti? Eottokke" keluh Elle sedari tadi perjalanan pulang. Ternyata orang seperti dia juga bisa khawatir juga tentang tubuhnya
(End POV)

***

Ahh rasa lelah membuat tubuhku malas bergerak. Kira-kira, Aldrich sedang apa dirumah sekarang?

Dia sudah makan belum? Mengapa tiba-tiba perasaanku menjadi tidak enak?

Seperti ada sesuatu yang mengganjal..

Mengapa perjalanan ke rumah sangat lama..uh aku sudah tidak tahan lagi jika harus duduk terlalu lama disini!

Perasaanku mengatakan sesuatu sedang terjadi..

"Kita sampai" oh syukurlah.

Dengan cepat, aku turun dari mobil dan segera memasuki rumah ,Langsung kucari Aldrich di kamar..tidak ada

Dapur? Memangnya dia pernah ke dapur?

Tidak ada...

Kuperiksa disegala taman istana ini

Tidak ada..

Tak peduli keringat yang bercucuran membasahi wajahku. Sekarang, kondisiku seperti orang gila. Rambut acak-acakkan karena cemas dan gelisah, tubuhku sedari tadi bergetar, perasaanku sedari tadi mengatakan sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Dimana dia? Kenapa dia tidak ada? Apa aku belum mencari diseluruh ruangan rumah ini?

Ah! Ruang kerjanya..

Tak perlu babibu, aku langsung bergegas pergi ke ruang kerjanya.

Perasaanku semakin tidak enak, seperti sesuatu yang membuatku harus bertemu dengannya.

Saat mendekati ruangan itu, kudengar seperti suara dua orang atau lebih sedang bercengkrama.

Yang kudengar ada suara Aldrich dan suara perempuan..tapi siapa?

Saat kubuka pintu ruang kerjanya,,

Aku terdiam, mematung, tidak menyangka dengan apa yang kulihat sekarang..

Kulihat Aldrich sedang bercengkrama , oh ralat, bermesraan lebih tepatnya untuk menggambarkan keadaan mereka berdua.

Aldrich tercengang dengan kehadiranku yang tiba-tiba, sedangkan si jalang itu? Dia mengulum senyum jahat. Tapi kenapa Aldrich tidak bangkit dari tempatnya dan tetap bertahan pada posisinya?

Rasa sesak seketika memenuhi dadaku, rasanya seperti kehabisan pasokan oksigen. Mataku memanas, bendungan air mata langsung memenuhi mataku.

Bagaimana tidak? Melihat perempuan lain duduk dipangkuan pria yang kau cintai,

Ibaratnya menabur garam dalam luka..rasanya sepedih itu. Jika kamu belum pernah merasakannya, silahkan coba.

Kenapa? Kenapa Aldrich?

Kenapa kamu tega?

"Maaf, aku mengganggu" kataku dengan suara bergetar, dengan segera aku membalikkan tubuhku yang rasanya ingin jatuh dan menutup kembali pintu ruangan kerjanya.

-Dan ketidaksempurnaanku, meruntuhkan kesetiaanmu-

~Karin Novilda~

SATU LAGI PART GAJE YANG MEMBOSANKAN :3
GA DAPET FEELNYA PAS NULIS PART INI. KEPENGENNYA SIH NULIS PART INI PAS LIHAT GEBETAN BALIKKAN SAMA MANTANNYA #MALAHCURHAT

YAH SEMOGA PART-NYA GAJADI GAJE DEHH 😂 *eh?

ACEKALEEE

Falling In Love With An AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang