"Apa yang kukatakan tadi saat bersama Harry, apa kau keberatan, B?"Aku melambungkan kaki ke udara, sambil menatap langit-langit kamar. Sudah menjadi hal yang biasa setiap malam bertelponan dengan Zayn. Tapi malam itu, entahlah. Aku hampir tidak bisa bernapas.
"Yang mana?"
"Saat aku menyebutkanmu... sebagai milikku."
Darahku berdesir dengan cepat. "Pada dasarnya aku milikmu Zayn-maksudku... kita bersahabat. Tentu saja, aku tidak keberatan."
APA YANG KAU KATAKAN STUPID DUMB ASS?!
"Well-bagaimana menurutmu jika aku mulai memanggilmu... My B? Haha-"
Aku ikut tertawa, tawa gugup karena jantungku berpacu begitu cepat, "Whatever you said, my Zayn."
Itu adalah moment paling 'bukan sahabat' yang pernah Zayn dan aku alami. Dan lagi-lagi, tidak bertahan lama. Seseorangan mengetuk pintu kamarku, dan menghancurkan semuanya.
"Zayn, tunggu sebentar." Kataku, padanya diujung sana.
"Baiklah."
Aku melompat dari kasur dan berlari ke arah pintu saat ketukannya semakin keras. Membuka pintu, aku menemukan ibuku disana.
"Mom, ada apa?"
"Kau sedang bertelponan dengan Zayn?"
Aku menggangguk, tersenyum.
"Ada yang ingin Ibu bicarakan."
Aku pun berjalan keluar sambil menutup pintu. Dari ekspresinya, beliau tampak sangat senang. Dan, itu membuatku takut.
"Mom, ada apa?"
Mom langsung memelukku. Sangat erat. Seperti pelukan kebahagiaan. Aku yang masih tidak tahu apa-apa, hanya diam.
"Terima kasih, B, telah mengabulkan doa ibumu. Terima kasih karena telah membujuk Harry." Kata Ibu melepaskan pelukannya. Aku masih mencongo. "Mrs. Styles barusan telepon, katanya Harry berubah pikiran. Dia setuju akan menikahimu. Bahkan... dia ingin pernikahannya dipercepat."
Petir itu belum usai. Ia menyambar lagi. Kali ini dengan kekuatan super.
Aku terdiam sangat lama.
"Mrs. Styles juga mengirimkanmu gaun untuk acara makan malam keluarga, sabtu malam ini."
Makan malam keluarga....
"Mereka ingin membicarakan tanggal pernikahan."
...tanggal pernikahan.
"Oh-astaga. Ibu senang sekali. Tidak menyangka akhirnya perjodohan kalian terjadi juga." Ibu memelukku sebelum pergi. "Selamat malam, sweety."
NOOOOOOOOOOO!!!
•••
Keesokan pagi, aku mencari Harry seperti orang kerasukan. Dan sialan, dia menghilang. Lelaki itu tidak memenculkan batang hidungnya padaku, sekalipun hari itu. Dia tidak di kampus! Bagaimana kebetulan ini terjadi-dia menghilang saat aku sangat ingin bertemu dengannya dan dia selalu mengangguku saat aku ingin dia hilang dari bumi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED TO A JERK [Harry Style]
FanfictionMenikah di usia muda sama sekali buka prioritas utama Bianca Smith, apalagi jika calon tunangannya adalah cowok paling mesum sekaligus paling tampan di kampus?! Sialnya, Harry Edward Styles bukan hanya mata keranjang tapi juga sahabat baik crush mas...