11 - In case you wonder, this is why I like you, Bianca Smith

12K 628 18
                                    

Sudah tiga hari aku dan Harry tidak ke kampus. Ayah mertuaku mengurus izin agar kami "berbulan madu". Tapi aku dan Harry-terpaksa-setuju kalau kami tidak akan berbulan madu. Lagi pula, keluarga kami sedang sibuk membangkitkan perusahaan yang sedang bangkrut, mereka tidak akan punya waktu memastikan bulan maduku dan Harry yang tidak akan pernah terjadi.

Pagi-pagi aku sudah terbangun untuk membuatkan sarapan. Untuk pagi itu, menu sarapannya sederhana. Sandwich isi ham dan keju ditemani dengan segelas susu rendah lemak.

Harry masih dililit selimut saat aku masuk ke kamar. Antara kesal dan gemas sebenarnya. Aku mendekat, menduduki pinggiran kasur sebelahnya tidur. Dia tampak damai dalam tidurnya, membuatku tidak tega untuk membangunkannya.

Tapi aku harus.

"Yo, Harry..." Bisikku. Seperti halnya berbicara dengan tembok, tidak ada respon berarti darinya. "Bangunlah!"

Aku menepuk lengannya perlahan, "Styles! Ayo bangun. Temani aku sarapan."

Harry bergerak. Masih memejamkan matanya, ia memeluk lenganku. Menjadikannya guling.

Aku batuk untuk menghilangkan perasaan aneh.

"Lima menit lagi." Rancaunya dalam tidur.

"Ayolah! Aku membuatkan sarapan untuk kita berdua."

Ia bergerak lagi, mengeserkan kepalanya ke pahaku. Menjadikannya sebagai bantal tidur. Kali ini, jantung mulai bermain. Mata Harry perlahan terbuka. Ia menyengir memperlihatkan deretan giginya yang bening. "Pagi, angel."

"Pagi Jerk. Waktunya bangun." Ucapku bersusah payah. Namun dengan mudahnya Harry memejamkan matanya lagi. Aku mendumel, "Kenapa susah sekali membangunkanmu, sih?"

Masih memejam, ia berkata, "Kau tau putri salju? Dia terbangun saat dicium. Begitu juga aku."

Aku terbahak, "Aku? Menciummu? Lebih baik putri saljunya mati,"

"Well. Kalau begitu aku yang akan menciummu." Harry menarik tekukku tiba-tiba, dan langsung menciumku sebelum aku sempat mengelak. Hanya kecupan kecil, tapi efeknya dasyat sekali. "Ayo, sarapan."

"HARRY SIALAN! KAU BELUM MENGGOSOK GIGI!"

•••

Harry keluar dari kamar dengan senyum merekah di bibirnya. Dia tampak santai dengan jeans dan kaos abu-abu polos yang sedang ia kenakan. Saat ia mendudukki bangku di sebelahku, aku berusaha keras melupakan ciuman tadi.

"Kau lama seperti perempuan. Apa yang sebenarnya kau lakukan di dalam?" Aku berdecak.

"Aku harus menenangkan juniorku dulu setelah ciuman kecil tadi."

Mataku melotot. "KAU MENJIJIKKAN HARRY! JANGAN PERNAH BERBICARA SEKS DI MEJA MAKANKU DAN CEPAT HABISKAN SARAPANMU!"

Harry memandangiku sepanjang aku meneriakinya, "Iya, sayang."

Tidak memperdulilan Harry, aku menyantap sarapanku dengan dengan khitmad. Aku sudah sangat lapar. Jika saja aku tidak benci makan sendiri, mungkin aku tidak akan menunggunya.

Menoleh pada Harry, aku menemukannya menatap jijik susu buatanku. Sandwich-nya sudah ia lenyap, tapi susunya tak tersentuh sama sekali

MARRIED TO A JERK [Harry Style]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang