Keesokkan harinya, Harry tidak ada di kampus. Dan besoknya. Dan besoknya lagi. Dan besok besoknya lagi. Dia hilang. Aku berusaha keras untuk tidak memikirkannya, tapi dia terus saja bermunculan di otakku.
Mungkin, semua perasaan aneh ini hanya karena aku melukai bahunya. Ya, pasti karena itu. Dan ciuman plaster itu, aku harus segera melupakannya.
Aku berpikir beberapa hari kemudian, aku akan bisa menghapuskan Harry dari pikiranku, dan hidupku akan kembali berjalan normal. Tapi rasa yang awalnya kukira hanya rasa bersalah itu, terus menggangguku.
Lima hari setelah hari kejadian, aku sedang makan siang di McDonals bersama Zayn. Aku mengerjakan tugasku dan Zayn sibuk berkutik dengan ponselnya.
"B, kau ingat Harry, kan?"
Sepersekian detik aku langsung menoleh, "Ya?"
"Beberapa hari lalu katanya ada gadis gila datang ke tempatnya dan meninjunya sampai babak belur. Lihatlah, bahunya sampai memar."
Zayn memperlihatkan layar ponselnya yang menunjukkan poto selfie Harry bertelanjang dada. Sekuat tenaga aku berusaha fokus pada bahunya. Bukan bagian tubuhnya yang lain.
"Jauh lebih baik dari sebelumnya..." aku bergumam untuk diriku sendiri. Tapi sial, Zayn mendengarnya.
"Bagaimana kau tau sebelumnya?"
Seperti saat aku akan berbohong. Otakku langsung blank. Seolah sama sekali bukan kodratku unthk berbohong.
"Aku sempat melihat poto lain." Aku berpikir keras, "...yang diupload Harry beberapa hari lalu."
Zayn memandangiku sedikit lebih lama. Dan itu benar-benar mengganggu karena dia bisa dengan mudah tau kalau aku berbohong. Tapi Zayn kemudian mengangguk paham, dan aku kembali bernapas.
•••
The Night.
Acara yang seminggu lalu sangat kubenci. Tapi ketika malam itu tiba, diluar dugaan, aku merasa... bersemangat. Aku tau penyebabnya, tapi aku berusaha keras melupaknya.
Aku mengenakan gaun peach polos selutut yang diberikan ibu Harry padaku. Riasan tipis dan rambut yang kubiarkan tergerai rapi.
Mesion milik Harry jauh lebih mewah dari milik orang tuaku. Interiornya glamor dengan dekorasi gaya klasik. Dan juga lebih luas, karena kami harus di bimbing oleh beberapa pekerja untuk bisa sampai di meja makan.
Dan disanalah dia berada. Dengan balutan tuxedo hitam yang tampak begitu mahal. Rambut keritingnya lebih rapi dari biasanya. Dari jauh, aku melihat Harry berkedip sebelah mata padaku. Aku ingin tertawa, tapi takut membuat yang lain merasa aneh. Jadi aku hanya menunduk, diam-diam tersenyum geli.
•••
Saat makam malam, Harry duduk berhadapan denganku. Sungguh kebetulah yang menyenangkan.
"Bianca, apa kau tau, Harry sangat bersemangat ingin bertemu denganmu malam ini. Dia bahkan membeli pakaian baru padahal dia punya banyak pakaian di lemarinya."
Aku sedang mangunyah makanan saat Ibu Harry mengatakan itu. Aku langsung terbatuk.
"Mother! Jangan membicarakan yang tidak-tidak. Kau bisa membuatnya mati tersedak."
Orangtua Harry dan orangtuaku tertawa saat mendengar penuturannya.
"Kebetulan sekali. Aku diam-diam mengintip putriku bersiap-siap dan aku melihatnya kesusahan memilih gaya rambut dan riasanya. Dia tidak pernah sesemangat itu!"
Mataku terbelalak, "Mom!"
Seisi meja kembali tertawa kecuali Harry dan aku. Mendongak padanya, dan menemukan Harry berusaha mengatakan sesuatu padaku tanpa suara. "Benarkan?"
Ya.
Tapi bukan Bianca jika tidak menggelenb dan menjawab, "Totally bulshit."
Saat pembicaraan mulai mengarah pada urusan bisnis, aku bangkit dari tempatku perlahan.
"Permisi ke kamar mandi."
Harry tau-tau ikut bangkit, "Aku akan menemanimu. Kau bisa tersesat."
Aku tidak membantah, karena memang itu yang aku inginkan. Aku berjalan ke arahnya. Dia memberiku senyum miring yang khas, dan aku tak percaya merindukan itu.
"After you, my lady." Kata Harry mempersembahkanku jalan lebih dulu.
Aku ingin tertawa besar-besar, "So gentleman. Thanks."
![](https://img.wattpad.com/cover/74322853-288-k399578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED TO A JERK [Harry Style]
FanficMenikah di usia muda sama sekali buka prioritas utama Bianca Smith, apalagi jika calon tunangannya adalah cowok paling mesum sekaligus paling tampan di kampus?! Sialnya, Harry Edward Styles bukan hanya mata keranjang tapi juga sahabat baik crush mas...