18 - Hurt me, but don't ask me to leave

9.4K 544 56
                                    

"Sialan kau Bianca. Kenapa tidak kau bunuh saja aku?"

Aku menoleh cepat padanya. Kepalanya masih tertidur di bahuku, dengan mata terpejam.

"Hey-" aku menangkup pipinya yang kasar. Basah. "Harry?"

"Lima menit saja, aku janji." Katanya melesakkan kepala ke leherku. Seakan dia ingin menyembunyikan wajahnya dariku. Napasnya yang bertiup di kulitku, membuat buluku meremang.

"Kau baik-baik saja, kan?" Aku menyentuh lengannya perlahan. Dia mengangguk.

Untuk waktu yang lama, kami hanya seperti itu. Saling diam. Larut dalam pikiran masing-masing. Sampai tiba-tiba Harry menarik kepalanya dari bahuku.

Aku menoleh, "Kau tidak marah lagi padaku, kan?"

Harry menatapku sambil tersenyum tipis, "Aku tidak akan tahan untuk marah denganmu, Bianca."

Aku mengela napas, "Kau pikir aku tahan? Aku tidak suka dengan sikapmu tadi pagi. Maksudku, aku mengerti sekarang berbeda karena Zayn adalah pacarku. Tapi aku tidak ingin kau... berubah."

Harry membawa sejumput rambutku kebelakang telinga, "Kau sadar kau terdengar sangat egois, B?"

Itu benar-benar menusukku, "Maksudku-"

"Apa aku harus terus bersamamu dan tersakiti, atau tidak bersamamu sama sekali tapi tenang? Aku telah membuat pilihanku."

Dia diam, menghembus satu napas yang panjang, dan menatapku. "Aku memilih kau, Bianca. Aku ingin kau menyakiti hatiku, selama aku bisa selalu bersamamu. Sakitilah aku, aku tidak peduli. Tapi jangan suruh aku pergi, aku tidak akan bisa."

Jantungku berhenti. Urat-uratku putus. Ada sengatan di mataku, yang membuat penglihatanku menjadi buram. Dadaku terasa sakit, ketika aku menarik napas.

"Aku tidak tahu aku bisa bertahan sampai kapan, tapi aku akan berusaha-"

Harry menangkup pipiku begitu air mataku jatuh, "Hey! Jangan menangis, baby. Akulah yang ingin bersamamu. Ini resiko yang aku tanggung. Jangan sedih, okay?"

Detik itu, ketika aku melihat Harry tersenyum menyakinkanku, aku tahu, aku telah jatuh cinta padanya. Jatuh cinta dengan bagaimana dia tahan atas keegoisanku.

"Boleh aku mendapatkan pelukan?"

Harry tersenyum lebih lebar lalu mengabulkan permintaanku. Harry memelukku. Memelukku sangat erat seperti ia takut kehilanganku. Dan aku memeluknya sangat erat, seperti aku sangat mencintainya.

•••

Malam ini, seorang gadis yang tidak terlalu kukenal, bernama Grace mengungdangku ke pesta. Zayn bilang dia akan menjemputku di rumah ibuku jam 8 malam. Itu berarti 30 menit lagi dari sekarang.

Dan, lihatlah aku. Kesusahan dengan resleting belakang gaunku dan bahkan belum mulai berdandan. Harry masuk dari pintu di sebelahku. Aku masih terus berusaha mencapai resletingnya saat ia berjalan kebelakang punggungku.

Aku dapat melihat Harry tersenyum dari cermin di depanku. "Perlu bantuan?"

"Oh, please! Aku sudah sangat terlambat." Harry tersenyum tipis sebelum menarik resleting dengan sekali tarikan.

MARRIED TO A JERK [Harry Style]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang