Pernikahan Berdarah - Chapter 10

46 1 0
                                    

Cold Prince's POV

"Little thief, kenalkan ini adikku, Michael Damien Pereira."

Sama sepertiku, Michael bukan tipe yang murah senyum—hanya jika diperlukan. Itu lah kenapa, rasanya mengganggu ketika anak itu tersenyum sumringah saat menyambut kedatanganku dan Kiera. Senyum di wajahnya, selalu menjengkelkan.

"Oh, sebuah kehormatan akhirnya bisa bertemu dengan gadis yang melelehkan pangeran salju." Michael mengulurkan tangan, "Panggil saja aku Mickey, kakak ipar."

Jangan percaya omong kosong itu.

"Aku juga sama." Kiera tersenyum kikuk, menjabat tangan Michael. "Azrael bercerita banyak tentangmu... Mickey."

Aku mencoba untuk tidak merinding, tapi gagal. "Aktingmu payah sekali, little thief."

"Azrael!" Kiera menyikut pinggulku.

"Adikku tahu."

"Oh."

Selama aku hidup, aku selalu bilang aku paling suka melihat ekspresi ketakutan dari wajah seseorang ketika berhadapan denganku. Namun semua itu berubah ketika aku melihat Kiera Grace Harlow menatapku penuh kebencian, lalu mendadak merona.

Sialan. Seru juga melihatnya kehabisan kata-kata seperti itu.

"Kau merusak suasana, Az." Celetuk Michael, memutar mata.

"Aku setuju denganmu soal itu, Mickey." Ujar Kiera, mendelik tidak ramah padaku.

"Hey, aku suka denganmu." Seru Michael, penuh semangat. "Apa aku boleh memelukmu, kakak ipar?"

Kiera menimang beberapa saat, sebelum mengedikkan bahu, "Ya, tentu saja. Kenapa tidak?"

Dan, mereka berpelukan—seolah mereka memang kakak dan adik ipar sungguhan. Kiera mengalungkan lengannya di leher Michael, sedangkan adikku melingkarkan lengannya di pinggang Kiera. Untuk beberapa saat, mereka hanya berpelukan seperti itu.

Hingga kemudian, Michael berceletuk, "Hm, kau wangi sekali." Wajahnya begitu dekat dengan telinga Kiera.

Tanganku yang bersembunyi di dalam saku celana, mendadak terasa gatal. Sebelum aku sempat berpikir, jemariku melingkar di pinggang Kiera. Menarik gadis itu kembali ke sisiku.

"Hey!" Sembur Kiera dengan tatapan tajam, namun tidak bergeser dari dekapanku, "Sangat-sangat tidak sopan, Yang Mulia!"

Aku tahu Kiera sengaja memanggilku seperti itu untuk mengolok-olok. Tapi alih-alih terganggu, aku justru menyukainya. Memuaskan rasanya mendengar keterpaksaan dalam suaranya ketika dia memanggilku begitu.

"Berpelukan mesra dengan adikku juga tidak sopan, little thief."

Mata hijaunya memutar sebal, "Perusak suasana."

"Sangat setuju." Celetuk Micheal dengan senyum penuh arti, sebelum berlalu. "Ayo, aku akan menuntunmu berkeliling, kakak ipar. Ayah dan Ibu sedang dalam perjalanan."

Kiera berjinjit untuk berbisik di telingaku, "Aku suka adikmu."

Apa gadis konyol ini berharap aku cemburu?

"Jangan tertipu, little thief. Adikku tidak kalah iblis."

Kiera mengedikkan bahu, "Setidaknya dia iblis yang tampan."

Jika iya, maka sudah pasti gadis konyol itu hanya bermimpi.

Aku sama sekali tidak ingin menghajar adikku sendiri karena meletakkan tangannya di tubuh Kiera. Sama sekali tidak ingin menghukum Kiera karena membiarkan laki-laki lain menyentuhnya.

MARRIED TO A JERK [Harry Style]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang