Pernikahan Berdarah - Chapter 6

36 0 0
                                    

Little Thief's POV

Untuk beberapa detik, aku berpikir Azrael akan menciumku—untuk beberapa detik, aku berharap Azrael menciumku. Ruangan sempit itu telah membuatku gila. Aku pasti sudah gila.

Jemarinya terasa tegas di rahangku. Nafasnya berhembus berat di bibirku. Tapi semua kedekatan itu, tidak lebih mengintimidasi dari mata hitamnya yang menajam, tepat di bibirku. Tatapannya mengunci di sana—Oh, God, I can't breathe.

Azrael mengedip, dan kelaparan itu sirna seperti hembusan angin. Ketika dia melepaskan rahangku dan menjauh, tubuhku berubah dingin.

Sialan, aku yang terjadi denganku?

Azrael menoleh pada pengawal di belakangku, "Jack, pergi dari sini."

Tidak butuh satu menit untuk Jack bangkit dari lantai, menunduk pada Azrael, sebelum meninggalkan kami berdua di lorong sepi itu.

"Aku telah melakukan apa yang kau inginkan. Jadi giliranmu sekarang." Aku menyeka air mataku, "Katakan kau tidak akan membunuh Jack."

Azrael berdiri di sana, seperti granat yang hendak meledak. Tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Nafas beratnya perlahan berhembus pelan.

"Katakan kau tidak akan membunuh Jack, Azrael!"

Dengan senyum licik di sudut bibir, Azrael mengambil satu langkah mendekat, "Apa yang membuatmu berpikir aku akan menuruti hal konyol yang keluar dari mulutmu?"

"Ta—tapi... Tapi..." Hawa panas menyengat. Menarik langkahku mundur darinya, "Tapi kau sudah berjanji!"

Azrael menyeringai ketika punggungku menabrak kusen jendela. Dia berhenti hanya satu langkah di depanku, hingga aromanya merasuki. Seperti aroma kulit, tembakau, dan kayu.

"Jika kau ingin tahu satu hal tentangku, Little Thief, ketahui ini: Azrael Leviathan Pereira tidak pernah menjawab perintah dari siapapun." Iblis itu menunduk, mensejajarkan wajahnya denganku, "Terlebih, tidak darimu. Kau bisa memohon dan menangis darah padaku. Tapi aku justru akan tersenyum dan membiarkanmu menangis hingga mati."

Jantungku mencelos bersamaan dengan air mataku kembali meniti, "K—kau akan membunuhnya Jack?"

Jemarinya terangkat, hendak menyentuh wajahku. Tapi aku reflek menghindar. Mendelik tajam padanya, ingin menunjukkan betapa besar aku membencinya. Betapa sentuhannya begitu menjijikkan.

Alih-alih, Azrael menghadiahkanku senyumannya, "Aku tidak pernah punya niat untuk membunuh orang kepercayaanku karenamu."

"Jadi, kau.... kau tidak akan membunuh Jack? Kau tidak akan membunuh dia, kan?" Aku tidak peduli betapa menyedihkan suaraku terdengar. Jika artinya seseorang tidak akan terbunuh karena aku, aku rela bersujud—

"No, little thief. Aku hanya ingin melihatmu memohon." Azrael tersenyum. Benar-benar tersenyum.

Iblis sialan ini bilang apa???

Secepat itu, kesedihan berubah jadi amarah. Berubah menjadi kelegaan yang mengeringkan pelupuk mata.

Oh, Thank God!

Setelah bernafas kembali terasa mudah, aku mendorong tubuh besarnya kuat-kuat. Melampiaskan semua perasaan campur aduk itu pada dada bidangnya. Berkali-kali. Hingga Azrael terdorong mundur dariku.

Azrael terkesiap di jemariku. Dan baru saat itu aku menyadari apa yang telah kulakukan. Mata hitamnya mengunci tatapanku, rasanya lega dan menakutkan dalam waktu bersamaan.

Apa mungkin aku telah menyelamatkan nyawa Jack tapi justru membahayakan nyawaku sendiri?

Alih-alih, dunia berhenti berputar ketika Azrael Leviathan Pereira tertawa. Kecil dan sekejap. Tapi mata hitamnya melembut. Tapi lubang di pipinya menusuk. Tapi... tapi perutku bergelitik.

MARRIED TO A JERK [Harry Style]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang