Pernikahan Berdarah - Chapter 5

58 0 0
                                    

Little Thief's POV

Ruang sialan ini akan membuatku gila. Tidak lama lagi. Aku yakin sekali.

Tidak mungkin bisa tahu mengetahui waktu di sini. Apa sekarang sudah malam? Aku tidak tahu. Apa sekarang masih siang? Persetan, aku sama sekali tidak tahu!

Azrael Leviathan Pereira bukan hanya tidak memiliki hati untuk membiarkan aku tinggal di ruangan dengan jendela, tapi iblis itu juga menyita ponselku, mengunci pintu kamar, memperlakukanku seperti narapidana sungguhan. Dan aku sudah muak!

"Siapa pun di luar, buka pintu sialan ini!" Aku kembali berteriak—entah untuk yang keberapa kalinya, aku tidak tahu. Tubuhku merosot ke lantai, kehabisan tenaga, "Aku tidak bisa bernafas di sini." Aku sungguhan tidak bisa bernafas... "Someone... anyone... please..."

Tubuhku terhuyung jatuh ketika pintu terbuka. Tepat di depan sepasang sepatu pantofel hitam yang mengkilat. Aku mendongak untuk melihat siapa pemiliknya.

"Miss Harlow." Panggil dengan mata sebiru lautan, menatapku khawatir, "Anda tidak apa-apa? Apa Anda perlu sesuatu?"

Dengan sisa kekuatan, aku menarik diriku untuk bangkit dengan kedua kakiku. TApi meskipun aku sudah berdiri, leherku masih harus mendongak untuk menatap pria yang tingginya menjulangi diriku.

"Jack is it?"

Aku punya daya ingat yang bagus—jika aku tidak sedang mabuk. Pria ini adalah salah satu pengawal Azrael yang mengantarkan minuman untukku.

Jack masih mengenakan pakaian yang sama saat terakhir kali aku melihatnya, setelan hitam dari ujung kaki hingga ujung kepala. Di telinganya, terpasang earphone berwarna putih transparan. Dari wajahnya yang tajam dan keras, dia terlihat lebih tua dariku, tapi tidak terpaut jauh. Jika usiaku 28 tahun, pria ini bisa jadi di awal 30 tahunan.

"Yes, Miss." Sahut Jack mengangguk, "Ada yang bisa kubantu?"

"Aku butuh udara segar. Ruangan itu membuatku sesak. Apa kau bisa membawaku keluar—ke taman atau kemana saja."

"Saya turut menyesal, Miss. Tapi saya tidak bisa melakukan itu." Jack meringis, mata birunya menunjukkan kejujuran, "Mr. Pereira tidak ingin—"

"Persetan dengan keinginannya!" Aku tidak bermaksud berteriak, tapi mendengar nama sang iblis menyulut emosiku, "Aku hanya butuh udara segar—di depan jendela atau dimana saja. Kau tidak perlu takut aku akan melarikan diri. Kau boleh memborgol kaki atau tanganku—aku tidak peduli. Just please... aku butuh udara segar. Karena jika tidak, aku akan bunuh diri di penjara itu!"

Jack terkesiap. Manik biru lautan memandangku penuh kekhawatiran. Untuk beberapa saat dia hanya seperti itu.

"Miss Harlow, saya harus melaporkan ini dulu pada—"

"Please don't!"

Aku mendekat selangkah, tapi Jack reflek mundur. Seolah aku adalah pasien dengan penyakit menular menjijikkan. Tapi kemudian, dari tatapannya aku tahu Jack tidak bermaksud melakukan itu—seolah berada terlalu dekat denganku akan menghilangkan nyawanya dari pelatuk pistol milik orang lain: milik iblis.

Jadi aku kembali mundur.

"Jack, kumohon, jangan beritahu dia. Kita berdua tahu, iblis itu tidak akan membiarkanku mendapatkan ketenangan. Tapi aku bersumpah, aku hanya perlu menghirup udara segar... sebentar saja. Azrael tidak akan menyadarinya."

Untuk beberapa saat, Jake hanya diam. Tatapannya mengamatiku lamat-lamat. Lalu ia bergeser, membuka jalan.

"Ikuti saya, Nona."

Aku ingin menangis saat itu juga—menangis haru bahagia. Mengambil langkah pertamaku mengekori Jack di depan terasa seperti berjalan keluar dari penjara. Jika pelukanku tidak mematikan, aku mungkin akan memeluknya.

MARRIED TO A JERK [Harry Style]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang