Pernikahan Berdarah - Chapter 3

52 0 0
                                    

Little Thief's POV

[Masa sekarang]

Alih-alih mengampuni dosa-dosaku, Tuhan mengirimkan iblis dalam wujud manusia tampan bernama Azrael Levianth Pereira sebagai hukuman karena telah mencuri.

Ini tidak adil. Sialan, ini sama sekali tidak adil.

Aku memang telah membayangkan sel penjara yang dingin ketika memutuskan untuk mencuri dari seorang politisi. Sel penjara yang dikelola oleh pemerintah, yang akan memberikan narapidana makan 3 kali sehari, kesempatan untuk menikmati udara satu jam sehari bersama narapidana lain, dan mungkin sebuah buku motivasi sebagai wadah untuk menghabiskan waktu saat sedang sendiri di sel.

Bukan ini!

Bukan pernikahan konyol dengan iblis yang berkamuflase menjadi anggota pemerintah.

"Cepat jalan!" Bentak pria botak yang mencengkeram lenganku begitu kuat. Satu tangannya ia gunakan untuk menodong pistol ke pelipisku, sembari menyeret tubuhku menaiki anak tangga.

"Aku sungguh tidak mengerti kenapa kau repot-repot mengancamku dengan senjata api." Aku mendengar diriku berbicara, "Ukuran tubuhmu dua kali lebih besar dariku. Dengan tangan kosongmu yang gemuk pun sudah cukup untuk membuatku hilang kesadaran."

Apa yang si bodoh ini pikir akan kulakukan? Bahwa aku akan meninju wajah jeleknya dengan tanganku yang tidak pernah menyentuh alat berat?

Pria botak itu tidak terlihat senang dengan komentarku, "Jangan banyak bicara, atau kau tidak akan keluar dari Azrael's Mansion hidup-hidup."

Masalahnya adalah aku sudah pasrah dan yakin aku tidak akan keluar hidup-hidup dari sini, dari tempat yang disebut sebagai Azrael's Mansion ini. Jadi untuk apa mati dengan menyedihkan jika bisa mati dengan perlawanan?

Tapi ketika pria botak itu menusuk pelipisku dengan ujung senjata api, mendadak aku teringat kengerian yang kusaksikan beberapa saat lalu. Ketika Azrael dengan begitu dinginnya meledakkan kepala pria malang di sel sebelahku.

Tenggorokanku mendadak terasa kering. Aku tidak mengatakan apa-apa lagi.

Pintu di ujung tangga terbuka. Memperlihatkan tempat yang sangat kontras dari kengerian di ujung lain tangga.

Aku mengernyit, menyesuaikan pencahayaan dari koridor berdinding putih yang dihiasi berbagai ornamen berkilau. Tempat ini hanya punya dua warna, putih dan emas. Meneriaki kekayaan dari setiap sudut.

Aku bertaruh, harga karpet berbulu di bawah kakiku pasti lebih mahal dari harga sewa satu bulan apartemen kecilku—atau satu tahun?

Nafasku perlahan hilang ketika pria botak membawaku memasuki sebuah ruangan sepetak tanpa jendela. Ada kasur single tanpa ranjang di lantai sudut ruangan, lemari kecil di sudut lainnya, meja rias mini di salah satu dinding, dan meja bundar kecil yang hanya memiliki dua kursi di tengah-tengah ruangan.

Jangan bilang ini adalah penjara lainnya?

Bernafas, Kiera. Bernafas.

"Kau boleh pergi, Tom." Tegas suara berat di belakangku. "Terima kasih atas kerja kerasnya."

Senjata api menjauhi pelipisku. Kurungan pada lenganku terlepas. Pria botak yang memiliki nama Tom meninggalkan ruangan setelah membungkuk.

Aku berbalik, menghadap pemilik suara berat di belakangku. Azrael Leviathan Pereira, mengenakan setelan mewah yang membungkus tubuhnya dengan tidak adil, bersandar pada kusen pintu.

Bernafas, Kiera. Bernafas.

Iblis itu masih memiliki efek yang sama terhadap tubuhku seperti pertama kali aku bertemu dengannya—bahkan setelah dia melakukan hal keji di depan mataku. Dia menakutkan dan mengintimidasi. Tapi juga bisa mengubah setiap ruangan yang ia masuki menjadi neraka.

MARRIED TO A JERK [Harry Style]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang