[WARNING!!!] Adegan ini mengandung unsur dewasa (16+) gua mohon kebijakannya pembaca ya sayank.
•••
Begitu tiba di apartemen, Harry langsung mendorongku ke salah satu dinding. Ia menghimpitku, menghilangkan jarak antara kami.
Aku terkejut setengah mati, "Har-hmmp!"
Sepersekian detik, bibirku sudah dilumat kasar oleh Harry. Aku yang masih shok dengan aksi mendadak itu hanya bisa membeku dan berharap bibirku tidak bengkak setelah ini.
Harry menjauhkan wajahnya. Matanya lebih gelap dari saat di kolam, "Aku sudah menahannya sejak kau hanya memakai dalaman."
Harry meraup bibiku, lagi. Kali ini dengan lebih pelan dan tenang. Kupejamkan mataku, merasakan nikmatnya bibir Harry di bibirku.
"Dan sekarang, aku tidak bisa menahannya lagi saat tau kau tidak mengenakan bra di dalam kaosmu."
Harry menggendongku di perutnya. Ia tetap menciumku sambil membawaku masuk ke kamar. Kupeluk lehernya erat-erat sambil terus menciumnya. Rasanya sungguh memabukkan.
Harry menidurkanku perlahan di atas kasur. Sambil menindiku, ia menciumku sesaat lalu beralih ke leher. Harry memberikan beberapa ciuman lembut nan nikmat disana. Yang bisa kulakukan hanyalah mengigit bibir sendiri sambil menjabak pelan rambutnya.
Harry menegakkan tubuhnya, dengan mata terus memandangiku. Dengan cepat, ia menanggalkan kaos yang sedang ia kenakan. Hal yang sangat aku nanti. Aku suka melihat Harry tidak mengenakan bajunya.
"B..." Harry terlihat kebingungan, "...kurasa sekarang saatnya kau membuka bajumu."
Jantungku berdebar cepat, "Se-sekarang?"
Harry tersenyum geli, "Mau kubukakan untukmu?"
Beredebar semakin cepat, aku mengangguk malu. Harry dengan lambat, menarik kaosku. Tubuhku merinding ketika tersentuh dengan tangannya. Ada tamparan rasa malu ketika akhirnya aku benar-benar telanjang dada di depannya.
Aku menyilangkan tangan di dada, saat menyadari Harry tidak henti-hentinya memandangiku. Lalu menunduk, "Jangan memandangiku seperti itu..."
Ia tertawa, begitu lembut. "Kenapa sangat malu? Apa aku yang pertama melihat ini?"
Masih menunduk, aku mengangguk. Harry mengamit kedua tanganku, lalu membawa ke atas kepalaku, "Bagus. Jangan perlihatkan ke siapa-siapa. Aku takut mereka akan mengambilmu dariku."
Harry kembali mencium bibirku dengan lembut dan tenang. Mataku melebar ketika merasakan tangannya meremas payudaraku dengan sedikit kuat. Astaga, rasanya sakit. Tapi begitu nikmat. Aku mengerang ditengah-tengah ciuman kami.
"Aku suka. Begitu pas dengan tanganku." Katanya.
Harry selalu tau cara membuatku malu. Kini bibirnya berpindah ke payudaraku. Ia memberinya beberapa hisapan lembut yang membuatku gila. Ya, tuhan.
Kepalaku tertampar ke atas oleh serangan rasa nikmat yang belum pernah kurasakan. Sesekali ia menggit puncak payudaraku, yang membuatku harus menahan erangan.
"Lepaskan saja. Aku ingin mendengarnya." Katanya sambil memberi ciuman kecil di sekitar payudaraku.
"Jangan berbicara ah-teruskan saja harrehhmn!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED TO A JERK [Harry Style]
Fiksi PenggemarMenikah di usia muda sama sekali buka prioritas utama Bianca Smith, apalagi jika calon tunangannya adalah cowok paling mesum sekaligus paling tampan di kampus?! Sialnya, Harry Edward Styles bukan hanya mata keranjang tapi juga sahabat baik crush mas...