Selang beberapa waktu mengenal Am,Ken perlahan bisa memahami karakteristik dan kesehariannya.Seorang Am di mata Ken adalah tak jauh beda dari sifat laki laki kebanyakan.Bagi Ken,Am menurutnya terlalu ambisius dalam mengejar wanita.betapa tidak,hampir separuh dari kesehariannya di kampus,Am hanya melototi komputer dan handpone untuk bisa datting dengan sebagian gadis yang di kenalnya.
"Kau mau berkencan lagi?" Suara Ken membuyarkan konsentrasi Am di layar laptop.
"Ia...doakan ya.semoga yang ini berhasil " Am memandang sekilas ke wajah Ken.
"Kau memang laki laki yang pantang menyerah Am,aku tidak percaya ternyata semangatmu sebegitu besarnya untuk bisa menggauli mereka" pernyataan Ken membuat Am lebih antusias.Ken mengambil posisi duduk di bibir ranjang lantas ia berkata.
"Sudah ke berapa kali kau gagal" suara Ken sengaja di buat pelan. Kemudian Am menatap Ken
"Itu hanya kurang berhasil"
"Apa bedanya?" Ken kembali menimpali.
"Kau tahu,hanya laki laki sejati yang mau menerima banyak kegagalan untuk impiannya dan hanya seorang pecundang yang menyerah kalah sebelum berperang " Am memandang Ken seraya menaikkan ke dua alisnya
"Kenapa sepertinya kau terlalu berharap sekali untuk berkencan.apa mereka semua seleramu"
"Setiap gadis memiliki rasa yang berbeda"
"Maksudmu!?"Ken agak terkejut
"Kau meniduri mereka!?" Kau benar benar laki laki cabul.aku tak bisa berfikir pada saat mereka menuntutmu meminta pertanggung jawaban kalau mereka benar benar hamil karenamu"
"Aku hanya datting.sekedar jalan jalan dan makan malam saja,kalaupun mereka mau aku tiduri,apa yang di permasalahkan.dia nya juga tak menolak,lagipula aku tak bisa mengontrol diri kalau mereka jelas jelas memamerkan pantatnya dengan sengaja.aku tak tahan melihat wanita berpakaian minim " Am menjelaskan sambil tersenyum.
"Dasar kau mesum"
"Aku hanya selalu bergairah dengan pantat dan dada mereka.aku pasti hilang kendali.seketika otakku akan di pastikan buyar,yang ada hanya benda yang ada di celanaku ini akan mengeras " Am menatap Ken sambil menunjukan jari ke bagian selangkangannya.
"Kau benar benar laki laki bejat" ucap Ken sinis.
"Apa kau pernah berkencan sebelumnya? Am seketika memandang ke arah wajah Ken.
"Dulu sewaktu SMA banyak gadis yang ingin berkencan denganku.kau pikir aku tak laku apa.aku bahkan pernah menolak cinta seorang gadis.jangan kira aku belum ada pengalaman untuk masalah cinta " Am memperhatikan dan mengangguk pelan
"Kau pernah menolak seorang gadis?kau bodoh sekali.kenapa kau tak terima saja.coba kau lihat aku.sudah beberapa kali di campakkan.kau dalam situasi yang mudah.coba kau berada di posisi sepertiku.ahh..kau payah Ken"
"Memangnya seleramu seperti apa?" Am semakin penasaran.
"Hmm..aku tak tahu.hanya saja aku tidak menyukai perempuan yang terlalu agresif"
"Itu saja?"
"Maksudmu?" Ken balik bertanya heran.
"Apa kau tak menyukai sama sekali dada besar mereka atau pantatnya"
"Aku tak tahu dan tak mau jawab.pertanyaanmu sangat menjijikkan.aku tak tahu perasaan ketika itu.Bahkan aku tak mengingatnya sekarang".
"Kalau kau tak menyukai perempuan yang agresif,lalu kapan saatnya kau berkencan.kau sendiri kelihatan pasif menghadapi perempuan."
Am menggeret kursi belajarnya tepat di depan Ken.keingintahuan Am begitu besar.
"Apa di saat kau dekat dengan mereka,dadamu bergetar?" Ken menggeleng.raut wajah Am terlihat heran.
"Apa di saat kau ciuman denganya,bagian yang ada di dalam celanamu ikut mengeras?"
Mendengar hal demikian,justru Ken menatap Am dengan garang.sontak Ken menendang kaki Am dengan keras,sampai Am meringis menahan rasa sakit."Aku bukan kau.dan kau bukan aku.jadi jangan samakan" nada Ken mengancam.
"Tapi kau seharusnya tak menendangku begitu keras"
"Karena kau cabul"ungkap Ken masih kesal.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ATTACK ( BL Stories )
FanfictionApa jadinya bila seorang pria tampan yang menjadi idola gadis gadis di kampus,kini justru terjerat oleh hati seorang pria.inilah yang terjadi pada Reynand,seorang pria tampan nan tajir yang akhirnya bertekuk lutut cintanya pada Ken,pemuda sederhana...