Part 46

7.4K 491 17
                                    


           Hati Ken masih terselimuti perasaan yang tak menentu.hati kecil Ken berontak keras untuk menaruh perasaan bencinya terhadap Reynand,ini hanya sebagian kecil kekesalan Ken yang sebenarnya meminta lebih untuk di perhatikan.bukan hal yang salah jika Ken bersikap demikian,namun baginya perlakuanya terhadap Reynand sudah bukan sikap yang baik lagi.

Ken melenguhkan nafas malas.jika saja dirinya tak egois sekarang,ia tak akan bersusah payah berfikir keras yang sebenarnya masalah itu ia buat sendiri.Ken mengusap wajah frustasi.otaknya benar benar belum terberai.Ken merasa kacau.ia sangat membenci egonya sendiri.baginya perilaku yang ia tunjuk-kan pada Reynand sangat keterlaluan.hampir saja Reynand terbawa arus oleh jalan pikiran Ken yang buntu.Ken paham,Reynand adalah pria dewasa yang mempunyai segala kelebihan yang tentuknya tak Ken miliki.

"Maafkan aku Reynand"

Ken bergeming lembut.kornea matanya seperti sedang membayangkan pria pujaanya itu.wajah Ken menerawang bebas ke atas,mengais sisa ingatanya yang beberapa jam telah berlalu.

Ceklek!

Suara pintu kamar terbuka.Ken menarik pandanganya ke arah sumber suara.ternyata itu Ibunya.namun bola mata Ken menarik sesuatu yang berbeda.Dokter itu.Ken merasa tak asing dengan wajah pria yang mengenakan jubah dinas berwarna putih itu.ia sangat mengenali gurat wajah itu.Ken berfikir keras untuk mengingatnya.sampai ia terhentak dan terhenyak diam.Ken yakin itu dokter pribadi Reynand.Ken mengingat dirinya saat kejadian rafting itu.ia di rawat olehnya sampai beberapa hari.di rawat oleh seorang dokter yang kini sedang berjalan mendekat ke tempatnya terbaring.

Bisa Ken lihat ke dua wajah itu mengembangkan senyum ke arahkya.rupanya dokter itupun masih mengingat wajah Ken seperti apa,ia membagi senyum ramah itu setelah mengetahui siapa yang terbaring lemah di hadapanya.

"Ken,kau masih ingat dengan dokter..dia kesini untuk memeriksa keadaanmu,dokter datang atas permintaan Rey"

Ibu tiba tiba menyapa sambil mengatakan itu.Ken belum siap menerima kejutan yang mendadak itu.Ken hanya menyunggingkan senyum kecilnya.bentuk kecil penerimaan rasa senangnya.

"Tuan Reynand memintaku merawatmu,kau terluka seperti ini kenapa baru tertangani.ada banyak lebam dan memar di kulit.biar aku periksa sekarang"

Ken tak banyak mengeluh.ia diam dan membiarkan sang dokter memeriksanya.Dokter memeriksa luka di wajah,tangan dan tubuh Ken.ia begitu telaten memainkan peranya.terkadang Ken hanya mengaduh kecil sebagai bentuk kesakitanya ketika dokter memberinya obat yang kiranya bisa mempecepat penyembuhanya.

"Apa kau berkelahi?"

Ken menatap dokter.ia tak tahu harus mengatakan apa jika dokter berkata seperti itu.kornea mata Ken bergerak lincah seakan tahu ingin mencari alasan apa untuk bisa membuatnya tenang.

Ken berusaha tersenyum sambil menatap dokter.

"Aku hanya jatuh dokter.ini tak seperti yang dokter fikirkan"

Ken berkata demikian,dokter justru menampak-kan wajah berserinya.Ken sangat mengerti sikap yang dokter tunjuk-kan.Ken tak pandai menyembunyikan hal itu.bukankah cara yang tepat mengatakan itu pada ahlinya.ia dokter dan ia sangat tahu apa yang ditanganinya.

"Sebagai seorang pria,berkelahi itu adalah hal yang lumrah namun sebaiknya jangan melakukan hal konyol ini lagi.tak ada sisi baik sedikitpun yang akan kau dapatkan"

Ken memandang dokter tenang.ia sangat mengakui apa yang baru saja dokter ungkapkan adalah memang benar adanya.Dokter memberinya beberapa obat yang ia serahkan pada Ibu,kemudian dokter menatap wajah Ken lagi.

"Kau cepat sembuh ya,makanlah obatnya teratur.Tuan Reynand sangat mengkhawatirkanmu"

Dokter perlahan menjauh dari badan Ken.ia berjalan ke arah pintu di ikuti langkah Ibu di belakangnya.ucapan dokter terlalu menohok.Ken maksud  dari kalimat yang di utarakan dokter terakhir itu,Reynand sangat mencemaskan keadaanya.perasaan yang seharusnya Ken sadari dari awal,betapa besar pengharapan Reynand untuk keadaan dirinya.meminta keadaan yang terbaik.namun Ken hampir saja membuat sebuah masalah besar.hanya karena luapan egonya,pertengkaran dengan Reynand seakan diperuncing.Ken menyesal.ia tak mau pertalian itu hancur karena hal kecil yang sepele.

HEART ATTACK ( BL Stories )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang