"Apa kau ingin aku memijat bokongmu supaya kau berhenti meracau,berhentilah bersikap kekanak kanakan, aku jadi lebih suka kau terlihat diam.itu lebih baik."
"Kenapa kau tak membekap mulutku saja kalau kau memang tak ingin mendengarku bicara.ayo lakukan..ayo.."Ken bertingkah seperti orang gila,ia menaikkan dagu seraya memoncongkan bibirnya ke arah Reynand.Ken menggeser duduknya berharap penghinaanya akan lebih terasa nyata.semua tahu. orang waras pun pasti tak akan melakukan hal itu.sangat konyol.memalukan.
Dan apa yang terjadi tak bisa di duga.Reynand tak bersikap seperti apa yang di pikirkan Ken sebelumnya,yang di lakukan Reynand membuat Ken hilang kendali.Reynand menggunakan satu lengannya mendorong tubuh Ken tersentak ke depan sehingga memaksa bibir ke duanya beradu.mata Ken membulat.Ken kaget.seakan tak ada yang bisa dilakukannya,ia hanya terdiam kaku.Reynand menciumnya.
"Benarkah ini?kenapa Reynand melakukan ini padaku?bukankah dia pria normal.kenapa dia menciumku?" Batin Ken berkecamuk.tenggorokan Ken seakan tercekat.membuatnya terdiam dan membisu.
"Aku suka kau diam seperti ini"
Reynand bergeming setelah melepas ciuman dan pelukannya.Benar saja.Ken seperti menjadi penurut.Ken terdiam dengan wajah yang tertunduk.jelas Ken sedang memikirkan apa yang baru saja terjadi,batin Ken bergemuruh.Reynand masih bermain dengan kemudinya.tak ada reaksi apapun dari wajah Reynand.masih sama.wajah datar dan tenang.Reynand tak menunjukkan perbedaan sikap yang berarti.semuanya seolah berjalan wajar wajar saja.Beberapa menit berlalu setelah ciuman itu,keadaan seperti tak bernyawa.semua tenggelam dalam keheningan.kalaupun bisa terdengar,mungkin detakan jantung Ken-lah yang semakin kencang tak beraturan.
Ken masih menyimpan wajahnya.menyembunyikan rautnya yang sama sekali tidak dalam keadaan baik.dalam diamnya,batin-nya berteriak kencang ingin sekali menghakimi pria yang di sampingnya kini.
Dengan tanpa memandang ke arah Reynand,Ken akhirnya mengungkapkan sesuatu.
"Kenapa kau lakukan itu" nada Ken begitu pelan.
"Melakukan apa..." Reynand melirik ke arah Ken.
"Kau tak usah berkilah dan mencari tema lain untuk di bicarakan..kenapa tadi kau menciumku"
mendengar pertanyaan Ken,senyum tipis mengembang di bibir Reynand.Melihat ekspresi Reynand demikian,hasrat Ken semakin besar untuk menyerangnya dengan berbagai pertanyaan.
"Kenapa kau justru tersenyum.ada yang lucukah...apa kau sadar apa yang telah kau lakukan tadi"
"Aku tersenyum karena melihat wajahmu yang semu seperti itu.lihatlah dirimu sendiri di cermin jika yang ku katakan bohong..iya aku mencium-mu ,aku sadar itu.kenapa?apa ada yang di permasalahkan..?" Reynand menepikan mobilnya sebentar.ia ingin obrolan-nya terasa menyenangkan tanpa ada gangguan seperti pada saat ia mengemudi.
Reynand mematikan mesin mobilnya kemudian menghela nafas panjang.
"Apa kau marah karena aku mencium-mu " Ken masih terdiam.dan Reynand berkata lagi.
"Aku tak yakin jika kau marah"
"Kenapa kau bisa mengatakan itu" Ken mengatakannya sedikit kesal.
"Lihatlah wajahmu itu...apakah jika kau marah wajahmu akan terlihat semu seperti itu..itu bukan wajah garang.wajahmu merona" lagi lagi Reynand mengulas senyumnya.
"Memangnya kau tahu apa tentang ekspresi marahku..kau tak berhak sama sekali menilaiku"
"Oh ya...begitu ya" Reynand mendekati Ken perlahan.di tatapnya mata Ken dalam dalam.
"Apa kau biasa lakukan ini pada semua orang..mencium dengan seenaknya.aku masih tak percaya kau tadi menciumku seperti itu.." seolah mengabaikan perkataan Ken,Reynand justru semakin merapatkan tubuhnya.
"Apa kau tak kasihan dengan Jen,kekasihmu.aku tahu dia pacarmu " Reynand menatap Ken kaku.nampak dari dahi Reynand jelas ada rasa penasaran yang besar.pertanyaan Ken benar benar membuat Reynand mati kutu.
"Kau tahu itu darimana"
"Apa aku perlu menjelaskan itu.kau tanyakan sendiri nomor yang tadi menghubungimu tanpa inisial itu"
"Kenapa kau tadi tak mengatakannya padaku" Reynand menyanggah ucapan Ken.
"Kau ingin tahu tentangku,tapi kenapa aku tak di ijinkan mengetahu tentangmu"
Reynand mengusap pipi ken pelan.sesaat wajah Ken kembali merona.Sampai Reynand mengatakan sesuatu.
"Aku menyukaimu Ken.aku ingin menyelesaikan masalahku tanpa kau perlu tahu.kau jangan kawatir.aku tahu apa yang harus aku lakukan" Reynand menebar tatapan sendu.seolah ingin menjelaskan perihal gejolak hati dan perasaanya.
"Kenapa kau menyukaiku yang sejatinya aku seorang pria,bukankah kau masih berhubungan dengan Jen.gadis kekasihmu itu"
"Aku menyukaimu karena kau menarik bagiku.mungkin karena kau juga seorang pria.ini akan terlihat lain,tapi apapun ini semua tak akan mengubah pendirianku.aku menyukaimu walapun kau seorang pria.kau dengar itu?"
Ken memperlihatkan wajah semu itu.Ken blushing.ke dua tangan Ken telah tergenggam erat oleh Reynand.remasan jari Reynand terasa begitu kuat.
"Kau masih punya Jen..dan sekarang kau mengatakan kau menyukaiku.apa kau berniat untuk berselingkuh.aku harap cintamu tak serendah itu"
"Apa kau ingin aku menelpon Jen sekarang untuk meyakinkan dirimu.." Reynand mengambil handphon-nya dan menyerahkan pada Ken, menunjukkan keseriusan bahwa tak ada yang perlu di ragukan.
"Jangan...tak perlu.aku kawatir hal buruk akan terjadi."
"Tenang saja.biar aku selesaikan ini semua" Reynand menampak-kan senyum kecilnya saat mengatakan itu.Ken agak kawatir.ia tak sanggup membayagkan kemarahan seorang gadis jika mengetahui kekasihnya berselingkuh dan dengan terang terangan memutuskan hubungannya.Ken tak tak sanggup membayangkannya.
Reynand mendial nomor yang tertera di layar handphon-nya dan sengaja meload speaker di depan Ken ,seperti ingin menunjukkan kelasnya.ada suara manis menyapa dari seberang sana.
"Hai Rey..apa kau merindukanku.tumben sekali kau menelpon.biasanya bisa di hitung jari kau menghubungiku..honey kau ingin bertemu denganku ya"
"Sudahlah Jen,kau jangan bersikap menjijik-kan seperti itu.aku mual mendengarnya.aku menghubungimu karena ingin memutuskan hubungan denganmu jika kemarin belum cukup meyakinkanmu..kau jangan mengangguku lagi.aku sudah punya kekasih"
"Oh..siapa wanita itu.apa dia lebih baik dariku hah.."
"Dia jauh lebih baik darimu.dan dia seorang pria." Sontak Jen tertawa dari seberang telepon.tak menyangka mantan kekasihnya itu telah pindah haluan.Di lain sisi Ken mengacak acak rambutnya sendiri mengetahui kejujuran Reynand.wajah Ken frustasi.malu bercampur takut.Jen tertawa girang.suaranya masih terdengar jelas.
"Hahaha Rey,kau ternyata memiliki selera yang berbeda.bilang sama pacar priamu,sewaktu waktu aku akan mengambilmu lagi darinya"
"Diam kau..!" Reynan menutup handphon-nya seraya melepas simcard nya dan membuangnya keluar kaca mobil.
"Kau lihatkan.aku sudah mengatakan pada Jen.dia tak bisa menghubungiku lagi.kau tak perlu cemas." Reynand menyalakan mesin mobilnya kembali.melaju perlahan menyusuri pepohonan pinus yang menjulang.Ken tersenyum?yang pasti Ken merasa begitu bahagia.hati Ken belum pernah merasakan sebahagia ini sebelumnya.bahagia kali ini yang Ken rasakan sangat lain.apa ken juga merasakan perasaan itu..?
Ken merona lagi.ke dua pipi Ken semu..
Bersambung...
° maaf kalo PART ini terlalu panjang
° tetap dtggu vote+ coment
° Bakal ada kejadian seru banget di NEXT PART
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ATTACK ( BL Stories )
FanfictionApa jadinya bila seorang pria tampan yang menjadi idola gadis gadis di kampus,kini justru terjerat oleh hati seorang pria.inilah yang terjadi pada Reynand,seorang pria tampan nan tajir yang akhirnya bertekuk lutut cintanya pada Ken,pemuda sederhana...