Part 35

9.1K 635 22
                                    


      "Ken...bangun,ada yang mencarimu." Am memberi sinyal dengan sedikit menggoncangkan tubuh Ken yang masih tertelungkup.tak ada reaksi dari Ken.ke dua kalinya memaksa Am melakukan hal yang sama,namun kali ini hentakan yang Am ciptakan jauh sedikit bertenaga.erangan kecil muncul.setengah bergumam Ken tersadar,belum sepenuhnya mata itu menampak-kan warna hitamnya.

"Ada apa Am..kenapa kau menggangguku,tidakkah kau lihat aku sedang tidur." Suara itu terdengar seperti memaki,namun kenyataanya justru lebih terdengar tak jelas seperti berceracau.intonasi yang Ken keluarkan lemah.Am menyadari betul Ken belum benar benar terbangun.itu sebagian kecil reaksinya saja.

"Ayolah Ken bangun..ada yang mencarimu.dia sangat ingin bertemu denganmu.jangan buat ia lama menunggu..cepatlah." Am masih berdiri di tepian dimana Ken sepertinya enggan untuk bangun.posisi Ken memunggungi Am membuat Am tak bisa melihat wajah Ken yang mulai membuat dirinya merasa kesal.badan Ken masih meringkuk menyembunyikan wajah itu dalam tubuhnya yang masih terlipat.

"Siapa yang mencariku." Ken berkata tanpa memandang Am.ia masih membenamkan wajah itu dalam bantal.

"Rey mencarimu"

"Bukankah aku sudah bilang padamu bahwa aku sedang tak ingin berbicara padanya,katakan pada dia aku sedang tidur atau kau cari alasan lain."

"Dia sudah ada disini.sekarang dia di belakangmu "

"Apa...!" Sontak Ken dibuat histeris.matanya tiba tiba menyalang lebar.seakan ingin membenarkan apa yang ia dengar sejurus kemudian Ken berbalik badan.berdiri seorang pria tampan sedang menatap dirinya.terlihat pria itu menaikkan ujung alis matanya.memainkan pandanganya seolah ingin membunuh Ken dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.

"Reynand...kau???" Ucapan Ken tercekat heran.nada suaranya terdengar menyatu diantara perasaan takut dan bimbang.

"Kenapa..apa kau merasa kaget?" Reynand menimpali ucapanya dengan begitu santai.

"Kenapa kau tiba tiba ada disini.tidak sopan masuk kamar orang sembarangan.harusnya kau mengetuk pintu terlebih dahulu.kau selalu saja membuatku jantungan." Ken mengumpat kesal.nafasnya mendengus kecil.mengeluarkan sedikit emosinya.

"Rey sudah melakukan semua yang baru saja kau katakan,aku yang menyuruhnya masuk." Tiba tiba Am menyela ucapannya.

"Kau...huhft!" Mata liar Ken menghunus tajam ke arah Am.Am sangat tahu maksud tatapan itu.berharap keadaan akan menjadi lebih baik,Am sangat cerdas membaca situasi.

"Sebaiknya aku keluar,kalian mengobrolah bicarakan masalah kalian masing masing" Am beringsut.meninggalkan Ken dan Reynand yang menatap dirinya mengayun kakinya keluar kamar.kemudian Am menutup kembali pintu itu.

"Apa kau selalu menghindar jika menghadapi sebuah masalah." Reynand menatap Ken intens.

"Masalah apa yang kau maksudkan" Ken menyergah ucapanya.Reynand masih saja memandangi Ken sambil melipat ke dua lenganya di dada.

"Kau menghindar dariku.kau mematikan handpon mu dan kau menangis.aku sudah cukup tahu itu" mendapat pernyataan yang keluar dari mulut Reynand membuat bola mata Ken bergerak lincah,sungguh kalimat itu membuat Ken tersudut bingung untuk membuat alasan yang membenarkan dirinya.

"Apa hanya karena aku telat menjemputmu kau marah seperti ini?"

"Tidak! Siapa yang mengatakan itu.kau tidak tahu apa apa."

"Lalu kenapa kau bertingkah seperti ini..." Reynand selangkah maju mendekati Ken menghamparkan wajahnya untuk terasa lebih dekat,menjadikan seperti tak ada jarak diantara wajah ke duanya.sesaat keadaan berganti hening.tak ada suara.empat mata yang saling bertatapan itu hanya menyisakan nafas yang saling tak beraturan.Ken tak tahu kenapa tiba tiba ciuman lembut mendarat di bibirnya.sapuan lidah Reynand tak cukup membuat Ken bereaksi.Ken hanya melenguh pelan.menerima lidah Reynand dalam rongga mulutnya.menekan bibir ke duanya lebih menyatu,namun tiba tiba...  

"Tok..tok ..tok " terdengar sebuah ketukan dari luar.
secara refleks Ken mendorong tubuh Reynand.membuat pagutan ciuman itu terlepas paksa.memaksa Ken untuk membukanya.

"Kenapa sepi sekali,apa kau sudah menyelesaikan masalahnya dengan Rey..,aku mau mengambil handponku yang aku taruh di meja" tak ada balasan ucapan dari Ken hanya saja Ken benar benar terlihat sangat gugup.

"Kau kenapa Ken...???" Am sepertinya tahu bahwa Ken memang bertingkah aneh.

"Ti...ti..dak apa apa" nada Ken terbata.jelas Ken tak mampu menutupi kegugupannya.

"Baiklah,aku tinggal ya" Am menggeret kakinya keluar kamar sambil menatap Ken yang baginya sangat aneh.ke dua alis Am terangkat.kebingungan mendapati gelagat Ken yang seperti itu.sebelum Am benar benar menutup pintu itu,sekilas Ken menampakkan senyumnya.bagi Am itu hanya terlihat senyum pemaksaan karena terkesan datar.

Bersambung...

HEART ATTACK ( BL Stories )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang