* ini aku publish lagi Part 4 yang sempat aku delete.Mohom maaf kalo jadi nya acak"an.Banyak yang minta part ini segera di publish.enjoy ya..😉😉😉 *
-----
" Kenapa kau menatapku seperti itu! apa kau ingin aku tendang lagi!!?" Ken berdecih kesal.Aura wajahnya masih menyimpan kemarahan.
"Tidak! aku serius.Apa kau mendengar sesuatu?sepertinya ada yang sedang bertengkar di luar sana.Coba kau pasang pendengaran mu baik baik." Ken terdiam untuk beberapa saat.Garis wajah nya berubah tawar.Ken mencerna keadaan dengan cara diam.Bola mata nya juga tak bergerak sedikit pun.Dan Ken sepertinya dapat mulai membaca keadaan yang terjadi.
"Aku tak mendengar dengan jelas Am!"
Ken mengambil inisiatif dengan menempel telinga nya pada daun pintu.Mimik wajah nya berubah mengikuti keadaan yang di dengar nya di luar sana.
"Menurut mu siapa yang melakukan kegaduhan itu,bukankah ini hari libur yang kebanyakan orang menikmati waktu mereka di rumah?"
Ken mencuri pandang tepat ke wajah Am.Sedangkan yang diamati hanya mengangkat kedua bahu nya,sinyal bahwa dirinya memang benar benar tidak mengerti.Ken dan Am saling melempar tatapan.Dan kegaduhan itu sepertinya memang sebuah pertengkaran.Terdengar tangis pecah yang keluar dari mulut seorang gadis.Ratapan nya mengalir diikuti permohonan maaf.Terdengar sepertinya posisi si gadis berada di ambang yang salah.Beberapa kali ucapan penyesalan di tampik nya kasar oleh si pria.Nada nya terdengar geram.Cacian kemarahan nya tak terbendung.Nada berat khas seorang pria terdengar menakutkan.
Suara kemarahan itu benar benar sangat menggetarkan nyali.Ucapan bernada kekecewaan.Ken membuka sedikit celah pintu kamar nya,membuat sedikit mata nya dapat memyaksikan sesuatu di luar sana.Ken mengintip penuh hati hati.Dapat terdengar oleh nya perdebatan itu walau samar.Nampak pria tegap berdiri angkuh seraya menyesapkan kedua tangan di saku celana nya.Nada tinggi yang keluar,Ken dapat mendengar nya secara jelas.
"Cukup Jen! aku sudah tak ingin lagi mendengar penjelasan mu.Aku sudah muak! sebaik nya kau pergi dari sini sebelum kesabaran ku habis.pergi!!!"
Seorang pria bernada lantang seolah berusaha mengeluarkan emosi nya.Di hadapan nya terlihat seorang gadis yang menangis sendu,memohon kebaikan atas kesalahan nya.Wajah cantik itu basah oleh air mata yang menggenang.
"Maafkan aku Rey,aku tidak bermaksud menyakiti mu.Biar aku menjelaskan semua nya.Tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan semua nya.
"Tidak! aku tidak perlu penjelasan mu lagi.apa yang ku lihat sudah mampu menjelaskan semua!" Pria itu membuang wajah nya kasar.Ia hanya persembahkan senyum nya yang culas.
"Aku baru tahu ternyata kau sama rendah nya dengan seorang pelacur!"
plakkk
Tamparan keras mendarat di pipi nya kasar.
"Maafkan aku Rey, aku tidak bermaksud menyakitimu."
"Sudahlah Jen,sebaik nya kau tinggalkan aku sendiri.Kita tidak perlu berhubungan lagi.Aku sudah terlalu sakit dengan apa yang sudah kau lakukan padaku,silahkan kau kembali pada pacar priamu itu.Aku sudah tidak akan peduli lagi padamu.Kita putus!"
"Rey,ku mohon tolong dengarkan aku.Kau tidak bisa melakukan seperti ini padaku."
"Lepaskan tangan mu Jen! keluar dari kamarku sekarang,keluar!"
Gadis itu bersimbah tangis.Dia terusir.Pria itu mendorong nya keluar kamar.Kemudian terdengar keras sebuah pintu yang di banting.Gadis itu benar benar terisak dan pergi.Wajah nya sangat pias karena tangis yang mengucur deras.
"Ada apa Ken,kau lihat sesuatu?" Am bertanya setelah mendapati mimik Ken yang mengandung banyak pertanyaan.Wajah Ken panik.Nafas nya tiba tiba terdengar memburu.Bola mata nya bergerak lincah kesana kemari.
"Kau bisa ambilkan aku minum?aku tercekat.Aku tak bisa bernafas dengan baik." Am bergerak cepat.Ia setengah berlari dan kembali dengan segelas air putih di tangan nya.
"Terima kasih Am!" seperti kehausan yang teramat sangat,Ken menenggak nya cepat sampai hampir tak bersisa.Ken kendorkan pernafasan nya dan memulai mengambil udara untuk bicara.
"Apa kau tahu,seseorang yang tinggal di seberang kamar kita! kau mengenal nya?aku mendengar gadis itu menyebut nya Rey.Kau pernah dengar nama itu Am?mereka benar benar sedang bertengkar.Pria itu mengusir nya." Bola mata Am berputar.Ia sedang berfikir.
"kalau tak salah mungkin saja itu Reynand.Seluruh kampus tahu siapa dia.Tapi aku tak yakin karena aku belum melihat nya sendiri." Jawab Am yakin.Tatapan itu tak di ragukan Ken sama sekali.Dan tiba tiba ada suara lebih keras terdengar lagi.Seperti sesuatu yang pecah.Ken dan Am saling mengadu pandang.
"coba kau tengok lagi Ken apa yang terjadi di sana!" Ken terperanjat begitu melihat nya.Mata nya mendelik seakan tak percaya.Ken melihat darah.Darah segar merah pekat menetes dari sela jari jari tangan kanan pria yang di sana.Ada banyak pecahan kaca berserakan di samping pria yang sedang duduk dengan melipat wajah nya itu.Dia baru saja menghantam cermin kamarnya.Ken melihat itu karena memang pintu kamar di seberang sana tak tertutup sempurna.Wajah Ken gemetar.Ia begitu panik.
"Aku harus membantu nya Am! dia terluka.tapi bagaimana ini,apa yang harus aku lakukan." Ken berlari menuju lemari samping tempat tidur nya.Ia ambil kotak itu.
"jika kau ingin tahu,ikutlah denganku!" Ken membuka knop pintu,sedang Am mengekori nya dari belakang,menyimpan rasa penasaran yang besar.
>>> lanjut ke part 5 ya...
∆ silakan baca juga ceritaku yang lain
• Turn off me (bl stories)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ATTACK ( BL Stories )
FanfictionApa jadinya bila seorang pria tampan yang menjadi idola gadis gadis di kampus,kini justru terjerat oleh hati seorang pria.inilah yang terjadi pada Reynand,seorang pria tampan nan tajir yang akhirnya bertekuk lutut cintanya pada Ken,pemuda sederhana...