Part 16

15.4K 893 7
                                    

     ** flashback **

   -Reynand POV-

      Ada banyak desingan kata berkecamuk di kepala ku.wajah Ken.Wajah lucu itu,sungguh terlihat menggelikan.Aku tak habis pikir semua kekonyolan yang ia buat, mampu menyirat sebuah pertanyaan yang menggantung terhadapku dan menyimpan banyak pemikiran yang menjadi tanya.

Kenapa ia seperti itu??
Ada apa dengan dia??

Aku melenguh melepaskan nafas panjang ku.Membiarkan aku bersikap tenang.Aku kembali melepaskan deru nafas ku yang mendengus,meluruhkan rasa kekacauanku saat ini.Kembali ku tutup pintu kamarku dan ku biarkan kaki ku merangsek ke kamar mandi.membuang kepenatan.tak berapa lama ku puter shower yang menggantung,menimbulkan gemericik air yang terdengar.

Sesaat kemudian...

     Tak butuh waktu lama,Aku kembali dengan tubuh ku yang basah dengan embun agak besar di tiap pori kulitku.Dan aku bisa merasakan kesegaran itu di tubuhku .Sebuah handuk kulilitkan mengitar di punggungku.menutup bagian bawah tubuhku yang memang ku anggap intim.Aku bisa mencium aroma wewangian menyeruak memenuhi kamarku,karena aku sengaja membalurkan wewangian itu di tubuhku.Aku sempat terhenyak kaget saat ku dapati  seseorang berada di kamarku tiba tiba.


"Kapan kau datang.tak bisakah kau mengetuk pintu atau setidaknya mengucapkan salam terlebih dahulu " Seseorang itu terlihat menengokkan wajahnya ke arah ku,hal yang sepertinya sama.ia kaget.wajahnya sudah dapat terbaca.Aku sudah terbiasa dengan perilaku temanku ini.Agam.pertemanan yang cukup lama,membuat kami sudah saling mengenal dan memahami masing masing.

"Tadi aku ketuk pintu beberapa kali.sampai aku teriaki namamu dari luar.aku seperti orang bodoh saja.dan aku tak mau habis suaraku hanya karena meneriakimu seharian."

"Kau baru mandi ternyata.hei kenapa itu.ada apa dengan tanganmu.kenapa ada perban disitu " ekor mata Agam menangkap tangan ku yang mungkin terlihat berbeda.

"Tanganmu kenapa Rey.."


"Ah tak apa apa.hanya luka kecil."

Aku hanya menjawabnya singkat.

"Apa kau menelponku tadi karena masalah ini?"

Agam menatapku intens.Dan ia tahu dari anggukan kecil yang ku perlihatkan.jawaban yang terkesan biasa saja.namun menyisakan banyak pertanyaan.

"Nanti kau akan tahu.kita akan keluar.pikiranku sedang jengah.pikiranku hari ini begitu kacau.tunggu sebentar aku akan ganti baju dulu ".

Aku meninggalkan Agam yang masih memasang wajah datarnya.ada banyak kosakata yang tersimpan.Agam duduk di tepian ranjang sambil memainkan handphon nya.

"Kau seperti tetangga kamarku yang di seberang,kau seperti Ken.membuat hariku makin frustasi.kau datang dengan teriak teriak."

Suara itu muncul tiba tiba bersamaan dengan sosok yang terlihat sangat tampan dan rapi.itu Reynand.blezer hitam yang di kenakannya membuat Reynand makin maskulin.

"Ken??tetangga kosmu yang mana??sepertinya aku belum mengenalnya.tak biasanya kau bisa akrab dengan orang baru.aku sudah lebih mengenalmu Rey "

"Eh tunggu dulu.apa kau akan mengajak Jen juga,kau terlihat rapi sekali hari ini.pantas saja dia begitu mencintaimu,kau pria beruntung"

Ucapan Agam terhenti.Aku menatapnya tajam.bola mataku bisa di saksikan siapapun jika aku tak nyaman dengan pertanyaan itu.Dan bisa ku pastikan aku sama sekali tidak menyukai pertanyaan bodoh itu.


"Kau jangan sebut nama itu lagi di depanku"

"Tapi kenapa?ada apa Rey..apa yang terjadi antara kau dan Jen.."

"Sudah ku bilang jangan sebut nama itu lagi! "

Nada ku buat dia berubah geram.Agam memahami yang ada padaku.itu sinyal.sebuah ungkapan akan kemarahan yang besar.dan Agam tahu yang ku rasakan.

"Maaf..maaf Rey,mungkin nanti kau akan menceritakan hal ini padaku.aku pikir luka yang di tanganmu ada hubungannya juga.aku siap menjadi pendengar terbaikmu.kau temanku.kau harus tahu itu"

"Sudahlah nanti kau akan tahu sendiri masalahku.jangan kau terlalu mendramatisir keadaan.ini hanya masalah sepele "

"Rey kau mau kita kemana?

"Apa kau masih ingin duduk disitu saja..kita keluar sekarang.aku lapar."

Agam mengikuti jalan ku yang memang sudah menjauh dari tempat mengambil duduk.

"Kau tutup kembali pintu kamarnya"

"Sialan kau Rey,memangnya aku pembantumu"

umpatan Agam hanya ku balas dengan senyum data,kemudian kami pun meninggalkan kamar asrama.melangkah keluar di ikuti percakapan percakapan kecil mereka.

Bersambung...

HEART ATTACK ( BL Stories )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang