Kelopak mata Ken bergetar lemah,terasa olehnya tatapan nanar yang menghalau pandanganya.ada rasa nyeri yang membekas di seluruh tubuh.Ken merasakan ada sesuatu yang tak asing baginya.ia tatap agak lama langit langit kamar.sketsa itu sungguh tak asing bagi Ken.sudah hampir separuh waktu Ken tak sadarkan diri.ia membuka matanya sudah berada di tempat yang berbeda,di sebuah kamar di atas kasur empuk yang membuat tubuhnya terasa nyaman.Ken sangat mengenali kamar itu sekarang.kamar yang jarang ia tempati.terasa sedikit tak biasa namun ada rasa kenyamanan yang tak pernah di bayangkan.jam panda itu...sudah yakin Ken pastikan sekarang ia berada di kamarnya,kamar yang selalu ia tinggalkan.Indra penglihatan Ken bermain.ia mengarahkan jurus tatapanya di setiap arah.batin-nya senantiasa menyimpan banyak pertanyaan.Ken gerak-kan sedikit tubuhnya memapahnya bangkit.rasa sakit di setiap tulangnya membuat Ken hanya mampu meringis kecut.ia mencoba menahan rasa sakit itu namun tubuhnya menolak,tak ayal ia gagal untuk bangkit.Ken merasakan seolah sekujur persendian tubuhnya remuk.menyisakan rasa sakit jika di gerak-kan."Kau sudah bangun Ken..jangan paksa tubuhmu untuk bergerak dulu.." Ibu Ken muncul dari belakang pintu kamar.matanya menyimpan rasa kekhawatiran disana.dengan serta merta ia hampiri Ken cepat.
"Ibu sangat khawatir dengan keadaanmu..kau kenapa,siapa yang telah membuatmu seperti ini,apa kau berulah sampai kau di buat badanmu hancur seperti ini...katakan pada Ibu siapa yang melakukan-nya,dari kau lahir sampai kau sebesar ini tak sekalipun Ibu pernah menyakitimu secara fisik,jika ada orang lain yang justru menyakitimu sampai seperti ini Ibu tak rela.."nada Ibu Ken parau.suaranya jelas menahan kesedihan yang teramat,ia usap kepala putranya itu.betapa mirisnya,Ia paksakan korne matanya menatap banyak lebam yang menghiasi di kulit putra kesayanganya.ia tak sanggup membayangkan rasa sakitnya seperti apa.orang tua manapun tak ada yang mau situasi itu.menyakitkan terlebih batin seorang Ibu.
Ken masih mengunci mulutnya.ia bingung ingin menceritakan apa.keadaan yang seperti ini membuat pikiranya kusut.ia tak tahu harus memulai dari mana.pikiranya mengambang.Ken menatap teduh wajah Ibunya.Ken harus mendengar kembali pertanyaan yang sama meluncur dari Ibunya.
"Katakan yang sebenarnya pada Ibu Ken,apa yang membuatmu seperti ini..Ibu justru akan sangat kecewa padamu jika kau berniat menyembunyikanya dari Ibu..kau orang yang paling Ibu cintai di dunia ini..Ibu tak mau kau seperti ini."Ken mengalihkan tatapanya sebentar,kemudian ia adu kembali pandanganya.wajah Ibu Ken tidak tenang.hanya aura kesedihan yang mendominasi.
"Ada pemabuk yang mengangguku malam itu,dia berniat merampas harta benda yang kumiliki.Ken tak punya apa apa,lantas dia memukuli ku sampai seperti ini."
"Benarkah apa yang kau katakan..kau keluar kemana kenapa kau tak bersama Am teman asramamu itu."
"Ada saatnya dimana Ken butuh waktu untuk menyendiri..Ibu tak usah terlalu mencemaskan.."
"Bagaimana Ibu tidak cemas,sedangkan keadaanmu sendiri seburuk ini..untungnya ada polisi yang membawamu pulang saat kau tak tersadar.mereka melihat identitas di dompetmu ,ibu sangat bersyukur sekali akan hal itu..sekarang Ibu putuskan kau tidak boleh kemana mana termasuk kuliahmu.kau bisa libur dulu.Ibu ingin agar kau lekas membaik...oh ya Ken apa Reynand sudah mengetahui hal ini..." Ken sepertinya terpancing dengan pertanyaan terakhir Ibunya.bola mata Ken membeliak tajam.detakan di dadanya ada yang bergemuruh.
"Sebaiknya Ibu tidak perlu memberitahu dia,ada hal yang jauh lebih penting baginya..Aku tak perlu rasa iba dari orang lain yang membuatku semangat.Aku sudah memiliki Ibu yang tak perlu ku dapatkan dari siapapun.."
"Jika itu maumu Ibu tak bisa berbuat banyak..namun perlu kau ingat,teman sejati akan peka jika ada sesuatu buruk menimpa temanya,termasuk Reynand Ibu rasa dia teman yang baik."tak ada reaksi lebih yang Ken tunjuk-kan.wajah itu masih terkesan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ATTACK ( BL Stories )
FanfictionApa jadinya bila seorang pria tampan yang menjadi idola gadis gadis di kampus,kini justru terjerat oleh hati seorang pria.inilah yang terjadi pada Reynand,seorang pria tampan nan tajir yang akhirnya bertekuk lutut cintanya pada Ken,pemuda sederhana...