Ken mencoba untuk berfikir jernih.alasannya tidak lain adalah untuk mengendalikan pikiranya yang sedang berada dalam keadaan buruk.
Ken merebahkan badannya di tempat tidur.bola matanya menari nari.sepertinya Ken sedang memikirkan sesuatu.mencari apa yang sedang di pikirkanya,Ken menatap Am.
"Am..kau mengenal dia?" Ken menatap Am penuh pertanyaan.mendapati seruan Ken yang mendadak itu,wajah Am terdiam.
"Kenapa kau diam,apa bertanya padamu.apa kau mengenal dia?"
"Aku tak begitu mengenalnya.bahkan tak sesuai di bilang teman.karena aku hanya tahu nama Dia dari teman teman di kampus kita " Ken begitu terhentak mendapati jawaban dari mulut Am.
"Bisa kau jelaskan padaku apa yang kau ketahui?bagaimana kau bisa tahu sedangkan aku tidak.bukankah kita hampir punya aktifitas dan waku yang sama di sini." Ken mengganti posisi tubuhnya.sekarang Ken terduduk.matanya tak lepas dari pandangannya ke arah Am.
"Apa kau tak ingat.kau telat masuk kampus berapa hari ".
"Empat hari " Ken menjawab datar.
"Apa kau yakin kalau kita selalu berada di jam kelas yang sama.coba kau ingat ingat "
"Aku lupa mengingatnya,tapi..."
"Itulah jawabannya,kau tak selalu mengikutiku kan,karena terkadang jam kelas kita berbeda" Am sedikit menghela nafas.mencoba menggambarkan situasinya.
"Itu alasan aku kenapa aku dari tadi tak banyak bicara ketika kau menghampiri Dia dan mulai mengamuk di depannya.aku tak mau terlibat lebih jauh dengan Dia.karena aku tahu,Dia anak pemilik kampus ini " mendengar hal itu,Ken tercengang seakan tak mempercayainya.
"Namanya Reynand.di kampus ia sering di panggil Rey.aku tak kaget dia di gilai banyak gadis gadis disini.kau pun pasti tahu.selain dia tampan juga kaya.Dia salah satu murid yang pintar"
"Otak dia pintar untuk akademis.tapi nol besar tingkah lakunya" Ken tiba tiba menyela dari ucapan Am.
"Dia orangnya seperti itu.kaku dan dingin.hanya orang yang kuat mental yang mampu mendekati Dia.mungkin itu tadi pacarnya.sedang berselisih"
"Aku tak perduli siapa dia.aku sudah cap Dia sebagai orang yang brengsek.memangnya kenapa kalau Dia anak Rektor.Aku tak takut.jangan kira aku takut pada Rrr..siapa namanya ?" Ken begitu tak mengingatnya.
"Reynand" Am mencoba membantu mengingatnya.
"Iya Reynad.aku tak takut padanya.mentang mentang anak Rektor,kaya ,tampan.Dia rendahkan orang di sekitarnya.sombong sekali Dia"
"Kenapa kau tak beritahu aku Am,kalau kamar Rey di seberang kamar kita" Am hanya memutar kepalanya sedikit.Am tidak tahu hal itu.
"Sial ! Kenapa kamar kita begitu dekat dengannya.semua ini akan membuatku gila"
Ken sepertinya menyesali keadaan.rasa ketidaksukaanya terhadap Rey begitu kentara.jarak mereka terlalu dekat.apalagi hanya di batasi lorong jalan sebagai pembatas.
Sementara Am sepertinya tidak terlalu ambil pusing.Menurutnya,membuang buang waktu saja dengan semua keadaan yang terlalu di dramatisir.Ulah Ken hanya membuat Am semakin tak mengerti dengan segala sifatnya.bagi Am,Ken bisa menjadi dewa penolong,namun di sisi lain Ken mampu menjelma sesosok monster menakutkan yang siap menerkam siapapun yang mengganggunya.sungguh complecated.
"Ken,ayo kita cari makan di kantin.perutku sudah lapar." Pernyataan Am yang tak di sadari,sempat membuat Ken kaget.
"Mm..kamu duluan saja.aku masih belum terlalu lapar"
"Apa kau akan menunggu perutmu benar benar terasa lapar?" Am menatap Ken sebelum beranjak dari kamar.
"Iya nanti aku menyusulmu,aku akan mandi dulu"
"Baiklah" Am pun mengilang dari pandangan Ken dan menutup kembali pintu kamar.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ATTACK ( BL Stories )
FanfictionApa jadinya bila seorang pria tampan yang menjadi idola gadis gadis di kampus,kini justru terjerat oleh hati seorang pria.inilah yang terjadi pada Reynand,seorang pria tampan nan tajir yang akhirnya bertekuk lutut cintanya pada Ken,pemuda sederhana...