Part 43

7.5K 508 24
                                    


       Ken tak mampu berkutik.harapan bisa melepaskan diri sangat kecil.pertahannya jelas tak sebanding.kecil kemungkinan Ken dapat memberontak,Ken benar benar pasrah oleh keadaan.wajah Ken tertarik ke belakang saat pria itu menarik rambutnya paksa.

"Kau dengar pria jalang...ini pembalasanku.. aku akan membuatmu menderita atas semua apa yang telah kau lakukan padaku,berteriaklah meminta pertolongan pada pacar priamu...ayo berteriaklah.."wajah Ken meringis sakit mendapat perlakuan itu.sebuah bogem mentah mendarat tepat di perut Ken.Pria itu meninjunya keras.Ken limbung.tubuh kecilnya terhuyung tak berdaya.pengampunan dari mulut Ken seolah tidak ia gubris.Pria kasar itu makin kesetanan.memperlakukan Ken tanpa belas kasih.wajah Ken pias.Ia menderita atas deraan yang menimpanya.mata Ken berair pilu.meronta meminta pertolongan bagi siapa sapa yang mendengarnya.

"Lepaskan aku ku mohon...aku tak pernah sekalipun menyakitmu kenapa kau berbuat seperti ini padaku..."Ken meronta meminta pengampunan.tangisanya kian memilukan.air mata itu sudah cukup mampu membuktikan jika Ken benar benar merasa tersiksa.pria garang itu makin kalap.dua kali pukulan keras di perut Ken membuatnya tersungkur dan ambruk.pria itu menjambak rambut Ken hingga wajahnya terculas ke atas.

"Dengar kau pria menjijik-kan..aku akan sangat senang jika kau menderita.kau akan merasakan betapa sakitya aku waktu itu,aku sangat membenci kaum sepertimu kau dengar hah...kau itu sampah!kau dengar..." lagi lagi tamparan keras mendarat di ke dua pipi Ken.menyisakan lebam biru penuh kegetiran.bahkan wajah itu hampir membuat siapapun miris menatapnya.pias dan penuh luka.ada darah merembes keluar dari sudut bibir Ken.mengalir pelan dan meluncur perlahan.Ken tergolak lemah.badanya gemetar.nyeri terasa menggetir di perutnya.sengau tangisanya terdengar meratap.matanya tak awas untuk menatap.lebam di sekitarnya membuatnya nanar.

"Mana pacar priamu yang kau banggakan itu...berteriaklah mintalah tolong padanya..manusia sepertimu memang harus di binasakan." Pria itu kembali menghujami Ken dengan serangan.kini ia menendang perutnya.keadaan Ken yang tergolak tanpa daya membuatnya mudah saja ia menyiksanya.pria itu girang ia tertawa lantang.bibir kasarnya masih saja mengumpat kasar.tangan Ken bergetar,sepertinya sedang menyusuri sesuatu.tangan lemah itu menyelam dalam celananya pelan.mengambil sebuah ponsel.namun tak semudah itu.sebuah kaki besar menginjak menekanya kasar.

"Kau mau menghubungi pacar priamu hah...tak semudah itu dia tak akan pernah datang untuk menolongmu.jangan mimpi."Ken menjerit tangis.gemeletak jarinya seakan hancur tatkala pijakan kaki besar itu seperti menghancurkan tulang tulang kecil pada jemarinya.Ken lusuh oleh derita.ia terkapar meratap pilu.badan Ken menelungkup penuh kesakitan.tak ada pikiran baik saat itu.Ken hanya menghitung beberapa menit lagi menuju kematianya.ajal yang terenggut sia sia.suara Ken parau karena tangisan.niat hendak mapah berdiri,ia terjungkal kembali,tendangan keras menghantam tubuhnya.Ken tersungkur.badan Ken bergetar hebat.ia tatap laki laki itu nyalang.sebuah mata pisau berkilat tersentuh pijaran lampu malam.pria itu menyeringai diikuti tawa yang menakutkan.Ken di buatnya bergidik ngeri.pisau itu di lekatkan ke kulit pipinya lantas pria itu tertawa kasar.

"Aku ingin sekali menguliti tubuhmu yang kotor ini dan memberikanya pada anjing jalanan...apa ada yang ingin kau katakan sebelum nyawamu melayang...katakan apa pesan terakhirmu.."Ken mengigil.wajahnya terlihat sangat mengerikan.ketakukanya semua bersemayam di wajah itu.Ken menggerak-kan kepalanya pelan.ia menggeleng.sinyal sebuah ancaman besar di depan siap menghancurkan dirinya dalam hitungan detik.

"Tunggu!" Seorang pria keluar dari mobilnya.perlawanan yang tak seimbang itu membuatnya jengah.ia sedari tadi menyaksikan dari dalam mobilnya.pemandangan yang seharusnya tak dibuatnya sebuah hiburan.

"Apa yang kau lakukan kawan..sudahlah jangan kau buat dia mati disini.lihatlah dia sekarang,dia sudah sekarat dia terlihat begitu mengenaskan..kurasa sudah cukup kau memberinya pelajaran.kau jangan gegabah apa kau ingin masuk penjara...sudah! Kita tinggalkan saja dia."ia menarik lengan temanya itu untuk beranjak pergi.mendapat sergahan itu ia pun menyembunyikan pisaunya kembali.sebelum benar benar ia menjengkalkan langkah kakinya,kibasan kaki melayang di wajah Ken,tak ayal darah mengucur segar dari sela hidung dan bibir Ken.pandangan Ken kabur.sekitar terlihat menggulita.pelan pelan nanar matanya terasa gelap.makin lama makin hitam dan semakin hitam.

"Kau gila...kau sudah membuatnya hampir mati.aku tak mau berurusan dengan mu jika masalah ini menyeretmu..jangan sangkut pautkan aku..aku hanya memberimu tumpangan dengan mobilku.aku tidak berurusan dengan kriminalitasmu..kau dengar aku kan..." sebuah tawa ringan terdengar seperti mengacuhkan.gelagak sumbang dari mulut itu meluncur sekenanya.decihan kotor masih meluncur dari mulut pria yang sedari tadi menyiksa Ken tanpa ampun.gerak matanya seolah mengawasi sekitar.kemudian ke dua orang itu memasuki mobilnya.

"Kau sangat keterlaluan kawan..apa yang telah kau lakukan padanya kupikir kau hanya akan memukulnya saja,kenapa kau buat dia sedemikian rupa..kau jangan sangkutkan aku jika suatu saat pacar prianya akan menuntut balas padamu..aku tak ikut ikutan.."

"Kau tenang saja kawan..dia tak akan berani lakukan itu,nyali dia tak seberani itu...aku begitu senang hari kau tahu..rasa sakitku telah terbalas kalau saja kau tidak datang disaat yang tepat,mungkin saja pria jalang itu sudah ku bunuh dan ku kuliti hidup hidup." Tawa lantang menggelagak kasar.wajah binarnya sangat terlihat penuh kepuasan.mobil masih menderukan mesinya melaju di dalam gelap yang pekat.menyusur malam yang mulai turun di keremangan yang mulai menipis.

***

          Batin Am bergemuruh,perasaanya yang sekarang sangat tidak enak.entah apa yang bergelayut di hatinya.setelah mendapat pesan terakhir yang ia terima dari Ken,ia masih saja menunggu kedatangan Ken kembali ke asrama.hatinya ingin sekali mencecar pria kecil itu dengan ocehan ocehan sebagai bentuk kekesalanya ,namun nyatanya sudah hampir lima jam Ken tak kunjung juga menampak-kan dirinya.Am di buatnya makin kacau.pesan dan panggilanya sama sekali tak mendapat jawaban dari Ken.padahal sudah ada banyak sekali pesan yang Am kirimkan.hasilnya mengecewakan.nihil.

Am kini terduduk lemas di bibir pintu kamarnya.pikiranya mengambang entah kemana.tak banyak yang harus ia lakukan.jalan terakhir yang mau tidak mau harus Am lakukan adalah menghubungi Reynand,salah satu orang terdekat Ken,seseorang yang sekarang buat Ken spesial.tentu saja Reynand pasti akan tahu keberadaan Ken.bagaimana mungkin tidak sekarang hubungan mereka sangat dekat.mustahil rasanya jika Reynand tidak tahu.Am bergerak cepat.tanganya meraih ponselnya..

Tak ada tanggapan.koneksinya tersambung,namun tak ada respon dari sana.niat Am tak surut ia mencoba untuk melakukan hal yang sama,sekali lagi tak ada reaksi apa apa yang membuatnya antusias.wajah Am tak bersemangat.ia benar benar di buatnya frustasi.ia termangu dengan tatapan mata yang kosong.pikiranya sedang mengurai sesuatu di dalam otaknya.sekarang Am sangat merasa khawatir.kini tak ada sesuatu pun yang mampu membuat celah di otak yang membuatnya tenang.wajah Am menyimpan kepanikan.ia sangat gusar sekarang.perasaan kecewa terhadap Ken kini terganti oleh rasa kekawatiran yang begitu membuncah..kemanakah Ken.....

***

       Mata Reynand terbuka pelan.masih terasa olehnya sisa kenikmatan semalam.ia mengedarkan matanya sekitar.berharap mendapati tubuh kekasihnya.kosong.tak ada tanda tanda keberadaan Ken.Reynand memperlebar bola matanya tegas.ternyata benar.tak ada Ken di ruangan itu.Reynand berdecih kesal.kemudian ia memakai kembali memakai celana dalamnya,ia ambil ponselnya lantas membukanya...kening Reynand terlipat.mimik wajah itu sudah mampu menjadi sebuah jawaban jika lipatan keresahan di wajahnya terbingkai begitu nyata...

Bersambung....

HEART ATTACK ( BL Stories )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang