Part 39

9.4K 620 20
                                    

           Hari berjalan begitu cepat.waktu seakan membunuh siapapun bagi mereka yang lalai.namun tidak untuk Am,ia sudah berjanji untuk mengenalkan Alice pada Ken.Am ingin menunjuk-kan jati dirinya sebagai pria yang bisa menghargai siapapun,termasuk untuk Ken yang terkadang membuatnya jengkel.hanya memandang kekasihnya itu sebelah mata.tak ada penghargaan kata kata manis dari Ken yang Am dapat.semua terdengar menjengkelkan.kesempatan baik Am untuk mengajak Ken hari ini bertemu kekasihnya.tidak banyak harapan yang Am inginkan.hanya saja mungkin bagi Am akan terasa lebih ringan jika Ken mengetahuinya lebih secara langsung.menatap dengan dua mata miliknya.

"Apa sekarang aku sudah terlihat tampan?" Celetuk Am ringan.ekor matanya mengarah seseorang yang tengah duduk menatapinya.Ken melihatnya malas.

"Sampai berapa lama lagi kau akan tetap berdiri di depan cermin itu dan bertingkah seperti orang bodoh.ketampananmu terbatas.mau berapa lamapun kau disitu cermin itu tak akan mengubah apapun darimu." Ken terkekeh geli.ia tertawa sambil memegang perutnya.pria di depan-nya memasang wajah merah.Am kesal.matanya terlihat nyalang.

"Enak saja kau berkata seperti itu,aku hanya ingin terlihat lebih tampan dari biasanya.Alice pasti akan menyadari itu dan kau...kenapa kau masih duduk saja di situ?bukankah seharusnya kau tahu jika aku akan mengajakmu dan mengenalkan Alice secara langsung.apa kau tidak merasa malu pergi hanya dengan mengenakan celana mesum itu..."

"Kau yang akan berkencan bukanya aku Am...aku tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang aku kenakan ini.aku nyaman memakai celana butut ini dan aku selalu memakainya ,kenapa kau baru menyadarinya sekarang?"

"Cepat kau pakai celanamu,kita akan segera pergi." Nada Am sedikit menghardik.

"Apa yang akan aku lakukan nantinya disana.apa aku hanya menjadi bahan lelucon kemesraan kalian..aku tidak yakin jika nantinya aku akan baik baik saja dan kau pasti asyik dengan duniamu.aku sangat yakin itu."

"Bisakah kau bertingkah untuk tidak membuat kacau pikiranku hari ini saja Ken.jangan kau buat aku frustasi hari ini karena dirimu yang menjengkelkan.tolong jangan hancurkan hariku.kau bunuh saja aku sekalian." Am mendesiskan sebuah ucapan yang terdengar seperti ancaman.tak ada reaksi berlebihan yang Ken tunjuk-kan.semuanya mengalir seperti tak ada apa apa.Ken senantiasa memasang tampang polosnya.

"Baiklah...kupikir tak ada salahnya aku mengikuti kemauan pikiranmu hari ini.aku juga ingin tahu secantik apa Alice yang selalu kau bicarakan itu." Ken sudah terlihat rapi.bagian bawahnya sudah tak ada lagi celana pendek usangnya.Am lantas mengajak Ken keluar.pergi menemui Alice yang sudah pasti menunggunya dari tadi.pada saat mereka berjalan di sekitaran kampus ada saja satu dua orang yang memandangnya dengan cara aneh.mata itu seolah tak biasa melihat sosok dua pria yang berjalan beriringan.

"Am...kenapa pria itu menatap kita seolah kita adalah manusia yang aneh.aku tidak suka cara dia menatap kita.sangat tidak sopan."

"Kita tak usah pedulikan dia.itu hal yang tidak penting." Tukas Am dengan wajah datarnya.sampai ia tiba di suatu Cafe.matanya menyibak ketika sampai di tempat itu.Am menghampiri seorang wanita yang duduk menyendiri.

"Hai sayang...kau sudah lama...maaf membuatmu menunggu.aku bersama Ken.dia teman satu asrama denganku,mari ku kenalkan kau padanya." Mendengar Am mengatakan itu,serta merta Ken condong ke depan memberinya sapaan.Alice pun berdiri dari duduknya sebentar menyambut tangan Ken yang telah terulur.

"Hai..aku Ken.senang mengenalmu."

"Aku Alice..senang mengenalmu juga.ayo kita makan,nanti makananya dingin aku sudah lama memesannya tadi."ada senyum simpul di ujung bibir Alice.

"Kau mau minum apa Ken.." sergah Am mengumbar tatapan-nya.

"Terserah kamu saja Am.."

"Baiklah.." kemudian Am memanggil seorang pelayan.tak berselang lama dua gelas jus telah di bawanya di atas nampan.

HEART ATTACK ( BL Stories )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang