Setelah memutuskan sambungan teleponnya, Iqbaal segera bangkit dari tidurnya dan memandang sekelilingnya yang ternyata ini bukanlah kamarnya, ia memandang ke arah tempat tidur yang terdapat putranya yang tengah tertidur dengan pulasnya, senyumnya mengembang saat melihat wajah damai anaknya saat tertidur, dielusnya rambut khristal dengan lembut, lalu diselimutinya tubuh mungil khristal dengan selimut tebal.
"Selamat tidur sayang, doakan ayahmu ini agar rencana ayahmu ini berhasil" iqbaal mengecup sekilas kening anaknya, lalu ia memakai jaket tebalnya yang memang sengaja ia bawa lalu ia berjalan meninggalkan kamar milik putranya itu, dengan langkah yang terkesan terburu-buru ia langsung keluar rumah milik (namakamu) dan segera menaiki mobilnya itu, dan dengan cepat ia langsung menancap gas mobil miliknya, dan mobilnya pun berlalu meninggalkan rumah kediaman milik (namakamu).
***
(Namakamu) memantau dirinya di depan cermin untuk melihat penampilannya yang saat ini ia mengenakan dress musim dingin berwarna biru selutut, serta sarung tangan hitam dan sepatu boots panjang untuk musim dingin *cek mulmed*, malam ini khristal merengek padanya untuk berkunjung ke London Eye, awalnya ia tidak mau ke tempat itu, karena tempat itulah yang telah menjadi saksi perpisahan terakhirnya dengan iqbaal, tapi mau bagaimana lagi khristal terus merengek ke arahnya, dan akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka akhirnya ia menyetujui kemauan khristal, karena salsha dan steffi bilang kepadanya kalau ia tidak boleh egois dan tempat itu bukanlah awal dari perpisahannya dengan iqbaal, ya ucapan mereka berdua memang sangat benar, ia seharusnya tidak boleh egois dan tidak boleh menyalahkan tempat itu.
"Bunda, ayo khlistal sudah siap" teriak khristal, bocah itu berlari ke arahnya dan langsung menarik tangannya untuk segera keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, ia hanya menuruti langkah khristal saja, saat di lantai dasar, dilihatnya steffi dan salsha yang sedang bermalas-malasan di soffa sambil menonton tv dan memakan beberapa cemilan, (namakamu) yang melihat hal itu hanya dapat menggelengkan kepalanya.
"Kalian berdua benar-benar pemalas" sindir (namakamu) kepada kedua sahabatnya itu, namun malah kedua sahabatnya itu sengaja membesarkan volume tv.
"Bunda ayolah, jangan menghilaukan tanteh salsha dan tanteh steffi" (namakamu) menganggukkan kepalanya dan setelah itu tangannya kembali di tarik ke arah pintu utama dan ke arah mobilnya yang berdiri supir pribadi nya di sanah.
"Selamat malam nyonya (namakamu) dan tuan khristal" ucap supir pribadinya yang bernama rick, terlihat rick membukakan pintu mobil untuk dirinya dan juga khristal.
"Ya selamat malam juga rick"
"Selamat malam juga lick" jawab (namakamu) dan khristal serempak, mereka berdua pun langsung memasuki mobil dan pintu mobil pun di tutup oleh rick, rick segera memasuki pintu pengemudi dan mulai melajukan mobilnya ke arah tempat tujuan mereka.
"Bunda, seandainya ayah iqbaal ikut belsama kita, pasti akan lebih selu" ucap khristal yang menatap ke arah luar jendela.
"Ayahmu pasti sedang sibuk sayang" jawab (namakamu) sambil menatap ke arah khristal.
"Khlistal kangen ayah steven, nda" khristal berbalik menatap ke arahnya dengan matanya yang sudah mengeluarkan air mata dan langsung memeluk tubuh (namakamu) dengan erat, (namakamu) yang mendengar serta melihat khristal menangis, tiba-tiba saja dadanya terasa sangatlah sesak.
"Besok kita ke makam ayah steven ya sayang" desis (namakamu) pelan ia membalas pelukan khristal,
"Tapi... dari mana khristal tau kalau ayah iqbaal dan ayah steven itu berbeda?" (Namakamu) sedikit merenggangkan pelukannya dan menghapus sisa-sisa air mata khristal yang tadi sempat menetes.
"Khlistal menemukan foto oma,opa,ayah iqbaal dan juga ayah steven di dalam kamal ayah iqbaal, telnyata ayah iqbaal dan ayah steven kembal ya nda, sebenelnya ayah khlistal yang sebenalnya siapa?" (Namakamu) terdiam saat mendengar ucapan khristal barusan, sebelum ia menjawab ucapan khristal barusan ia menghela nafas beratnya terlebih dahulu, ia membingkai wajah khristal dengan kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is You ✔
Random[End] Terkadang Hati naluri akan memberontak jika seseorang memilih CINTA yang salah, Namun percayalah Hati naluri adalah salah satu kunci utama seseorang untuk menuju CINTA SEJATI.