Ancaman

8K 491 6
                                    

Hai guys, maaf ya baru di next, soalnya aku di sibukin banget sama tugas sekolah dan ada tiga eskul yang harus aku jalanin, dan karena aku pilih jurusan Broadcasting mungkin aku jarang next, tapi sebisa mungkin aku bakalan next cerita ini, oke selamat membaca guys 😊

.

.

.

.

.


"aw, sakit babe, nih dengerin aku ya babe, cinta itu buta, dia gak mandang siapa orang yang akan dia singgahi di hatinya, mau dia itu nyebelin,keras kepala bahkan egois sekalipun, kalau hatinya nyaman dengan orang itu, ya kamu gak bisa buat apa-apa, dan kamu gak mungkin nyalahin cinta, karena dari cinta kamu belajar kuat,sabar dan tentunya tegar"

"Kamu kok tau banyak baal tentang cinta?"

"(Nam..), aku tau banyak tentang cinta itu karena aku tau dari kamu, kamu yang ngajarin aku gimana rasanya perjuangin seseorang yang kita cinta, dan kamu juga yang udah buat aku sadar mengapa cinta itu perlu di perjuangin" (namakamu) tersenyum dalam hati saat mendengar penjelasan iqbaal barusan.

"Kamu lagi gak ngegombal kan baal?"

"Sumpah demi apapun, perkataan itu murni dari hati aku (nam..)"

"Yayaya aku percaya, oke sekarang kamu jalanin mobil kamu, karena lampunya udah hijau" ucapan (namakamu) barusan sontak membuat iqbaal menoleh ke arah lampu merah, dan ternyata ucapan (namakamu) memang benar, lampu yang tadinya berwarna merah, kini sudah berganti menjadi warna hijau, dengan hati dongkolnya, iqbaal pun mulai menjalankan mobilnya karena bunyi klakson mobil dari arah belakang mobilnya yang terus berbunyi.

"dasar tidak sabar"

***

"Om alans!" khristal berteriak di tengah keramaian taman bermain.

"Om alans!" teriak khristal sekali lagi, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan alans, namun nihil, dirinya sama sekali tidak menemukan keberadaan alans, ia sangat menyesal karena saat alans sedang memesan ice cream, dirinya malah berlari ke arah teman sekolahnya yang memang sedang berkunjung juga ke taman bermain di kawasan kota london ini, khristal ingin menangis saat ini juga, namun ia teringat ucapan sang bunda, bahwa seorang pria tidak boleh cengeng, ya khristal bertekad, bahwa ia tidak boleh cengeng saat situasi seperti ini, khristal terus melangkahkan kakinya dan mengedarkan pandangannya ke arah taman bermain untuk menemukan sosok alans, namun lagi-lagi nihil, sosok alans tidak dapat ia temukan, khristal menyerah untuk mencari alans, ia memilih untuk duduk di bangku taman yang kosong, namun belum sempat ia terduduk di bangku tersebut, tiba-tiba seorang gadis sebaya dengannya sudah terlebih dahulu menempati bangku tersebut.

"Hey!, menyingkilah, aku telebih dahulu yang melihat bangku ini" ucap khristal kepada gadis kecil berkacamata serta memakai syal yang kebesaran sehingga menutupi mulut dan hidung gadis kecil tersebut.

"Apa khlistal tidak mengenalku?" Khristal mengernyitkan alisnya bingung, bagaimana ia mau mengenali wajah gadis kecil itu, sedangkan sebagian wajah gadis kecil itu tertutup oleh syal.

"Tidak, khlistal tidak mengenalmu, kau siapa? Mengapa kau tau nama khlistal?"

"Aku vanie" gadis kecil yang bernama vanie itu menyingkirkan syal yang menutupi mulut serta hidungnya.

"Oh astaga, Kenapa khlistal selalu saja beltemu denganmu, vanie" khristal menatap vanie dengan tatapan tidak sukanya, dan saat ia ingin melangkahkan kakinya untuk meninggalkan vanie, tiba-tiba tangannya di tahan oleh tangan vanie.

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang